Halaman

TRANSLATE

Selasa, 28 Juni 2011

Anima no Seihen-Chapter 4 “The Living Dead”

***
Nac keluar dari ruang UKS.Nac kemudian mengambil jalan ke arah kiri,ia tersenyum seraya sedikit menggerakkan tangannya seperti menari.

“Let’s dance now!” seru Nac seraya mengacungkan jari telunjuk tangan kanannya ke atas.Misa yang datang dari belakang terkejut melihat Nac yang keluar dari UKS.Misa yang melihat hal tersebut segera berlari dan mendekati Nac.

“Nac!!” seru Misa.Nac terdiam lalu melirik Misa yang lari di belakangnya dengan tatapan sinis.

“Cih,perempuan ini lagi..sial” gumam Nac pelan.Mata ungu milik Nac kembali menjadi biru,tatapan mata Nac berubah.Nac menyadari kehadiran Misa kemudian menghela nafas.

“Ada apa,Misa?” tanya Nac dingin pada Misa yang sudah ada di hadapannya.Misa memasang wajah cemberut.

“Kau ini kenapa?! Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu.Kau mau kemana?”  tanya balik Misa.

“Jelas akan kembali ke kelas” jawab Nac singkat.Misa menghela nafasnya.

“Tapi kelas kan ada di sebelah sana.Kenapa kau pergi ke arah yang berlawanan?” ucap Misa seraya menunjuk kelas mereka yang ada di belakang.

“Ah,iya..apa yang aku pikirkan tadi ya.Baiklah,ayo kita pergi ke kelas” ajak Nac yang kemudian berbalik berjalan menuju ke kelas.Misa mengikutinya dari belakang.Sementara tidak jauh dari sana terdapat perempuan berambut pirang dikepang dua,bermata ungu cerah,memakai pakaian seragam sekolah Yurika Gakkuen melihat Nac dan Misa dari tadi.Perempuan berambut pirang tersebut terus menatap Nac hingga ia masuk ke dalam kelas.Ekpresi perempuan tersebut terlihat datar.

“Dia…sudah tercorrupt oleh Blackout pada dirinya” ucap perempuan berambut pirang tersebut kemudian ia berjalan mendekati pintu ruang UKS lalu menoleh ke dalam ruangan tersebut.

“Disini juga…ada hawa kegelapan Blackout…bukan hawanya sedikit aneh.Apa masih belum sempurna?” ucap perempuan berambut pirang tersebut pelan seraya masuk ke dalam ruangan tersebut.Perempuan berambut pirang tersebut kemudian menatap Sota yang terbaring.Ia perlahan mendekati Sota dan kembali menatapnya dengan tatapan yang sayu.Perlahan tangan kanan perempuan tersebut terangkat dan memegang dada Sota.Tiba-tiba sesuatu muncul dan menolak tangan perempuan tersebut,membuat tangan perempuan tersebut terhempas.

“Shimatta…laki-laki ini dilindungi oleh sesuatu yang kuat,mungkinkah….” Ucap perempuan berambut pirang itu pelan.

“Vienna-chan,ternyata kau disini…” ucap seorang perempuan berambut hitam pendek sebahu yang muncul di belakang perempuan berambut pirang yang bernama Vienna.Vienna berbalik menatap perempuan berambut hitam tersebut tanpa ekspresi.

“Ah,ternyata kau,Hirai-san” ucap Vienna pelan.

“Aku sudah menyelesaikan lampiran tentang kepindahanmu kemari.Ohya,apa yang kau lakukan disini,Vienna-chan?” tanya Hirai yang kemudian menatap ke arah Sota yang terbaring.Kemudian ia tersenyum.

“Jangan-jangan kau suka pada laki-laki ini ya?” tanya Hirai dengan nada menggoda.Vienna tidak memperlihatkan reaksi apapun namun terlihat sedikit rona memerah pada wajahnya.

“Tidak…aku hanya-“

“Tidak apa-apa kok,wajar seorang perempuan suka pada laki-laki…ayo,cepat pergi ke kelas” potong Hirai seraya menarik tangan Vienna.Vienna hanya diam membiarkan tangannya ditarik oleh Hirai tanpa memperlihatkan ekspresi apa pun.

***
Beberapa jam kemudian,bel pertanda berakhirnya pelajaran untuk hari ini berbunyi.Sebelum keluar dari kelas,semua siswa berdiri dan memberi hormat pada guru yang mengajar.Setelah itu,Yui membereskan semua bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.Yui kemudian menatap ke arah bangku Sota yang kosong.

“Sota…kelihatannya dia belum sadar,mungkin aku juga harus membawa tasnya” Yui mengucap dalam hati.Yui kemudian melangkah perlahan ke bangku Sota dimana terdapat Karen yang duduk di sebelah bangku tersebut,sedang membereskan bukunya.Karen menyadari Yui yang berada di sampingnya,Karen segera menoleh.

“Ada apa? Yui-chan?” tanya Karen seraya tersenyum.

“Aku ingin mengambil tas Sota,aku ingin menjenguknya ke UKS sekalian membawakan tasnya” ucap Yui pelan seraya menunduk.

“Oh,tas milik Takajima-kun ya” ucap Karen seraya mengambil tas milik Sota yang ada di kolong bangku lalu menyerahkannya pada Yui.Yui mengambil tas tersebut kemudian Karen berdiri.

“Aku juga akan menjenguk Takajima-kun.Sebenarnya aku yang menyebabkan semua ini.Ayo,Yui-chan” ajak Karen.

“Arigatou,Karen-chan” ucap Yui senang.Tiba-tiba pintu ruang pintu kelas terbanting keras.Karen dan Yui yang terkejut segera menoleh ke arah pintu.Mereka terkejut melihat sekelompok siswa laki-laki yang semuanya membawa pedang kayu.

“Kalian bukannya anak buah Fujima yang kemarin!? Apa yang kalian inginkan?” tanya Yui yang terlihat kesal.

  “Heheh,jangan memasang wajah cemberut seperti itu Yui-chan.Boss Fujima hanya ingin bertemu denganmu.Lebih baik kau tidak melawan atau kami memaksa dengan cara kekerasan” ucap seorang siswa kelompotan tersebut.

“Aku tidak mau bertemu dengan Fujima itu lagi! Bukankah yang kemarin apa tidak cukup?!” geram Yui.Tiba-tiba kelompok siswa tersebut mengepung Yui dan Karen.

“Jangan melawan! Ikut saja!” ucap lagi siswa laki-laki tersebut yang langsung menarik tangan Yui.Yui segera meronta namun mulutnya segera dibungkam oleh siswa yang di belakangnya.

“Yui-chan!” seru Karen.

“Kau jangan ikut melawan! Atau temanmu ini terluka!” ancam laki-laki tersebut.

“Cih…” Karen langsung berhenti.

“Ohya kau,ucapkan pada Sota bahwa boss kami sudah membawa Yui.Jika ingin menyelamatkan Yui,pergilah ke gudang sekolah yang ada dibawah.Kami akan menunggunya disana” ucap laki-laki tersebut.Akhirnya kelompok siswa tersebut membawa Yui keluar kelas.Karen terdiam,dia merasakan sesuatu keluar dari laki-laki tersebut.

“Perasaan ini…jangan-jangan Blackout” gumam Karen yang menggigit bibir.Karen melihat tas Sota yang terjatuh saat Yui dikerumuni oleh siswa tadi.Karen mengambil tas tersebut lalu berlari ke luar kelas menuju ruang UKS.

“Aku…harus cepat” gumam Karen.

***
Karen tiba di ruang UKS,ia segera menghampiri Sota yang masih tebaring.

“Takajima-kun,bangun..hey” ucap Karen pelan seraya mengguncang pundak Sota.Sota perlahan membuka matanya,kemudian ia menatap Karen yang ada di sampingnya.

“Karen,aku ada dimana?” tanya Sota pelan.

“Kau ada di ruang UKS,sekarang tadi kepalamu terluka” ucap Karen pelan seraya tersenyum.

“Oh,jadi seperti itu ya” ucap Sota yang bangun.

“Tapi ada masalah gawat,sekelompok siswa tadi membawa paksa Yui-chan.Dan dia menyuruhku untuk mengatakan padamu,jika ingin Yui…kau harus datang ke gudang sekolah yang ada di bawah” ucap Karen menghela nafas.

“Apa?!...pasti mereka yang kemarin,aku harus cepat!” ucap Sota yang bergegas turun dari ranjang seraya memakai sepatunya.Sota langsung berlari keluar meninggalkan ruang UKS.

“Hey,Takajima-kun! Kau lupa tasmu!” seru Karen seraya menunjukkan tas Sota yang digendongnya.

“Tolong bawa dulu ya! Aku buru-buru!” seru Sota yang sudah meninggalkan UKS.Karen terdiam seraya menghela nafas.

“Tadi itu rasanya,hawa yang keluar dari tubuh mereka adalah Blackout….semoga itu hanya perasaanku saja” gumam Karen pelan.Kemudian Karen berjalan pelan meninggalkan ruang UKS.Beberapa menit kemudian setelah Karen meninggalkan ruang UKS,muncul seorang perempuan berambut pirang yang dikepang dua keluar dari salah satu tirai yang ada disana.

“Blackout…” ucap Vienna pelan.

***
Sota akhirnya sampai di sebuah bangunan besar yang tua yang letaknya di belakang gedung sekolah Yurika Gakkuen yang merupakan gudang sekolah.Bangunan tersebut besar terlihat tidak ter-urus.Sota berjalan perlahan mendekati pintu gudang sekolah.Keringat dingin mengucur di wajahnya,terlihat sedikit rasa takut tersirat di wajahnya.

“Tidak,aku tidak boleh takut.Aku akan menyelamatkan Yui walaupun itu akan membuatku sakit” gumam Sota pelan.Sota perlahan membuka pintu gudang tersebut,ia berjalan memasuki gudang.Di dalam gudang tersebut sangat luas,terlihat beberapa atribut-atribut sekolah terpajang disana.Keadaan pada gudang tersebut terlihat sepi,tidak ada siapapun kecuali Sota.

“Aneh,bukannya tadi kata Karen pada gudang yang ada dibawah.Bukannya gudang ini saja yang ada di bawah,tapi kenapa tidak ada orang sama sekali disini” ucap Sota pelan.Sota kemudian terkejut melihat Yui yang diikat oleh sebuah tali pada tiang besi tua di depannya.Yui terlihat tidak sadarkan diri.

“YUI!!” teriak Sota yang langsung berlari menghampiri Yui.Sota kemudian berhenti ketika muncul gerombolan siswa yang muncul tidak jauh di tiang tempat Yui diikat.

“Heheheh,kami sudah menunggumu,Takajima-kun” ucap salah satu siswa di gerombolah tersebut.

“Kalian?! Apa yang kalian lakukan?! Cepat lepaskan Yui!” seru Sota seraya mengepalkan tangannya.

“Wowowowo,sabar-sabar Takajima,boss Fujima ingin bertemu denganmu” ucap siswa itu lagi.Kemudian seluruh germbolan di dekat Yui segera menjauh.Fujima kemudian muncul dari belakang Yui.

“Halo,Takajima” ucap Fujima tersenyum.Namun Sota melihat keganjilan dari penampilan Fujima.Wajahnya terlihat tenang,dan matanya yang kemarin hitam sekarang berubah menjadi abu-abu.

“Kau apa tidak cukup pada hari kemarin?!” geram Sota.

“Jangan marah seperti itu,Takajima.Aku tidak akan berbuat sesuatu yang buruk pada Yui-chan” ucap Fujima pelan seraya mengelus pipi Yui pelan.

“K-kau! Jangan sentuh dia!”

“Memang apa urusanmu? Bukankah dia ini bukan pacarmu kan?” tanya Fujima seraya memegang dagu Yui.”Dia itu memang manis saat tidur,memang aku tidak salah memilihnya” lanjut Fujima tersenyum kemudian ia mengeluarkan sebuah pisau kecil dari sakunya.

“Tapi kecantikannya itu belum terlihat jika masih ada yang menghalanginya” ucap Fujima pelan mengarahkan pisau tersebut pada seragam Yui.Perlahan Fujima menyobek seragam Yui menggunakan pisau tersebut.Semua gerombolan siswa yang ada disana langsung tertawa melihat tersebut.

“He-hentikan!!” teriak Sota,hawa hitam yang besar meledak keluar dari tubuh Sota.Perlahan rambut Sota berubah menjadi putih dan mata birunya berubah merah darah.Hawa hitam tersebut terus berputar mengelilingi Sota menimbulkan angin yang bertiup keras meniup segala sesuatu yang ada disana.Fujima segera berhenti kemudian berbalik menatap Sota,Fujima tersenyum.Sota kemudian menatap Fujima dengan tatapan bagaikan iblis.

“Hei,kau…bukannya kau kemarin sudah terkena Darkness Phantasm.Harusnya kesadaran dirimu tidak bisa sembuh hanya dalam waktu satu hari…kecuali kau bukanlah Fujima yang aku hadapi kemarin” ucap Sota yang suaranya berubah dingin seraya menunjuk Fujima.Fujima kemudian tertawa.

“Hahahaha,benar sekali.Aku bukan Fujima,aku adalah Blackout yang tercipta pada saat Fujima yang depresi karena tidak bisa mendapatkan cinta Yui” ucap Fujima pelan.

“Heh,cinta,kau menjijikkan.Semua orang gampang sekali putus asa hanya karena cinta,pitiful” ucap Sota dingin.

“Heheheh,tapi berkat kau…aku akhirnya bisa juga mengambil alih tubuh Fujima,kali ini akan kubalaskan dendamnya” ucap Fujima pelan.”ruuuagh” Tiba-tiba tubuh Fujima yang tegap berubah menjadi bungkuk,rambut hitamnya berubah menjadi putih.Kulitnya yang coklat berubah menjadi putih pucat,cahaya pada matanya menghilang.Ribuan tangan tengkorak bermunculan keluar dari punggung Fujima.Semua gerombolan Fujima ikut berubah,tubuh mereka putih pucat,dan gerakan tubuh mereka menjadi lemas.

“Heh,aku memang bilang kau itu menjijikkan.Tapi aku tidak menyangka ternyata wujudmu itu memang menjijikkan ditambah Blackout dalam dirimu,cih” ucap Sota seraya membuang ludah.

“Jangan banyak bicara,kau juga adalah Blackout.Tutup saja mulutmu itu.Di tempat ini juga,aku akan menghabisimu!!” seru Fujima yang suaranya berubah lemas

TO BE CONTINUED     

Tidak ada komentar: