***
“Lambat kalian! Execreation…Thousand Fireworks!” seru Nac yang kemudian memutar tubuhnya dengan cepat di udara seraya melepaskan beberapa tembakan saat berputar.Sehingga ribuan tembakan terlihat berpencar melesat ke segala arah.
“Awas,Sota!” seru Yui melompat ke arah Sota,Sota terkejut.Yui memeluk dan mendorong Sota menjauhi tempat tersebut.Sota memejamkan matanya karena terkejut.
“Sial” ucap Karen singkat melihat Nac yang berputar di atas dan ribuan tembakan yang melesat ke seluruh penjuru arah.Karen memaksa tubuhnya untuk bergerak,ia melempar tubuhnya ke samping menjauhi Nac.Beberapa saat kemudian Sota yang terjatuh mendengar suara tembakan terdengar yang begitu keras.Dinding bangunan sekolah dan tanah di bawah Nac yang terkena tembakan retak dan perlahan hancur.Nac berhenti berputar dan melepaskan tembakan kemudian ia memutar posisi tubuhnya kemudian mendarat di tanah dengan posisi jongkok.Setelah tidak mendengar suara tembakan,Sota membuka matanya memandang langit senja yang tidak lama lagi akan berubah menjadi malam.Sota kemudian menatap Yui yang memendamkan kepala pada dadanya.
“Yu-Yui…” ucap Sota pelan memandang Yui,tangan Yui memegang erat seragam Sota dan terlihat bergetar.Yui meringis terlihat menahan rasa sakit.”Yui?” ucap Sota heran kemudian ia bangkit seraya memegang punggung Yui membantunya berdiri,Yui merintih kesakitan.”Yui,kau kenap-“ ucap Sota merasakan sesuatu yang hangat di punggung Yui,Sota melepaskan pelukannya dan melihat darah segar yang membekas di kedua tangannya.”I..ini…da-darah” ucap Sota pelan,matanya terbelalak menatap darah yang membekas di tangannya dengan jumlah yang banyak.Sota kemudian melihat kawah luas yang tidak terlalu dalam terbentuk karena tembakan tadi.
“Ka-kau ti-tidak apa-apa kan?....So..ta” ucap Yui pelan menatap Sota dengan keseimbangan tubuhnya yang mulai goyah.Sota terkejut.
“A-aku tidak apa-apa,ta-tapi kau…Yui…da-darah” ucap Sota terbata melihat Yui dan darah yang menetes dari punggungnya.Yui tersenyum.
“Syukurlah ka-kalau Sota tidak apa-apa,aku-aku bisa tenang” ucap Yui kemudian memejamkan matanya,Yui kehilangan keseimbangan tubuhnya dan terjatuh ke depan.Telinga kucing yang ada di kepalanya menghilang.
“Yu-yui!” ucap Sota yang langsung menangkap Yui sebelum terjatuh,air matanya perlahan menetes dari wajahnya.”Yui!..Yui!” teriak Sota mengguncang tubuh Yui,namun Yui tidak mengeluarkan reaksi apa pun.”Yui!..Yui! Bertahanlah! Yui!” teriak Sota yang masih mengguncang tubuh Yui,air matanya mengalir deras.Karen yang berhasil menghindar akhirnya ia bangkit seraya merapikan seragamnya.Karen kemudian menatap Yui dan Sota yang tidak jauh ada di sampingnya.
“Takajima-kun…” ucap Karen pelan dengan tatapan sayu.
“Hehe,gadis yang bodoh.Harusnya dengan menggunakan reflek dan kecepatan yang ia miliki,maka dia bisa menghindar dari serangan tadi namun dia memilih untuk menyelamatkanmu dengan menjauhkanmu dari jangkauan serangan tembakanku.Jika ia memilih menghindar dan menjauh,mungkin ia tidak akan seperti itu.Heh,benar-benar pilihan yang bodoh” ucap Nac sinis seraya bangkit dan menatap Sota.Sota berhenti,air matanya masih mengalir.
“Coba katakan sekali lagi,yang tadi kau ucapkan soal Yui…” ucap Sota pelan seraya menggertakkan giginya.
“Huh? Kau tidak mendengarnya ya?..aku bilang tadi gadis itu bodoh,karena memilih menyelamatkanmu daripada dirinya sendiri” jawab Nac menatap tajam Sota.
“Memangnya kenapa?...apakah menolong teman itu tindakan yang bodoh?!” ucap Sota sedikit membentak.
“Ya tentu saja,untuk apa memikirkan orang lain.Mereka juga tidak pernah memikirkanku atau bahkan menghiraukanku.Yang kuat membantai yang lemah,itulah yang aku dapat dari mereka.Siapa yang kuat dia yang akan berkuasa,siapa yang lemah dia akan tertindas.Lebih baik memikirkan diri sendiri oleh karena itu aku mengatakan bahwa apa yang dilakukan gadis itu adalah hal yang bodoh.Apa yang akan kau lakukan? Membalaskan dendam karena aku melukai teman perempuanmu itu?” ucap Nac dingin.Sota kemudian tertawa sinis seraya merebahkan Yui di tanah dengan posisi terlentang.Sota perlahan bangkit,pandangannya terlihat kosong.
“Yui….kau terlalu sering menjadi korban karena kesalahanku dan aku hanya bisa diam tanpa berbuat apa-apa,aku-aku” ucap Sota pelan mengangkat tangannya yang berlumuran darah,Sota menatap tangannya yang mulai bergetar.Air matanya berhenti mengalir.
“Huh? Kenapa? Apa kau takut,kalau takut lebih baik kau lari dan selamatkan dirimu.Aku akan membiarkanmu pergi karena kau tidak ada ururan denganku” ucap Nac tersenyum sinis.
“Bodoh…aku tidak akan memaafkan-”
“Huh?”
“Tidak akan memaafkan siapapun YANG MENGHINA TEMANKU!!” teriak Sota menatap tajam Nac,aura hitam muncul dan berputar di sekeliling Sota.Tanah tempat Sota berpijak,mulai retak dan serpihannya terangkat ke atas.
“Apa ini,kekuatan gelapnya terasa kuat” ucap Nac yang tubuhnya tertekan oleh aura hitam yang dikeluarkan oleh Sota.”Artinya laki-laki ini mempunyai Blackout….ini akan menarik” gumam Nac tersenyum.
“Takajima-kun…bukan Reima-kun tapi kekuatan gelap Blackoutnya lebih besar dari saat aku memasuki hatinya…” ucap Karen pelan seraya menatap Sota yang rambutnya perlahan berubah menjadi perak,dan matanya yang berubah merah darah.Sota tersenyum seraya mengangkat tangan kanannya,aura hitam di sekitarnya berkumpul pada tangan kanannya.Pedang merah tua dengan gagang berwarna hitam dan tali hitam di ujung gagang tersebut muncul dari aura hitam yang mulai menghilang dari tangan Sota.
“Release…Dakkufeiza!” seru Sota.
“Hooh,ternyata kau juga mempunyai Blackout dan juga bisa melakukan Release.Menarik,now we’ll see who have more Dark power and the Strongest!!” seru Nac melepaskan tembakan ke arah Sota,Sota mengayunkan pedangnya dengan pelan.Peluru yang dilepaskan Nac tiba-tiba terhenti dan berbalik terpental.Nac bersiul ketika melihat salah satu peluru yang dilesatkannya tertancap di dinding bangunan sekolah.
“Hooh,kebencian yang besar…tapi jangan kau kira hanya kau saja yang memiliki penderitaan dan rasa kebencian yang besar…” ucap Nac melepaskan aura hitam dari tubuhnya,Sota terdiam kemudian melakukan hal yang sama.Aura hitam yang keluar dari tubuh Nac dan Sota saling menekan dan saling menghantam,bergesekan satu sama lain.Karen tiba-tiba jatuh terduduk terlihat menahan tekanan yang dikeluarkan oleh dua aura hitam yang saling bertabrakan di depannya.
“Aku memang selama ini bisa menahan aura Blackout yang muncul dari orang-orang tapi yang sekarang berada di hadapanku,aura mereka berdua terlalu besar….” Ucap Karen yang berusaha menopang tubuhnya menggunakan kedua tangannya seraya menatap Nac dan Sota.Sota mengarahkan mata pedang Dakkufeiza pada Nac,Nac mengangkat dan mengarahkan kedua revolvernya pada Sota.Tanah tempat mereka berpijak mulai retak dan terangkat ke atas,aura hitam yang mereka lepaskan semakin membesar terus bergesekan dan saling menghantam di hadapan mereka masing-masing.
“Aku…akan membunuhmu!!” seru mereka berdua secara bersamaan,aura hitam yang bergesekan di depan mereka tiba-tiba berubah menjadi labil dan menciptakan ledakan yang besar,menghempaskan semua yang ada di dekat mereka.Sota tiba-tiba muncul di depan Nac,Sota mengayunkan pedangnya ke leher Nac.
“Mati kau!!” seru Sota.
“Baka!!” seru Nac melompat ke belakang,kemudian melepaskan beberapa tembakan ke arah Sota.Sota menerjang seraya menangkis semua tembakan yang dilesatkan oleh Nac menggunakan pedangnya.
“Hehe,apa itu saja yang bisa kau lakukan?!” ejek Sota.
“Cih…merepotkan saja,Execreation…Hyper Bass” ucap Nac seraya menembakkan tekanan udara hitam dari moncong kedua revolvernya.Sota menahan menggunakan Dakkufeizanya,namun tekanan udara itu meledak dan membuat Sota bergeser beberapa meter dari tempatnya berdiri tadi.Sota kemudian tersenyum.
“Hehe,menarik juga.Bagaimana kalau yang ini!!” seru Sota mengayunkan Dakkufeizanya,melepaskan tebasan hitam melesat ke arah Nac.Nac mengangkat revolvernya dan menembakkan tekanan udara,tebasan hitam dan tekanan udara tersebut bertabrakan menciptakan ledakan kecil.Sota menghilang kemudian tiba-tiba muncul di depan Nac seraya menyabetkan Dakkufeizanya ke perut Nac,Nac yang terkejut tidak sempat menghindar.Akhirnya Nac terkena tebasan tersebut dan terguling ke belakang.
“Apa cuma segitu saja kekuatan penderitaan yang kau miliki?” ucap Sota dengan nada mengintimidasi seraya berjalan perlahan mendekati Nac.Sota terhenti tiba-tiba ia merasakan jantungnya berhenti berdetak beberapa menit kemudian Sota memuntahkan darah dari mulutnya,Sota jatuh terduduk seraya memegang perutnya.
“Heh,sepertinya kau sudah terkena effect dari Hyper Bass…tekanan udara yang meledak telah membuat saraf pendengaranmu menjadi kacau.Walaupun suara ledakan tersebut tidak terdengar,namun bisa memperlambat atau bahkan menghentikan detak jantungmu” ucap Nac tersenyum seraya bangkit sambil memegang perutnya yang mengeluarkan darah.
“Cih,jadi seperti itu cara kerjanya…benar-benar memuakkan” ucap Sota pelan berusaha bangkit lalu memasang kuda-kuda.Tubuh Sota sedikit bergetar.
“AHAHAHA! Akan kutunjukkan apa itu yang benar-benar memuakkan setelah aku membunuhmu!!” seru Nac mengarahkan kedua revolvernya pada Sota,Sota menggertakkan giginya.”Goodbye…” ucap Nac bersiap menarik pelatuk di kedua revolvernya,namun seseorang memakai jubah hitam muncul di depan Nac,menghalanginya melakukan tembakan.Karen menggigit bibirnya ketika melihat orang tersebut.
“Cih,kau…” desis Karen menatap laki-laki berjubah tersebut dengan tatapan penuh kebencian.
“Phantom…apa yang kau lakukan?! Jangan halangi jalanku! Aku akan membunuhnya!” bentak Nac yang masih mengarahkan revolvenya pada Sota.
“Sayangnya,kau tidak melakukan yang ada di perjanjian kita.Nac Merfield” ucap Phantom melirik Nac di belakangnya,Nac terkejut kemudian dia menatap tajam Phantom.
“Kau…DIE YOU!!” seru Nac geram melepaskan tembakan ke kepala Phantom,namun peluru itu menembus kepala Phantom seolah terlihat menembus asap hitam.Nac terkejut kemudian menatap tajam Phantom.”Kau….” ucap Nac sinis.Asap hitam tersebut kembali membentuk kepala Phantom dengan utuh.Phantom mengangkat tangannya dan menghantam wajah Nac ke samping,Nac tidak sempat menghindar karena gerakannya terlalu cepat.Nac terpental,menghantam keras dinding bangunan sekolah hingga retak.
“Kau,istirahat saja…Merfield-kun.Karena kau tidak aku butuhkan lagi” ucap Phantom melirik Nac kemudian kembali melirik Sota yang berusaha berdiri menggunakan pedangnya.
“K-kau siapa?” tanya Sota menatap tajam Phantom.Phantom kemudian tersenyum.
“Aku tidak bisa memberitahu namaku padamu,tapi kau bisa memanggilku Phantom” ucap Phantom kemudian berjalan perlahan mendekati Sota.”Kau..sepertinya kau memiliki sesuatu yang menarik perhatianku.Mau kah kau bergabung dengan kami?” ucap Phantom pelan.
“Cih,melihat tampangmu saja membuat aku kesal!” seru Sota berlari seraya mengangkat Dakkufeizanya,Phantom tersenyum kemudian menghentikan langkahnya.Sota menyabetkan Dakkufeizanya pada Phantom,Phantom mengangkat tangannya kemudian menggenggam erat mata pedang Dakkufeiza dengan mudahnya.Sota terkejut kemudian menekan pedangnya.
“Jadi bagaimana apa kau tertarik? Kau tidak akan menjadi kuat jika terus berada dalam lingkungan seperti ini” ucap Phantom.
“Heh,bagaimana ya.Aku tidak tertarik sama sekali,aku lebih suka sendiri daripada kelompok” ucap Sota sinis.Sota kemudian menarik pedangnya dan kembali menyabetkannya pada Phantom.Phantom menarik tangannya kemudian menahan tersebut menggunakan lengannya seperti sebuah tameng.
“Maaf,tapi itu bukanlah pilihan” ucap Phantom mengangkat tangannya lagi satu yang dibungkus oleh asap hitam yang di dalamnya terlihat sebuah ornament garis hitam.Tiba-tiba sebuah pisau melayang dan menghantam tangan Phantom.Phantom terkejut kemudian berhenti dan mengalihkan pandangannya pada Karen yang berlari menerjang ke arahnya seraya memegang dua pisau belati di kedua tangannya.
“Phantom!! Tidak akan kubiarkan kau melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya pada temanku!!” seru Karen.
“Ohya,aku hampir melupakan Alexandrite yang ada disini” ucap Phantom yang kembali mengalihkan pandangannya pada Sota.”Heh,sepertinya aku tidak bisa melakukannya untuk hari ini..tapi” ucap Phantom mendorong tangannya membuat Sota tergeser beberapa meter.
“Cih..dia” ucap Sota pelan seraya menatap Phantom yang kemudian melompat dan melayang di udara.
“Jika aku tidak bisa merekrutmu sebagai anggota maka yang lain pun tidak bisa! Sebagai hadiahnya akan kutunjukkan kekuatan tertinggi yang dimiliki oleh seorang Blackout.Vanity Drive…” ucap Phantom pelan kemudian muncul sebuah lingkaran sihir hitam di depan Phantom.
“Itu..Dark Ectoplasmer!” seru Karen yang sudah berada di samping Sota.
“Apa kau bilang tadi?” tanya Sota melirik Karen.
”Yang dia ucapkan adalah…..Dark Ectoplasmer!” seru Phantom mengayunkan tangannya,kemudian dari lingkaran sihir tersebut muncul ribuan siluet hitam berbentuk wajah-wajah mengerikan yang jumlahnya bisa menutupi seluruh sekolah tersebut.Siluet hitam tersebut menerjang ke arah Sota dan Karen.
“Tidak bisa menghindar,jumlahnya terlalu banyak” ucap Karen menggertakkan giginya.
“Apa?”
“Matilah kalian…” ucap Phantom pelan.Tiba-tiba muncul siluet laki-laki yang melompat ke arah ribuan siluet hitam di depannya dari belakang Sota.
“Execreation…Dark Flare Burst!” seru laki-laki tersebut seraya mengayunkan twin daggernya,melepaskan bola api hitam ke arah siluet hitam di depannya.Bola api tersebut kemudian meledak dan melenyapkan semua siluet hitam di depannya.Sota dan Karen berdecak kagum.
“Yo,semuanya apa kalian tidak apa-apa?” ucap seorang laki-laki berambut hitam yang muncul di belakang mereka.Sota dan Karen berbalik menatap laki-laki berambut hitam tersebut.Laki-laki berambut perak yang membawa twin dagger tadi kemudian berbalik dan menatap laki-laki berambut hitam tersebut.
“Kau..dengan mudahnya mengatakan tidak apa-apa..tapi yang sebenarnya menolong mereka bukankah aku?” tanya Ciel dingin.
“Tidak apa-apa kan? Biasanya kau juga tidak peduli kan? Lagipula aku selalu menjaga imageku” ucap Skull santai.
“Cih,image apanya…terserah kau saja” ucap Ciel acuh.
“Kalian berdua siapa?” tanya Sota menatap Skull dan Ciel secara bergantian.
“Kalian lagi..Ciel Ashigawa dan Skull Whiteback” ucap Phantom pelan.
TO BE CONTINUED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar