Halaman

TRANSLATE

Jumat, 27 November 2009

SPRING Chp 2 ( Last Meet, Last Tears )

Tips : kalo mau maksud. bacanya dihayati, pelan-pelan. sambil imajinasi. ok?

=_=

” Sakura! buka pintunya, onegai..” pinta Tatsuko, ibunda Sakura dan Yuri.

hari ini, Musim Panas 17 Juli, tiga hari setelah kematian Yuri. Sakura telah mengunci diri dikamarnya semenjak pemakaman Yuri. tidak makan dan membolos sekolah. Sakura begitu kalut atas kematian kakaknya. mungkin karena ia melihat Yuri dihantam truk besar dengan mata kepala sendiri.

Sakura menatap ke arah jendela. cahaya matahari yang bersinar menembus jendela membuat matanya berkunang-kunang. sudah berapa hari aku disini? batinnya berat. ia tetap termenung. hampa. kosong.

ia menatap ranjang Yuri disamping ranjangnya. matanya sudah berat. air matanya sudah habis. ia sudah tak sanggup menangis lagi. sudut matanya sudah menghitam karena sulit tidur. karena ketika ia tidur, suara Yuri kembali terngiang di telinganya. begitu keras. membuatnya kembali berteriak dan frustasi.

dan saat itulah, Tatsuko langsung mendobrak pintu kamarnya. Tatsuko memeluk Sakura erat sembari terisak sedih.

Sakura hanya terdiam. menatap kosong lengan Tatsuko.

” tenanglah, Sakura.. keadaanmu yang seperti ini hanya membuat Yuri khawatir, kau tahu itu?” pinta Tatsuko.

” kau harus mengantar kepergian Yuri dengan tenang, Sakura.. dengan begitu Yuri bisa tenang..” hiburnya lagi.

” kau harus makan, Sakura, kau tidak boleh terus begini.. kau harus mengkhawatirkan dirimu sendiri.. Yuri pasti akan mengkhawatirkan mu apabila kau terus begini..”

” Ayolah Sakura..”

” Sakura..”

” DIAM!! jangan sebut nama Yuri lagi! jangan sebut.. jangan.. onegai..” pinta Sakura putus asa. ia menutup kedua telinganya sembari menggeleng keras.

Tatsuko ingin berbicara lagi. tetapi Sakura memberi isyarat agar keluar. Tatsuko menatap Sakura sedih, sembari beranjak pergi. ia menaruh gelas berisi air dan semangkuk bubur.

Sakura menatap kosong gelas yang diberikan Tatsuko. ia memilih untuk berbaring karena badannya sangat lemas.ia menatap langit-langit yang terlihat berputar-putar di matanya.

” kau tidak apa-apa Sakura? “

” dasar anak manja! begitu saja sakit! kau harus sembuh tahu! kau merepotkanku!”

” Sakura, jangan tertidur! kau baru saja makan, kau tahu!”

” Sakura, kau tak apa-apa? ”

” Sakura, jangan tertidur di ranjangku! kau membuatnya berantakan!”

” Sakura!”

” Sakura!”

” Sakura!”

” kak Yuri..” Sakura terhentak. cuma mimpi.. batinnya kecewa. ia kembali berurai air mata. Yuri adalah kakak yang paling dekat dengan dirinya. dari kecil mereka selalu bersama. tertawa bersama, menangis bersama. kehilangan nya merupakan sesuatu yang sangat menyakitkan.

kau belum menepati janji..

kau berjanji padaku bahwa kita akan melihat hanabi..

kau pembohong..

aku benci padamu, Yuri..

mengapa kau meninggalkan ku?

kau tahu aku selalu sendirian?

kalau kau tahu itu jawab aku!

mengapa kau meninggalkanku? aku kesepian..

aku ingin mendengar omelanmu lagi..

lihat aku, aku tertidur di ranjangmu..

kau tidak marah?

kenapa kau tidak marah?

marahlah Yuri! marahlah!

aku rela di marahi seumur hidupku, asalkan aku bersamamu..

itu sudah lebih dari cukup Yuri..

Yuri..

Jangan Pergi..

=-=

” Sakura? Bangun!” sepasang tangan lembut mengusap pipi Sakura.

Sakura mengerjap-kerjapkan matanya. Yu, Yuri? gumamnya kaget.

dihadapan Sakura, berdiri seorang gadis cantik berambut panjang yang anggun. ya, itu Yuri. ia memakai long dress putih kesukaannya. Sakura hanya ternganga melihat Yuri dihadapannya.

” Yu, Yuri??~!!” teriak Sakura kaget.

” kenapa? kau kaget melihatku? ” goda Yuri sambil mendekatkan wajahnya ke arah Sakura.

Sakura menatap Yuri lama. air matanya satu persatu bergulir dari kelopak matanya.

” hei, cengeng! kenapa kau menangis, bodoh?” tawa Yuri pelan.

tanpa peringatan, Sakura langsung memeluk Yuri erat. Yuri hanya tersenyum lembut. dan membelai rambut ikal Sakura seperti biasa.

” kau kenapa, Sakura? mengapa kau aneh begitu?” tanya Yuri sembari tersenyum.

” Yuri, tubuhmu.. tubuhmu dingin..wajahmu pucat..” ujar Sakura gemetar.

Yuri hanya tersenyum lembut. ” walau aku tidak mengatakannya, kau sudah tahu kan?”

Sakura terhenyak dan kembali terisak.

” Yuri, kau benar-benar tak bisa bersama ku lagi? “

” maaf Sakura..”

” lalu siapa yang akan menemaniku, Yuri? siapa? ” isak Sakura semakin keras.

” Sakura.. ” panggil Yuri lembut seperti biasa.

” kau tahu apa yang dinamakan takdir itu? ” lanjutnya.

” takdir adalah salah satu bagian dari hidup kita, dan kau tahu, kita hidup bersama empat hal,”

” yaitu takdir, nasib, pilihan, dan keputusan. walau kita tak sadari, keempat hal itu terus menerus melekat di dalam hidup kita, dan keempat hal itulah yang terus memutar roda kehidupan kita..”

” aku lahir dan hidup menjadi kakakmu, karena takdir..”

” aku tertabrak truk dan tak bisa bersama mu lagi, karna nasib..”

” aku berkorban melindungi orang yang kucintai, karena keputusan yang kubuat..”

” sebelum itu, aku harus menentukan sebuah pilihan, yang berat..” jelas Yuri pelan.

” jadi, kau meninggalkanku karena keputusan? ” tanya Sakura putus asa.

” Maaf..” pinta Yuri.

” aku tidak bermaksud meninggalkanmu sendirian, aku melakukan itu karena ini adalah suatu pilihan yang terbaik, kau tahu itu kan Sakura? “

” aku tahu itu, aku tahu! demo..

” Sakura,” panggil Yuri memutus perkataan Sakura.

” kau sudah besar, umurmu sudah 15 tahun,”

” seiring waktu berjalan, semakin bertambahnya umur, kau akan selalu bertambah dewasa,”

” bertambah dewasa, berarti bertambah kuat, semakin tegar, dan tidak mudah putus asa, kau mengerti?”

” kau harus menjadi seorang gadis yang cantik dan kuat, Sakura..”

” kau tahu, dulu, aku hanyalah seorang gadis yang sangat rapuh..” aku Yuri.

” Semenjak Ayah kita, Hoshina Izumi, meninggal dunia, aku selalu menangis, mengurung diri di kamar berhari-hari, hanya duduk diam sambil mengutuk diri sendiri, karna aku menganggap, aku lah yang menyebabkan Ayah meninggal dunia saat itu..”

” setelah lama, akhirnya aku menyadari, walau aku menangis selamanya pun, toh, Ayah takkan kembali kan?”

” aku menyadarinya, ketika aku teringat kata-kata Ayah yang pernah ia beritahu padaku..” ujar Yuri mengenang.

” Yuri, melindungi seseorang yang kau cintai adalah sesuatu yang paling membahagiakan dalam hidup..”

” melihat seseorang yang ingin kau lindungi bahagia, itu bagaikan udara sejuk yang mengalir diantara relung hati..”

” karena mencintai adalah sesuatu yang istimewa yang di berikan tuhan pada kita, karena itu, kita harus menjaga apa yang kita cintai, sebaik-baiknya..” ujar Izumi sembari tersenyum.

” dan ayah tidak akan pernah berhenti mencintai kalian, karena kalian adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidup ayah, baik kau, Sakura, juga ibu..”

” kau tahu, kata-kata itu selalu melekat diseluruh jiwaku, itu yang membuat aku memutuskan untuk menyelamatkan orang itu..” jelas Yuri lembut, mengakhiri petuahnya.

Sakura masih menatap Yuri, penuh tanya.

” seperti apa yang dikatakan ayah, aku juga takkan pernah berhenti mencintai mu, Ayah, juga Ibu..”

” kau tidak boleh merasa, kau sendirian..”

” karena aku akan selalu ada di sampingmu, Sakura..”

” kau mau berjanji? kau harus menjadi seorang Sakura yang kuat, tegar, tak pernah menangis, selalu ceria, serta selalu membahagiakan orang lain, kau mau berjanji?” Yuri menyodorkan kelingkingnya yang pucat, sembari mengusap bekas air mata di pipi Sakura.

Sakura tertegun sebentar. kemudian ia tersenyum.

” baiklah! aku berjanji, kak!” ujarnya sembari tersenyum lebar.

tiba-tiba Yuri menghadap ke arah belakang, lalu mendesah pelan. Sakura yang melihatnya merasa heran.

” Sakura.. sayang, waktuku sudah habis..”

” mak, maksud mu? “

” aku harus pergi..”

” pe, pergi? tapi kau akan kembali kan? ” ujar Sakura takut.

Yuri menggeleng sedih. Sakura menunduk kecewa.

” Sa..Ku..Ra.. sudah kubilangkan, jadi Sakura yang kuat..”

” tapi, apa aku sudah siap ditinggalkan? aku harus bagaimana, Yuri? ” ucapnya putus asa.

” cintai banyak orang. mencintai adalah suatu kebahagiaan dalam hidup, walau adakalanya kita merasa tersakiti, suatu saat cinta itu akan membahagiakanmu, membuatmu merasa bersemangat, membuat mu merasa, hidup ini penting dan tak boleh disia-siakan..”

” tapi, aku belum siap..”

” percaya padaku, Sakura, tenang lah, aku akan selalu berada disampingmu..” sahut Yuri ceria.

Yuri semakin menjauh dari Sakura. genggaman tangan Sakura meregang. semakin lama semakin menjauh.

” Tunggu, kak!” hentak Sakura tiba-tiba.

Yuri menoleh.

” siapa? siapa orang yang kakak ingin selamatkan waktu itu? ” ujarnya ingin tahu.

Yuri tersenyum simpul. ” sudah kubilangkan, ia seseorang yang kucintai..”

” hanya itu? siapa dia? siapa namanya? ” desak Sakura dengan nada sedikit geram.

Ano hito wa..” desah Yuri pelan. ” Yoru no Hana ni naru..” ucapnya pelan, sembari tersenyum kecut.

Yoru no Hana? ” ulang Sakura heran.

” bila kau bertemu dengannya suatu saat nanti.. katakan padanya, berbahagialah, karna aku senang melihatnya tertawa.. ” pesan Yuri.

” sudah ya, Sakura.. “

” Yuri! ” panggil Sakura seakan tidak rela. air mata Sakura kembali menggenang di pelupuk matanya.

” Sakura, berjanjilah.. ini air mata terakhir, di pertemuan yang terakhir ini..” pesan Yuri berat.

” Yu, yuri.. ” Sakura mencoba menahan air matanya. namun tidak berhasil. ia terus menggapai tangan Yuri yang semakin menjauh.

Yuri membalikkan tubuhnya, membelakangi Sakura. dan terus berjalan menjauh ke arah kabut tebal yang menyelimuti seluruh tempat itu. Sakura berusaha mengejarnya.

” Yuri!!” panggil Sakura sekali lagi. air matanya mengalir deras.

Sakura jatuh terduduk. menyerah. mengusap air matanya yang tidak mau berhenti.

Sayonara ne, Sakura.

Nakitakunai de.

kali ini tangan Sakura hanya menggapai udara kosong. hampa. sehampa hati Sakura sekarang.

=-=

” Sakura? kau sudah sadar? “sebuah panggilan lagi-lagi menyadarkannya. bukan, ini bukan suara Yuri.. batinnya kecewa.

” Ibu? ” panggil Sakura memastikan.

” ya, ini Ibu, Sakura..” tangan Tatsuko yang hangat menggenggam lengannya.

” ini di mana Bu? ini bukan kamarku..” ujar Sakura sembari mengusap-usap matanya yang pedih.

” ini Rumah Sakit, kau tertidur selama 3 hari, dan maaf, Ibu telah memutuskan seenaknya, tapi,”

” tapi?”

” ibu memutuskan untuk pindah ke Tokyo. ini Tokyo.”

-ToBeContinued-

hwaa… maap, maap, maap. di bagian terakhiran, suzu tiba-tiba drop off.. langsung bad mood karena sesuatu. jadi agak gimana” gtu kalo melenceng. gomen! tottemo gomen nasai ne.

kalo ada cerita melenceng, pemahaman bahasa yang kurang jelas, terlalu khayal, atau alur yang ga je, gomen ya. suzu lagi bad mood bgt skarang. cuma gara” sepele si, maklum maklum. hehe.

kalo ada saran, kritik, pendapat, usul, sendal *lho?* tolong bilang ke suzu ya? nanti langsung suzu perbaiki.

oia, nanti chapter 3, sakura langsung ada di Tokyo dan udah sekolah selama sebulan disitu. berarti alurnya gini.

di chapter 1 :

-> pertengahan musim panas : Yuri mati, Sakura drop off, langsung pindah ke Tokyo.

Chapter 3 : langsung musim semi, berarti Sakura udah sekolah dari = pertengahan musim panas -> awal musim semi. udah sebulan berarti kan?

ket : setiap musim di jepang ttu sekitar 3 bulanan.

nakitakunaide : don’t cry.




_____________________________________________________________________
by : suzuchankuchiki

Tidak ada komentar: