***
“Ayo,Sotaaa…” rengek Yui seraya menarik-narik tangan Sota.
“Hey-hey,kau siapa? Apa kau Blackoutnya Yui?” tanya Sota berusaha melepaskan tangannya.
“Huh? Blackout? Aku bukan makhluk yang tercipta dari kebencian dan kegelapan seperti Blackout itu…Aku adalah Illumination!” jawab Yui riang seraya menarik tangan Sota lebih kencang.”Dan namaku adalah Shizuna Neko” ucap Yui seraya mengedipkan matanya.
“Neko?...” ucap Sota pelan,tiba-tiba Sota memalingkan wajahnya lalu bersin beberapa kali.Yui langsung mendekat begitu melihat keanehan pada Sota.Sota kembali bersin dan lebih parah begitu Yui mendekatinya.
“Sota…kau kenapa?” tanya Yui khawatir dengan nada memelas.
“Ma-maaf! *sniff* a-aku agak alergi pada bu-bulu kucing! *sniff” ucap Sota seraya menutup mulutnya.Wajah Yui berubah masam,kemudian ia kembali menarik tangan Sota.
“Aku tidak mau tahu! Pokoknya Sota harus ikut denganku!” seru Yui dengan keras.
“Hei,Karen..tolong aku” bisik Sota melirik Karen.Karen hanya tersenyum melihat wajah Sota yang bingung,Karen kembali membaca bukunya dan tidak menghiraukan Sota.Sota terlihat agak kesal.”Hei..Karen,tolong aku.Kau shaman,bukan? Pasti kau bisa memerintah Illumination milik Yui seperti Blackout milikku kan?” bisik Sota lagi.
“Maaf,Takajima-kun..aku memang bisa memerintah atau menekan Blackout untuk tidak muncul tapi kalau Illumination aku tidak bisa melakukannya kecuali dia adalah Cursed Illumination.Maaf Takajima-kun sepertinya kau yang harus mengatakannya sendiri padanya,bukankah kalian teman?” ucap Karen menoleh Sota dengan senyuman khasnya lalu kembali mengalihkan pandangannya pada buku yang dipegangnya.Sota menggigit bibirnya kemudian ia kembali menatap Yui yang berusaha menarik tangannya.
“Hm…baiklah,aku akan berusaha membujuknya” Sota mengucap dalam hati seraya menghela nafasnya.”Err,baiklah..jadi pertama aku harus memanggilmu apa? Yui atau Shizuna?” tanya Sota pelan.Yui kemudian melepaskan tangan Sota lalu mengangkat tangannya.
“Yoosh! Kau boleh memanggilku Yui karena kami berdua adalah satu jiwa tapi kau juga bisa memanggilku Neko…jika kau mau” ucap Yui seraya mengelus pipinya seperti layaknya kucing.Sota menelan ludah ketika melihat tingkah Yui.
“Ugh..betul-betul mirip kucing,tapi…” ucap Sota dalam hati.Kemudian ia terdiam sejenak seraya menatap Yui.”Baiklah,Yui…aku akan menuruti semua keinginanmu”
“Hah! Benarkah!? Ye-“
“Tapi tidak sekarang,setelah pulang sekolah dan tolong biarkan Yui yang sebenarnya kembali selama ada di sekolah.Aku tidak mau jika semua orang melihat penampilanmu yang abnormal seperti ini” ucap Sota pelan kemudian ia sedikit tersenyum untuk meyakinkan Yui.Yui tertegun kemudian ia pun ikut tersenyum lalu mengangkat kelingkingnya ke arah Sota.
“Oke! Aku terima tapi janji ya?” ucap Yui.Sota mengangguk seraya mengangkat kelingkingnya tanda sepakat.”Baiklah,aku akan menunggu” ucap Yui tersenyum seraya melepaskan kelingkingnya,tiba-tiba telinga kucing dan ekor berbulu menghilang dari Yui.Yui tiba-tiba kehilangan keseimbangan,perlahan tubuhnya jatuh.Sota segera menahan tubuh Yui.
