Halaman

TRANSLATE

Sabtu, 10 April 2010

Ninja's Demon Hunter(?) In Kuro Gakuen chp 28. Where is The Pair?

Sinar matahari pagi yang hangat masuk ke tempat dimana aku tidur. Aku membuka mataku secara perlahan dan membuka selimutku, tiba-tiba aku memegang sesuatu yang berbulu. Aku yang masih setengah tertidur tidak menyadarinya sampai aku sadar kalau aku sedang memegang kepala Minata. Aku langsung menarik tanganku dengan cepat, Minata pun bangun karena itu. Dia segera bangkit dan merenggangkan tubuhnya, "selamat pagi." katanya, "ah, ya selamat pagi." kataku dengan gagap karena takut akan perbuatanku barusan, tetapi Minata tidak memberikan reaksi apapun, mungkin dia tidak menyadarinya. Saat aku mau turun dari tempat tidur tiba-tiba ada seorang wanita memakai baju pelayan disampingku. "selamat pagi, yang mulia." katanya sambil membungkuk sopan, aku berdiam diri sejenak, "yang mulia?" tanyaku pada pelayan itu, "mulai sekarang kami diharuskan memanggil anda yang mulia, karena yang akan memimpin kami semua adalah anda." katanya dengan tegas, aku tertawa dengan berat dan berbisik pada Minata, "apa ini tidak terlalu berlebihan?" kataku dengan khawatir, "apa boleh buat, kita sudah terlalu jauh untuk kembali. Jalani saja." perintah minata padaku dengan suara kecil. "Setelah anda selesai ganti baju, silakan ikuti saya ke meja makan." kata pelayan tadi sambil berjalan ke pintu keluar. Aku dan minata pun memakai baju kelas atas, "baju itu tak cocok denganmu!" ejek Minata, "karena itu aku tak suka memakai baju ini....." kataku memakluminya, "huh!" kata Minata dengan nada tinggi, "kenapa kau jadi marah?" tanyaku heran, "tidak apa-apa!" kata Minata sambil menyembunyikan wajahnya dariku. Aku jadi merasa heran dengan tindakannya

Aku dan Minata berjalan ke tempat makan, disana aku melihat semua orang sudah berkumpul. Aku pun duduk disamping Ren, "jadi, apa yang akan kau lakukan mulai sekarang?" katanya dengan suara yang kecil sambil tersenyum. Aku mengambil secangkir teh, "untuk sekarang kita lihat saja keadaannya dulu, karena disini terdapat Kagi." kataku pada Ren dengan suara kecil. "Jadi, bagaimana kesanmu, Rikimaru-kun?" tanya Lia secara tiba-tiba padaku, aku yang terkejut langsung menjawab, "ah,,,,, ya,,,,, hidangan yang hebat, enak sekali!" kataku dengan senyum, "maksudku, bagaimana pendapatmu tentang anakku, Rikimaru-kun?" tanya Lia sekali lagi, "ah,,,, yang itu,,,,, menurutku dia menabjubkan." kataku dengan gugup dan malu. Minata yang mendengar hal itu menjadi kesal entah kenapa dan disertai muka yang memerah. Kami pun melanjutkan memakan makanan yang tersedia, tiba-tiba Lia bertanya, "jadi, kapan kalian akan menikah?"
BRUSHH...........
Teh yang kuminum keluar karena aku sangat terkejut dengan hal itu, "ah,,, itu masih lama,,,,,, kami baru saja bertemu.........." kataku dengan gagap, "hm,,,, jadi masih lama?" tanya Lia, "ya,,,, masih lama, hahahaha....." kataku dengan rasa kaget, Ren pun menyentuh bahuku dengan satu jari, aku pun menoleh ke arahnya dan dia menunjuk ke depan. Aku melihat ke arah depan dan terkejut melihat Minata yang basah akibat semburan tehku. Minata terlihat kesal, "aku turut berduka cita." kata Ren dengan santai,
BLETAK!!!!!!!!
Minata memukulku, "BODOH!!!!" teriaknya sambil pergi. "Aduh,duh,duh,,,,," kataku sambil bangkit, "anda tak apa-apa?" tanya Yue, "ya, aku tak apa-apa." jawabku. "anu, boleh saya melihat mahkota itu sekali lagi?" tanyaku pada Lia, "tentu saja" balasnya dengan tenang. Aku berjalan mengikuti Lia, "mengapa kau ingin ke sana?" tanya Ayame padaku, "ada yang ingin ku pastikan." kataku dengan serius. "kemarin memang benar itu adalah Kagi, tetapi ada yang aneh." lanjutku, "aneh?" tanya Hinata, "ya, sepertinya,,,,," kami pun memasuki pintu penyimpanan mahkota tersebut, "sudah kuduga, berlian ini telah terpotong menjadi dua." kataku pada mereka semua.

"terpotong? Maksudmu tak lengkap?" tanya Hinata dengan kaget, "ya, mungkin karena itu LORE belum ada menyerang ke sini. Tetapi, cepat atau lambat mereka akan menyerang ke sini." kataku dengan serius, "tetapi ini bukan potongan biasa. Ini seperti salah satu potongannya disegel disuatu tempat." kata Ren sambil melihat mahkota itu, "itulah yang akan kita cari" kataku dengan tegas. "wah, sepertinya kalian tertarik sekali dengan itu." kata Lia secara tiba-tiba. Kami semua kaget karena melupakan bahwa adanya Lia berasama kami, "ah,,, ya begitulah,,," kataku sambil tersenyum, "kalian menginginkan mahkota itu?" tanya Lia pada kami, "eh?" kataku dengan heran, "kalian bisa memilikinya" lanjut Lia. "Benarkah?" tanyaku terkejut, "ya, dengan satu syarat." jawab Lia, "syarat? apa itu?" tanyaku lagi, "nikahi anakku selagi kalian belum kembali." Jawab Lia simpel, "APA??????" kataku dengan terkejut. "Mahkota tersebut akan diserahkan pada upacara perkawinan sebagai bukti penguasa, bagaimana?" tanya Lia tersenyum, "ah,,,, akan kupikirkan dahulu....." kataku dengan muka yang merah, "apa yang harus kulalakukan?" tanyaku pada Ren dengan suara kecil, "itu adalah jalan yang termudah." jawabnya simpel, "Jangan Bercanda!!!!!!!"


by

Tidak ada komentar: