Ayame terlihat kesal padaku semenjak pulang sekolah. Mungkin karena aku menyutujui ajakan duel orang-orang yang tadi, tetapi sekarang aku mengerti mengapa Ayame tetap berada di kelas itu. Ayame itu lemah meski dia berasal dari keluarga yang lemah, tetapi mengapa begitu? Youkai berbeda dengan manusia, youkai menurunkan kekuatan yang sama kepada penerusnya, itu pasti. Tetapi mengapa Ayame tidak? Apa mungkin dia mengalami sesuatu seperti kutukan atau...
"Hei! jangan dia saja ayo masuk" kata Minata sewaktu aku lagi berpikir.
"Apa kau tegang karena besok kamu akan berduel?" kata Yoshida padaku.
"tidak,,, aku tidak..." kataku terputus ketika melihat Ayame yang seakan tidak memperdulikan semua orang di asrama.
Aku diam sejenak dan berkata, "Tidak." sambil memasuki asrama.
Saat makan malam banyak yang membicarakanku tentang apa yang terjadi, tetapi Ayame tetap diam aku menjadi penasaran mengapa ioa terdiam begitu. Makan malam selesai, aku pergi ke kamarku seperti biasa, Ayame sudah duluan. Aku tak membicarakan apapun kepadanya, aku bersiap-siap untuk tidur dan mematikan lampu. Saat itu Ayame berkata,
"mengapa kau menolongku?" aku sempat terkejut karena ia berbicara padaku.
"Memang, itu bukan urusanku, tetapi aku tak bisa melihat seseorang yang hanya karena lemah sehingga dia dikucilkan. Aku tak suka itu." kataku kepada Ayame.
"apa kau tahu, mereka adalah murid tingkat atas. Apa kau bisa menang pada mereka? Kurasa tidak. Sudahlah aku mau tidur." kata Ayame padaku.
Aku diam sejenak memerhatikan Ayame yang diam saja.
"Bisa!" kataku kecil sehingga Ayame tak mendengarku.
Ayame bangun dan melihat ke arah tempat tidurku tetapi aku sudah pergi keluar asrama untuk satu malam.
Pagi hari, aku memasuki asrama tepat pada waktu makan pagi tetapi mengapa semua terlihat menyeramkan termasuk Saki?
"Kamu kemana malam-malam hah? apa kamu tahu kamu itu melanggar aturan? Kamu tidak dapat makan pagi" kata Saki sambil marah padaku.
Hah~ sudahlah, itu tak masalah kataku dalam hati sambil menaiki tangga ke lantai dua. Aku membuka pintu kamar dan bertemu Ayame.
"Kamu ke mana tadi malam?" kata Ayame dengan nada yang sedikit cemas.
"Aku cuma keluar sebentar, mengapa kau menjadi panik begitu? jangan-jangan kamu mencemaskanku ya?" kataku sambil tertawa.
"Apa? mana mungkin!" teriak Ayame sambil memukulku, tetapi kali ini aku menghindarinya.
Ayame terlihat sedikit terkejut, "cuma bercanda." kataku sambil mengambil seragam sekolah.
Aku berjalan ke arah sekolah, aku dapat melihat ekspresi cemas Ayame meski ia berniat menyembunyikannya. Sesampai di sekolah aku sudah ditunggu oleh mereka betiga yang kemarin.
"Apa kau siap Rikimaru? kalau tidak, segera bersiap untuk menjadi pertnerku." kata salah satu dari mereka.
"Kalianlah yang harus bersiap-siap, ingat perjanjiannya jika aku menang hentikan perbuatanmu kepada Ayame." Kataku sambil tersenyum dan melepas tasku dari genggamanku lalu mengambil sebuah pedang pendek yang selalu kubawa
"Hea!!!!" Brak! suara pohon yang patah karena serangan dari salah seorang youkai yang bertubuh besar. Aku berhasil menghindarinya.
"kemampuannya luar biasa. sekali terkena aku bisa kalah, kalau melihat dari daya rusaknya itu ada kemungkinan ia..." belum selesai aku berpikir kakiku telah tertangkap oleh seseorang youkai yang muncul dari bawah tanah.
Saat itu juga youkai yang bertubuh besar itu berhasil memukulku sehingga aku terlempat ke arah tembok tua. Tembok itu lumayan tua sehingga saat aku terlempar ke arah situ temboknya hancur.
"Rikimaru!!!" teriak Ayame.
"sepertinya sudah menang ya? artinya kami bebas menjahili kamu lagi ya Ayame?" kata Youkai yang bertubuh besar kepada Ayame.
"Tidak! aku tak akan membiarkan itu terjadi, waktu main-main selesai. Mari kita mulai." kataku sambil bangkit dari dalam reruntuhan tembok.
Semua orang terkejut melihatku masih bisa berdiri, aku tersenyum dan mengambil kertas mantra.
"Terkejut? ini adalah kertas mantra para demon hunter untuk bertahan, ini mengubah udara menjadi pelindung dengan Onmyōji. Ini akan membuat pelindung yang keras seperti tameng." kataku dengan menunjukan kertas mantra.
"jadi kalian adalah onikuma(monster bear) dan Nando-baba ya? kombinasi yang menarik, tetapi aku akan segera menghabisi ini dengan cepat." kataku sambil menarik pedang.
Onikuma menyerangku lagi tetapi aku berhasil menghindarinya, saat itu Nando-baba menangkapku lagi dan Onikuma menyerang lagi. Pukulan Onikuma berhasil kutahan dengan kertas mantra, saat itu aku menarik lagi selembar kertas dan menempelkannya di kepala Nando-baba. Tiba-tiba Nando-baba tertidur, itu adalah jimat pembuat tidur yang pernah kupakai kepada Ayame. Onikuma terlihat kesal, ia menyerangku dengan menggunakan cakarnya, aku melompat ke atas sehingga mendarat tepat di belakangnya.
"Selesai sudah, akulah pemenangnya." kataku sambil menarik pedangku.
"Teknik rahasia keluarga Kaga, Tebasan penyegel setan!" teriakku sambil menebaskan pedangku kepada onikuma, saat itu onikuma jatuh pingsan dan itu berarti akulah pemenangnya.
Para penonton bersorak-sorak, aku berjalan ke arah Ayame.
"lihat kan? aku dapat memenangkan duel ini, mulai sekarang kau bisa tenang. Mungkin aku bisa membantumu menjadi kuat karena aku adalah ninja pemburu hantu." kataku sambil tersenyum di hadapan Ayame.
Muka Ayame sedikit memerah dan dia tersenyum,"terima kasih" katanya sambil pergi ke kelas.
Keterangan Youkai: Onikuma (monster bear) adalah siluman beruang yang mempunyai kekuatn yang besar, Nando-baba adalah siluman wanita yang sering menyatu di dalam tanah dan menangkap mangsanya. Lanjutkan chapter selanjutnya.
______________________________________________________________
by : Yahya De Courtville
"Hei! jangan dia saja ayo masuk" kata Minata sewaktu aku lagi berpikir.
"Apa kau tegang karena besok kamu akan berduel?" kata Yoshida padaku.
"tidak,,, aku tidak..." kataku terputus ketika melihat Ayame yang seakan tidak memperdulikan semua orang di asrama.
Aku diam sejenak dan berkata, "Tidak." sambil memasuki asrama.
Saat makan malam banyak yang membicarakanku tentang apa yang terjadi, tetapi Ayame tetap diam aku menjadi penasaran mengapa ioa terdiam begitu. Makan malam selesai, aku pergi ke kamarku seperti biasa, Ayame sudah duluan. Aku tak membicarakan apapun kepadanya, aku bersiap-siap untuk tidur dan mematikan lampu. Saat itu Ayame berkata,
"mengapa kau menolongku?" aku sempat terkejut karena ia berbicara padaku.
"Memang, itu bukan urusanku, tetapi aku tak bisa melihat seseorang yang hanya karena lemah sehingga dia dikucilkan. Aku tak suka itu." kataku kepada Ayame.
"apa kau tahu, mereka adalah murid tingkat atas. Apa kau bisa menang pada mereka? Kurasa tidak. Sudahlah aku mau tidur." kata Ayame padaku.
Aku diam sejenak memerhatikan Ayame yang diam saja.
"Bisa!" kataku kecil sehingga Ayame tak mendengarku.
Ayame bangun dan melihat ke arah tempat tidurku tetapi aku sudah pergi keluar asrama untuk satu malam.
Pagi hari, aku memasuki asrama tepat pada waktu makan pagi tetapi mengapa semua terlihat menyeramkan termasuk Saki?
"Kamu kemana malam-malam hah? apa kamu tahu kamu itu melanggar aturan? Kamu tidak dapat makan pagi" kata Saki sambil marah padaku.
Hah~ sudahlah, itu tak masalah kataku dalam hati sambil menaiki tangga ke lantai dua. Aku membuka pintu kamar dan bertemu Ayame.
"Kamu ke mana tadi malam?" kata Ayame dengan nada yang sedikit cemas.
"Aku cuma keluar sebentar, mengapa kau menjadi panik begitu? jangan-jangan kamu mencemaskanku ya?" kataku sambil tertawa.
"Apa? mana mungkin!" teriak Ayame sambil memukulku, tetapi kali ini aku menghindarinya.
Ayame terlihat sedikit terkejut, "cuma bercanda." kataku sambil mengambil seragam sekolah.
Aku berjalan ke arah sekolah, aku dapat melihat ekspresi cemas Ayame meski ia berniat menyembunyikannya. Sesampai di sekolah aku sudah ditunggu oleh mereka betiga yang kemarin.
"Apa kau siap Rikimaru? kalau tidak, segera bersiap untuk menjadi pertnerku." kata salah satu dari mereka.
"Kalianlah yang harus bersiap-siap, ingat perjanjiannya jika aku menang hentikan perbuatanmu kepada Ayame." Kataku sambil tersenyum dan melepas tasku dari genggamanku lalu mengambil sebuah pedang pendek yang selalu kubawa
"Hea!!!!" Brak! suara pohon yang patah karena serangan dari salah seorang youkai yang bertubuh besar. Aku berhasil menghindarinya.
"kemampuannya luar biasa. sekali terkena aku bisa kalah, kalau melihat dari daya rusaknya itu ada kemungkinan ia..." belum selesai aku berpikir kakiku telah tertangkap oleh seseorang youkai yang muncul dari bawah tanah.
Saat itu juga youkai yang bertubuh besar itu berhasil memukulku sehingga aku terlempat ke arah tembok tua. Tembok itu lumayan tua sehingga saat aku terlempar ke arah situ temboknya hancur.
"Rikimaru!!!" teriak Ayame.
"sepertinya sudah menang ya? artinya kami bebas menjahili kamu lagi ya Ayame?" kata Youkai yang bertubuh besar kepada Ayame.
"Tidak! aku tak akan membiarkan itu terjadi, waktu main-main selesai. Mari kita mulai." kataku sambil bangkit dari dalam reruntuhan tembok.
Semua orang terkejut melihatku masih bisa berdiri, aku tersenyum dan mengambil kertas mantra.
"Terkejut? ini adalah kertas mantra para demon hunter untuk bertahan, ini mengubah udara menjadi pelindung dengan Onmyōji. Ini akan membuat pelindung yang keras seperti tameng." kataku dengan menunjukan kertas mantra.
"jadi kalian adalah onikuma(monster bear) dan Nando-baba ya? kombinasi yang menarik, tetapi aku akan segera menghabisi ini dengan cepat." kataku sambil menarik pedang.
Onikuma menyerangku lagi tetapi aku berhasil menghindarinya, saat itu Nando-baba menangkapku lagi dan Onikuma menyerang lagi. Pukulan Onikuma berhasil kutahan dengan kertas mantra, saat itu aku menarik lagi selembar kertas dan menempelkannya di kepala Nando-baba. Tiba-tiba Nando-baba tertidur, itu adalah jimat pembuat tidur yang pernah kupakai kepada Ayame. Onikuma terlihat kesal, ia menyerangku dengan menggunakan cakarnya, aku melompat ke atas sehingga mendarat tepat di belakangnya.
"Selesai sudah, akulah pemenangnya." kataku sambil menarik pedangku.
"Teknik rahasia keluarga Kaga, Tebasan penyegel setan!" teriakku sambil menebaskan pedangku kepada onikuma, saat itu onikuma jatuh pingsan dan itu berarti akulah pemenangnya.
Para penonton bersorak-sorak, aku berjalan ke arah Ayame.
"lihat kan? aku dapat memenangkan duel ini, mulai sekarang kau bisa tenang. Mungkin aku bisa membantumu menjadi kuat karena aku adalah ninja pemburu hantu." kataku sambil tersenyum di hadapan Ayame.
Muka Ayame sedikit memerah dan dia tersenyum,"terima kasih" katanya sambil pergi ke kelas.
Keterangan Youkai: Onikuma (monster bear) adalah siluman beruang yang mempunyai kekuatn yang besar, Nando-baba adalah siluman wanita yang sering menyatu di dalam tanah dan menangkap mangsanya. Lanjutkan chapter selanjutnya.
______________________________________________________________
by : Yahya De Courtville
Tidak ada komentar:
Posting Komentar