“Sota…apa yang baru saja terjadi?” tanya Yui seraya menoleh Sota dengan tatapan yang lemas.”Aku tiba-tiba berada di sebuah taman bunga dan tiba-tiba seseorang yang mirip kucing yang bernama Roselia Neko datang dan memelukku dengan erat,lalu aku tidak bisa mengendalikan diriku” ucap Yui yang berusaha berdiri.Karen menatap Yui lalu menutup bukunya.
“Baiklah,Yui-chan mungkin aku yang akan menjelaskan lebih lanjut soal masalahmu” ucap Karen tiba-tiba.Sota dan Yui menoleh ke arah Karen.
***
“K-kau tidak mungkin…kau bisa mengalahkan Takeshi hanya dengan sekali pukul?!” kaget seorang siswa genk Devil Nest.Nac tersenyum kemudian ia berputar di tempat lalu menunjuk pria tadi.
“Yah,apa kalian semua ingin juga merasakannya? Aku masih memberi kalian ampunan tapi kalian harus mau menerimaku menjadi ketua genk Devil Nest…” ucap Nac pelan.Pria tersebut menggigit bibir kemudian ia berlari ke arah Nac.
“Baka!! Kau tidak bisa menjadi ketua kami dengan seenaknya!!” seru Pria tersebut,semua orang di belakangnya mengikuti.Nac tersenyum kemudian ia mengangkat tangan kanannya.
“Kalian tidak mengerti juga…kalau begitu aku akan membungkam dan membuat kalian mengerti siapa yang kalian hadapi sekarang..Execreation…Tune Up!” seru Nac seraya menjentikkan jarinya,semua yang mendekati Nac tiba-tiba terpental ke samping dan menghantam tembok dengan keras.Mereka langsung terkapar tak berdaya.
“C’mon…Lets Dance!!” seru Nac seraya berputar lalu menjentikkan jarinya ke atas.Nac terdiam ketika mendengar suara tepukkan tangan yang pelan.Nac berbalik,ia melihat seorang laki-laki yang agak tua darinya mengenakan jubah hitam dengan motif garis ungu,di belakangnya.Wajah laki-laki tersebut tidak terlihat karena tertutupi oleh kerudung jubahnya.
“Kau siapa?” tanya Nac pelan menatap tajam laki-laki tersebut.Laki-laki itu kemudian tersenyum,ia berjalan perlahan mendekati Nac.
“Wah-wah,gimana ya..aku sendiri tidak ingin mengatakan namaku,tapi jika kau mau kau boleh memanggilku Phantom…” ucap laki-laki tersebut dengan rendah.
“Phantom,huh? Dari penampilanmu sepertinya kau bukan orang sini dan kelihatannya kau orang yang kuat dari orang-orang ini” ucap Nac seraya menatap gerombolan yang terkapar di sekitarnya kemudian kembali menatap Phantom.”Aku ingin meregangkan otot-otot setelah sekian lama terkurung dalam kota yang sepi,mungkin kau bisa jadi lawanku” ucap Nac manatap tajam Phantom.Namun Phantom hanya tersenyum.
“Wowowo,sabar dulu.Aku kesini bukan untuk mencari masalah,aku kesini untuk memberikanmu sebuah tawaran yang kau pasti akan suka”
“Tawaran?”
“Betul,aku ingin kau menghabisi orang-orang ini” ucap Phantom seraya menunjukkan dua buah foto.Foto pertama menunjukkan gambar laki-laki berambut hitam mengenakan seragam sekolah bersama laki-laki berambut putih,sedangkan foto kedua menunjukkan gambar perempuan berambut coklat.
“Kenapa harus aku yang melakukannya? Bukankah kau bisa melakukannya sendiri” tanya Nac.
“Hehehe,karena aku tidak terlalu senang mengotori tanganku hanya untuk menghabisi ketiga orang ini.Lagipula kau kulihat cukup kuat melakukan tugas ini”
“Jika aku sudah menghabisi ketiga orang itu lalu apa yang aku dapatkan?” ucap Nac sinis.Phantom kemudian tersenyum.
“Mungkin kau bisa bergabung dengan kami menjadi salah satu anggota-” jawab Phantom pelan.
“Cih,lupakan saja.Aku tidak tertarik! Execreation! Tune Up!” ucap Nac mengayunkan tangannya,melepaskan tekanan udara yang mengeluarkan suara seperti music ke arah Phantom.Phantom mengangkat tangan kanannya ke depan,tekanan angin tersebut langsung menghilang ketika menyentuh tangan Phantom.
“Heh,menarik juga kau!” Nac menerjang ke arah Phantom.Kemudian Nac melesatkan sebuah pukulan ke wajah Phantom,Phantom tersenyum kemudian Ia memiringkan kepalanya menghindari serangan tersebut.Nac kemudian berputar seraya melepaskan tendangan ke perut Phantom.
“Kena kau…” ucap Nac.
“Betulkah?” Phantom melompat tinggi ke atas menghindari tendangan Nac.
”Kalau di udara,kau tidak akan bisa menghindar..Execreation…Tune Up” ucap Nac melepaskan tekanan udara ke Phantom yang masih melayang di udara.Tekanan udara tersebut berhasil mengenai Phantom,namun tiba-tiba tubuh Phantom berubah menjadi asap hitam.
“Apa?!” kaget Nac.Tiba-tiba Phantom muncul di belakang Nac.
“Apa kau sudah selesai bermainnya? Atau kita masih akan bertarung lagi?” tanya Phantom pelan.Nac kemudian tersenyum lalu berbalik seraya menunjuk Phantom.
“Baiklah,aku akan melakukannya.Aku tidak akan mengambil imbalannya,anggap saja itu hadiah dariku karena telah menghiburku” ucap Nac.
***
“Haah!,apa?! jadi Sota telah membuat janji dengan Neko itu untuk berpergian pada saat selesai jam sekolah?!” tanya Yui kaget dan agak membentak.Sota hanya bisa menghela nafas sementara Karen hanya tersenyum dan tetap tenang.
“Ya,seperti yang kau kukatakan tadi.Sota melakukan itu untuk mengembalikanmu…” ucap Karen yang suaranya tidak kedengaran jelas,karena suara siswa-siswa yang sudah berdatangan ke dalam kelas.Yui mengerutkan dahinya seakan tidak percaya.
“Sota! Kenapa kau tidak adil? Dari dulu aku selalu berusaha mengajakmu jalan-jalan tapi kau selalu menolak,tapi sekarang…kau mau begitu saja pada perempuan yang ada di dalam tubuhku!” bentak Yui di depan wajah Sota.Sota menghela nafasnya.
“Itu terpaksa aku lakukan Yui,aku tidak bisa membayangkan kalau dia terus ada tadi.Lagipula bukannya kalian berdua itu adalah satu seperti yang Karen jelaskan tadi” ucap Sota.Yui terdiam merenungkan hal tersebut.Ia berbalik memunggungi Sota kemudian memikirkan sesuatu.Setelah beberapa menit kemudian,Yui berbalik menghadap Sota.Ekspresinya kembali seperti pada biasanya.
“Baiklah,aku terima saja..yang penting aku nanti bisa jalan-jalan bersama Sota!” ucap Yui seraya mengedipkan matanya.
“Kenapa hidupku selalu begini…” Sota mengucap dalam hati dengan lemas.
“Muncul lagi satu Illumination yang membuatku tertarik setelah Blackout aneh milik Takajima-kun.Sepertinya aku akan betah tinggal disini untuk beberapa bulan ini” pikir Karen yang tersenyum sendiri.Sementara di dekat pintu kelas,terlihat Vienna yang mengintip mereka bertiga.
“Sota…Takajima…” ucap Vienna pelan.Beberapa menit kemudian,bel pertanda jam pelajaran akan dimulai berbunyi.Semua siswa bergegas masuk ke dalam kelasnya masing-masing,pelajaran pun dimulai seperti biasa.
***
Pada saat jam istirahat pertama,Sota duduk di bangkunya bersama Karen di sampingnya.Sota terdiam dan melamun sedang memikirkan sesuatu.Pandangannya terlihat kosong dan terus menatap lurus ke depan.Beberapa saat kemudian lamunan Sota buyar setelah tangan putih mulus milik seseorang yang menyentuh pundaknya.Sota memalingkan wajahnya dan melihat pemilik tangan tersebut yang ternyata adalah Karen yang sedang tersenyum padanya.
“Jangan dipikirkan terlalu keras,Takajima-kun.Nanti kau bisa sakit” ucap Karen lembut.
“A-ah,i-iya,terima kasih telah mencemaskanku” jawab Sota gugup.Karen kemudian bangun dari tempat duduknya seraya meluruskan seragamnya lalu menoleh Sota.
“Bagaimana kalau pergi ke kantin sekolah? Mungkin bebanmu bisa berkurang jika makan,aku juga sering seperti itu.Tenang saja,aku yang traktir hari ini” ucap Karen mengedipkan matanya.Sota terdiam memikirkan ajakan Karen,setelah beberapa saat kemudian ia pun bangkit dari tempat duduknya.
“Err,baiklah.Mungkin kau benar,Karen….aku memang sedang banyak pikiran soal masalah ini” ucap Sota.
“Ok,aku akan mentraktirmu nasi kare kantin ini,aku kemarin mencobanya dan aku suka.Semoga kau juga suka nasi kare” ucap Karen berbalik lalu berjalan keluar kelas,Sota mengikutinya dari belakang.Mereka berjalan melewati pintu kelas kemudian melewati lorong-lorong kelas yang menuju ke kantin.Karen dan Sota berjalan dalam keheningan,tidak ada satupun yang berbicara.Sota terlihat masih melamun dan memikirkan sesuatu sementara Karen hanya meliriknya di depan.
Akhirnya mereka sampai di kantin,Sota langsung berjalan dan duduk di meja makan yang disediakan di kantin sementara Karen pergi memesan makanan.Sota kembali melamun,ia melihat siswa-siswa yang lalu lalang di kantin tersebut.Beberapa menit kemudian,Karen datang dengan membawa dua piring nasi karen di kedua tangannya,Karen duduk di depan Sota seraya memberikan nasi kare bagian Sota.Sota diam tidak merespon.Karen kemudian memakan nasi kare tersebut perlahan sementara Sota hanya diam tidak menyentuh nasi kare hangat di depannya.Karen kemudian menatap Sota.
“Ada apa Takajima-kun? Kenapa kau tidak menyentuh makananmu? Nanti nasi karenya dingin” ucap Karen.
“Err,sebenarnya Karen…aku ingin bertanya sesuatu padamu.Apakah bisa?” tanya Sota pelan seraya menatap Karen.
“Iya tentu saja.Jika itu membuatmu lebih baik” ucap Karen seraya tersenyum manis.
“Tadi pada saat dalam tubuhku,kau mengatakan bahwa kau bisa masuk ke dalam tubuh atau hati orang tersebut dengan menusukkan tanganmu ke dada orang tersebut,benarkan?” tanya Sota memandang nasi kare di depannya.
“Iya,bukannya aku juga sudah mengatakannya pada Yui-chan.Memangnya kenapa dengan hal itu?” tanya Karen penasaran.
“Mungkin pertanyaan ini agak bodoh tapi…..Apa kau kenal dengan seorang perempuan dengan penampilan berambut ungu gelap,memiliki mata kuning tajam dan memakai jubah hitam yang tebal?”
TO BE CONTINUED
“Perempuan itu siapa….”
“Kenapa kau menanyakan hal itu,Takajima-kun?”
“Heh,laki-laki itu menarik juga….”
“Entah kenapa perempuan itu selalu dalam mimpiku”
“Apa kau yang bernama Karen Alexandrite?”
“Yui,aku tidak mengerti.Sepertinya ada yang aneh dengan kelakuan Nac dari kemarin”
“C’mon let’s dance! i'll kill you”
JIKAI! DANCING IN THE DARKNESS!
by : Ade Nugraha Pasupati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar