Halaman

TRANSLATE

Selasa, 28 Juni 2011

Anima no Seihen-Chapter 1 “The Awakening Illumination”

***
Seorang laki-laki remaja memiliki rambut hitam,mata hijau terang serta memakai seragam berwarna putih dengan rompi berwarna biru dan celana panjang berwarna biru pula sedang berlari di jalan pada gelapnya malam.Tidak ada orang satupun kecuali lampu-lampu yang menyinari jalan.Laki-laki tersebut terus berlari dengan wajah yang ketakutan.Sesekali ia menoleh ke belakang memeriksa ada orang yang mengikutinya.Kemudian terdengar sebuah suara langkah kaki yang cepat di belakangnya,keringat dingin menetes dari kepala laki-laki itu lalu ia memandang ke depan seraya mempercepat langkahnya.Laki-laki itu kemudian melihat sebuah gang kecil di samping jalan.

“Lebih baik lewat jalan pintas..” gumam laki-laki itu kemudian ia membelok masuk ke gang tersebut.Laki-laki tersebut terus berlari hingga ia menyadari bahwa gang tersebut membawanya pada jalan buntu.

“Sial,kenapa jalan buntu..padahal seingatku ini jalan pintas ke rumah” gumam laki-lakit itu menatap tembok besar di depannya.Tiba-tiba angin berhembus kencang dari belakang,membuat rambut pria tersebut berantakan.Laki-laki berambut hitam itu kembali memperlihatkan ekspresi ketakutan,kemudian ia berbalik.Matanya terbelalak melihat seorang perempuan yang seumuran dengannya,berambut ungu gelap,memiliki sepasang mata kuning tajam seperti mata serigala yang liar,perempuan tersebut memakai jubah hitam yang menutupi hampir seluruh tubuhnya kecuali pada bagian kepala.

“Kenapa kau berlari?” Tanya perempuan tersebut dengan pelan dan tatapan sayu.

“Karena kau mengikutiku dari tadi…sebenarnya apa yang kau inginkan?” Tanya balik laki-laki tersebut seraya mundur dan menyandarkan tubuhnya pada dinding di belakangnya.

“Aku hanya ingin bertanya apakah kau menderita atau bahagia?” Tanya perempuan itu lagi.

“A-apa maksud dari pertanyaanmu itu?..a-aku tidak mengerti” ucap laki-laki berambut hitam tersebut dengan lemas.

“Namamu?”

“Takajima…Sota T-takajima” jawab Sota terbata dan masih terlihat ketakutan.

“Jadi…Takajima-kun,aku tanya sekali lagi…apa kau menderita atau bahagia?” tanya perempuan itu pelan.

“A-aku tidak mengerti maksudmu..a-apa hubungannya de-“ ucap Sota sampai tiba-tiba perempuan itu berada dekat dengannya sehingga jarak mereka hanya beberapa senti saja.Tiba-tiba dada Sota tertembus oleh tangan kanan milik perempuan tersebut.Sota sentak kaget,mata birunya berubah menjadi putih pudar.Kesadaran Sota menghilang dan tubuhnya perlahan terkulai lemas,Perempuan tersebut menarik kembali tangan kanannya lalu menahan tubuh Sota.Perempuan itu kemudian merebahkan Sota di tanah dengan keadaan terlentang.Kemudian perempuan itu membungkuk dan menempelkan telinga kanannya pada dada Sota yang anehnya tidak mengeluarkan darah.Perempuan itu lalu terkejut seraya mengangkat kepalanya dari dada Sota.

“Walaupun kecil…masih ada,aku akan menyelamatkannya..” ucap perempuan itu pelan dengan tatapan yang sayu seraya kembali menusukkan tangannya ke dada Sota.

“Arrgh!!”

“Nii-chan!!”

***
Sota membuka matanya dengan cepat dan langsung bangun dengan keringat dingin membasahi wajahnya.Sota perlahan memperhatikan sekeliling kamarnya kemudian menatap seorang perempuan berambut hitam sama dengannya namun hanya saja rambutnya lebih panjang hingga sepinggangnya serta memiliki mata biru sama dengannya.Perempuan tersebut terlihat lebih muda dari Sota dan ia memakai seragam SMP berwarna hitam dan rok hitam pula.

“Ah,Ayane ada apa?” tanya Sota yang masih berantakan dan keringat di wajahnya.

“Harusnya aku yang bertanya seperti itu pada Nii-chan,kenapa Nii-chan teriak histeris sendiri?” tanya Ayane seraya menunjuk kakaknya itu.

“Ah,tidak apa-apa..aku tadi hanya mimpi buruk saja” ucap Sota dengan tatapan lemas dan tidak bersemangat yang memang ciri khasnya.

“Oh,gitu ya..cepat bangun dan berpakaian nanti Nii-chan terlambat lo” ucap Ayane lalu berbalik pergi keluar dari kamar Sota.Sota terdiam kemudian ia bergegas bersiap ke sekolah.Sota memakai pakaian seragam SMUnya lalu turun keluar dari kamarnya yang ada di lantai dua rumahnya ke lantai satu.Sota berlari dan langsung menuju meja makan dimana Ayah,Ibu dan adiknya,Ayane sedang memakan sarapan paginya berupa roti dengan selai.Dengan cepat,Sota merebut roti yang dipegang adiknya lalu memakannya sebagian.

“Nii-chan!!” teriak Ayane kesal seraya berusaha mengambil rotinya yang terlihat di mulut Sota.Ibu dan Ayah mereka hanya tertawa melihat kelakuan mereka berdua.Sota langsung berlari keluar rumah pada saat selesai memakan rotinya dan berpamitan.

***
Sota sudah sampai di sekolahnya lalu berjalan memasuki kelasnya.Semua siswa terlihat sedang sibuk membicarakan sesuatu sehingga suasana kelas menjadi ramai.Sota berjalan pelan mendekati tempat duduknya.

“Heeeh,sekolah lagi..hal yang paling membosankan dalam hidupku…andai bisa bolos” ucap Sota dengan nada lemas seraya duduk dan menaruh tasnya di meja.

“Sebenarnya gadis itu siapa ya…mimpi itu kenapa terus terulang,padahal rasanya aku belum pernah bertemu dengan gadis itu…” gumam Sota yang termenung.

“Sota!!..Ohayou!!” teriak seorang anak perempuan berambut merah muda dan bermata merah yang tiba-tiba muncul di samping Sota,Sota terkejut tersadar dari lamunannya lalu menatap perempuan itu.

“Oh..ah..Ohayou Yui” ucap Sota pelan.

“Kenapa jawabanmu tidak bersemangat seperti itu??...ayolah Sota semangat!!..jangan murung seperti itu” teriak Yui seraya menepuk pundak Sota.Sota hanya diam mendengarkan.

“Ohya Sota,aku dengar ada siswa pindahan yang datang ke sekolah ini dan aku dengar dia perempuan.Dan aku dengar lagi dia akan datang pagi ini ke kelas kita,bukankah itu menyenangkan Sota mendapat teman baru?” ucap Yui semangat.

“Tidak tertarik” jawab Sota singkat seraya memalingkan pandangannya.

“Hei,Sota!...kau-” ucap Yuri terputus karena mendengar bel sekolah berbunyi.Semua siswa segera duduk di tempat duduknya masing-masing termasuk Yui.Sota hanya diam duduk di tempat duduknya.Tidak lama kemudian,masuklah seorang laki-laki paruh baya memiliki rambut hitam panjang dan memakai kacamata serta jass hitam.Ekspresi dingin sangat terlihat jelas dari laki-laki tersebut.Laki-laki paruh baya itu kemudian berjalan perlahan mendekati meja yang ada di depan yang dikhusukan untuk guru.

“Selamat pagi,semua…pagi ini kita kedatangan teman baru..silahkan masuk,Karen-san” ucap laki-laki tersebut kemudian seorang anak perempuan berambut coklat,memiliki mata emas serta memakai seragam sekolah biru masuk lalu berdiri di depan kelas.Semua siswa laki-laki takjub dan terkagum melihat kecantikan perempuan tersebut kecuali Sota yang hanya memperhatikan dengan tatapan tidak bersemangat.

“Perkenalkan namaku Karen Alexandrite..mohon bantuannya” ucap Karen dengan lembut seraya membungkuk.

“Nah,Karen-san..sekarang kau bisa duduk  di samping Takajima-san” ucap guru laki-laki tersebut seraya menunjuk tempat duduk di samping Sota yang memang selalu kosong.Karen menggangguk pelan,kemudian ia berjalan lalu duduk di samping Sota.Sota hanya diam melihat perempuan berambut coklat tersebut duduk di sampingnya.

“Kita mulai pelajarannya sekarang tentang sejarah pada jaman Edo,silahkan buka buku kalian” jelas laki-laki paruh baya tersebut.   

 “Mohon bantuannya ya,Takajima-kun” bisik Karen seraya tersenyum.

“Iya..” jawab Sota singkat tanpa menoleh Karen.Tiba-tiba tatapan Karen yang manis menghilang digantikan oleh tatapan yang datar,Karen memperhatikan Sota dari bawah sampai ke atas.Kemudian ia kembali tersenyum lalu memperhatikan guru yang ada di depan.

***
Bel tanda pelajaran sudah usai.Guru keluar dari kelas,semua siswa berjalan pulang ke rumah mereka masing-masing.Sota memasukkan semua bukunya ke dalam tas kemudian ia bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan keluar dari kelas.Sota kemudian melihat Yui yang sudah mencegatnya di depan pintu kelas.

“Sota,antar aku pulang ya hari ini…seperti biasa” ucap Yui tersenyum pada Sota.Sota hanya menghela nafas lalu menggangguk pelan.Yui terlihat senang,langsung berlari seraya menarik tangan Sota.Sementara Karen yang masih diam di kelas  hanya menatap mereka berdua.

“Couple..” ucap Karen kecil seraya tersenyum.

***
Yui dan Sota berjalan di jalan perkotaan yang cukup ramai.Mereka berjalan dalam keheningan.Yui kemudian melirik Sota dengan kesal.

“Ayolah Sota..kenapa kau murung terus?..ayo semangat!!” seru Yui seraya mengguncang tubuh Sota.Sota hanya diam tidak memperlihatkan reaksi apa pun.Yui kemudian menghela nafas dan wajahnya berubah menjadi cemberut.

“Kau kenapa Sota?...padahal dulu kau tidak begini…” ucap Yui murung.Sota terkejut kemudian ia tersenyum seraya mengelus kepala Yui sentak wajah Yui memerah.

“Maafkan aku,ya mungkin ini gara-gara aku tidak punya teman…tapi aku senang kau menjadi temanku selama ini” ucap Sota pelan.Yui hanya terdiam seraya menyembunyikan wajahnya yang memerah.Mereka terus berjalan dalam keheningan kembali sampai sekumpulan siswa yang memakai seragam sama dengan Yui dan Sota.Salah satu beberapa mereka membawa pedang kayu.Seorang laki-laki berambut hitam dengan penampilan acak-acakan berjalan keluar dari gerombolan tersebut.

“Hei,Yui-chan..kenapa kau jalan dengan orang yang tidak punya teman itu?...lebih baik jalan bersamaku,semua yang kau inginkan akan aku kabulkan hehehe” ucap laki-laki tersebut.

“Berapa kali harus aku bilang padamu,Fujima!..aku tidak pernah suka pada orang sepertimu!!” teriak Yui seraya mengepalkan tangannya.

“Pasti ini karena Sota sialan itu ya…apa yang kau suka dari dia,huh?! Sudah tidak punya teman,tidak memiliki bakat dan-“ ucap Fujima sampai sebuah tendangan melayang ke arah wajahnya.Fujima terpental ke belakang lalu jatuh tersungkur dengan wajah yang memar.

“Jangan pernah mengatakan seperti itu lagi pada Sota ya!!” seru Yui dengan mata membara seraya mengarahkan kepalan tangannya ke Fujima yang tersungkur.Kemudian gerombolan yang ada di belakang Fujima langsung bergerak dan menahan kedua tangan Yui.Yui yang menyadari tersebut langsung meronta.

“YUI!!” seru Sota berlari mendekati Yui.Namun tiba-tiba seorang siswa teman Fujima datang dan langsung melesatkan sebuah pukulan yang keras.Sota langsung jatuh terduduk seraya memegang perutnya.Tidak berapa lama kemudian,dia sudah dikerumuni oleh teman Fujima yang langsung melesatkan beberapa pukulan dan ayunan pedang kayu ke arahnya.

“SOTA!!” seru Yui berusaha melepaskan tangannya yang ditahan.Yuri yang geram langsung mengigit tangan yang menahannya.Teman Fujima yang menahan Yui langsung berteriak kesakitan seraya melepaskan tangan Yui.Yui yang melihat kesempatan tersebut langsung berlari mendekati Sota,namun dia  dihadang kembali oleh Fujima yang wajahnya masih memar.

“Percuma saja kau melawan Yui-chan..apa pun yang terjadi kau akan menjadi milikku!!” teriak Fujima seraya menghantam keras perut Yui.Yui yang terpukul langsung jatuh tidak sadarkan diri.Fujima kemudian tertawa dan berjalan perlahan mendekati Yui yang pingsan.Sota hanya bisa menatap dari sela-sela kaki orang yang mengerumuni dan melesatkan pukulan ke arahnya.

“Yui..sial!!..apa tidak ada yang aku bisa lakukan?! Apa aku memang selemah ini…” Sota mengucap dalam hati.Tiba-tiba dia mendengar sebuah suara di kepalanya.

“Kau terlalu lemah!!...biar aku yang menggantikan tempatmu sekarang!”

Sota kemudian tertawa perlahan rambut hitamnya berubah menjadi putih.Gerombolan yang melihat perubahan dari Sota segera berhenti melancarkan serangan dan bergerak menjauh dari Sota.Fujima melihat hal tersebut kemudian ia berbalik.

“Hei!!..kenapa kalian berhenti?!..terus beri pelajaran anak itu supaya dia tahu rasa!!” perintah Fujima.Kemudian Fujima terkejut melihat Sota yang berambut putih tertawa keras seraya bangkit berdiri.Fujima semakin terkejut karena tidak melihat bekas luka di tubuh Sota.

“Tahu rasa katamu?!..orang yang hanya bisa main keroyokan saja lebih baik mati!!” seru Sota menatap Fujima dengan matanya yang berubah merah darah.Fujima langsung bergidik ketakutan melihat penampilan Sota yang berubah total.

“Hm..ada 1..2…3…4….5….6…-“ gumam Sota seraya menghitung semua jumlah orang yang mengerumuninya termasuk Fujima.

“Cih…aku tidak tahu apa yang terjadi padamu..tapi kau tidak akan menang melawan kami semua!!” seru Fujima sentak seluruh teman-temannya berlari mendekati Sota seraya melayangkan kepalan tangan.Sota hanya tertawa.Tiba-tiba semua orang yang mendekati Sota langsung terpental terkena hawa hitam yang keluar dari tanah yang dipijak oleh Sota.

“Padahal aku baru menghitung jumlah kalian yang ada 21 orang.Ya,aku maunya ingin mengalahkan satu per satu dengan satu serangan..tapi dengan satu serangan saja langsung tumbang semua” ucap Sota yang kemudian menatap Fujima dengan tatapan seperti iblis.

“K-kau sebenarnya apa?!”

"Apa kau mau merasakan bagaimana neraka di dunia yang kejam ini?" tanya Sota menatap Fujima dengan mata merah darah miliknya yang bersinar.

To Be Continued 



Tidak ada komentar: