Ngantuk,,,, hari ini sekolah, aku harus bangun tapi kenapa aku tak bisa bergerak? Selain itu, bau apa ini? apa ini shampoo? "Engh" suara seseorang dari sampingku. Aku akhirnya membuka mataku dan menyadari bahwa aku telah tidur di tempat tidur Ayame. Mengapa aku bisa ada di sini? yang lebih penting, aku harus pergi kalau tidak bisa dibunuh. Buruknya aku menginjak pensil sehingga ia Ayame terbangun. Sudah jelas kalau aku dipukul lagi sampai keluar jendela.
Sama seperti kemarin, aku terbang keluar jendela, memasuki asrama lewat pintu depan. Tetapi kali ini Ayame pun turun ke lantai bawah.
"mengapa kau ada di tempat tidurku?" bentaknya padaku.
"Aku tadi malam sedang pergi ke kamar mandi, karena aku masih setengah tertidur aku salah mengira bahwa tempat tidurmu adalah tempat tidurku. Jadi aku tertidur di situ." jelasku kepada Ayame.
"Dan kalau begitu mengapa sewaktu pagi kau tidak pergi dari tempat tidurku?" tanya Ayame.
"Aku sudah berusaha untuk pergi, tetapi bagaimana aku bisa kalau kau memelukku seperti guling." jawabku.
"apa yang kau katakan?" teriak Ayame sambil memukulku lagi.
"Aku tak pernah melakukan itu, hah sudahlah aku tak punya waktu untuk berurusan denganmu!" katanya dengan muka yang memerah dan langsung pergi.
"Aw!" pekikku karena pukulan Ayame.
"Hei Rikimaru, kau itu zombie ya?" tanya Minata dengan muka serius.
"Hah?" kataku dengan bingung.
"soalnya, sejak kemari kau dipukul sekuat tenaga oleh Ayame tetapi kau masih hidup. Apa kau tidak bisa mati?" lanjut Minata padaku.
Aku tertawa sedih karena dia mengira aku begitu.
"Baguslah kalau kau tidak bisa mati, karena jika begitu aku bisa memukulmu kapan saja." kata Ayame yang turun dari tangga, aku mendelik padanya.
"aku ini manusia." kataku dengan tegas.
Kami pergi ke sekolah, semua murid dimulai dari kelas yang paling bawah atau bisa dikatakan kelas yang bodoh. Mereka semua sudah berada enam bulan di sini, berarti mereka itu bodoh, tetapi aku penasaran mengapa Ayame ada di situ? bukankah ia dari keluarga yang terkenal? tanyaku dalam hati. Aku memasuki kelas, Yubisaki sensei pun memasuki kelas kami.
"kau masih ada di sini Kaguya-kun?" tanya sensei padaku.
"tentu saja, mana bisa aku pergi dari kelas ini dalam waktu satu hari." kataku kepada sensei.
"tentu saja bisa, jika kau sudah memiliki partner kau bisa naik ke kelas berikutnya." kata sensei.
Bingung dengan kata partner. Sensei menjelaskan apa itu partner padaku.
"partner adalah perkembangan dari pelayan. Mereka wajib dimiliki jika ingin lulus dari sekolah ini, mereka juga berguna jika sedang terjadi duel. Di sekolah ini kita menaikan nilai juga dengan duel begitulah." kata sensei.
Sekolah apa ini? untuk menaikan nilai kita harus berduel kataku dengan menghela nafas.
Waktunya makan siang, kantinnya melebihi ukuran lobi hotel, besar sekali untuk ukuran kantin. Aku membeli bento, saat itu aku duduk bersama Ayame dan yang lain. Tiba-tiba ada tiga orang yang mendatangiku.
"apa kau Rikimaru Kaguya?" kata mereka padaku.
Aku menjawab YA pada mereka dan mereka langsung memelukku sambil berteriak kesenangan.
"jadikan aku partnermu!" kata mereka semua padaku.
"Ah.... tidak!!! aku akan dimakan..." teriakku ketakutan.
"Tolong aku...." teriakku.
Ayame berdiri dari tempat duduknya, "lepaskan dia, apa kau tak tahu kalau kau membuat keributan?" kata Ayame pada mereka.
Sesaat aku melihat ekspresi Ayame, dia terlihat takut.
"Oh, bukankah kau adalah Ayame Sakuraki? murid yang berasal dari keluarga youkai terkenal tetapi dia sebenarnya lemah" kata salah satu dari mereka.
Saat aku mendengar itu aku mengerti mengapa Ayame tetap di kelas itu semanjak lama. Ketiga murid itu mendekati Ayame dengan tatapan yang mengerikan, saat itu aku melihat ekspresi ketakutan Ayame.
"Apakah sebegitu buruknya menjadi lemah? Apa itu bisa dijadikan alasan untuk ditindas? Hentikan itu sekarang juga!" kataku kepada tiga murid tersebut.
Ketiga murid tersebut melirik padaku, "kalau begitu bagaimana kita berduel? jika aku menang jadilah partnerku menarik bukan?" kata salah satu dari mereka bertiga.
_____________________________________________________________________
by : Yahya De Courtville
Sama seperti kemarin, aku terbang keluar jendela, memasuki asrama lewat pintu depan. Tetapi kali ini Ayame pun turun ke lantai bawah.
"mengapa kau ada di tempat tidurku?" bentaknya padaku.
"Aku tadi malam sedang pergi ke kamar mandi, karena aku masih setengah tertidur aku salah mengira bahwa tempat tidurmu adalah tempat tidurku. Jadi aku tertidur di situ." jelasku kepada Ayame.
"Dan kalau begitu mengapa sewaktu pagi kau tidak pergi dari tempat tidurku?" tanya Ayame.
"Aku sudah berusaha untuk pergi, tetapi bagaimana aku bisa kalau kau memelukku seperti guling." jawabku.
"apa yang kau katakan?" teriak Ayame sambil memukulku lagi.
"Aku tak pernah melakukan itu, hah sudahlah aku tak punya waktu untuk berurusan denganmu!" katanya dengan muka yang memerah dan langsung pergi.
"Aw!" pekikku karena pukulan Ayame.
"Hei Rikimaru, kau itu zombie ya?" tanya Minata dengan muka serius.
"Hah?" kataku dengan bingung.
"soalnya, sejak kemari kau dipukul sekuat tenaga oleh Ayame tetapi kau masih hidup. Apa kau tidak bisa mati?" lanjut Minata padaku.
Aku tertawa sedih karena dia mengira aku begitu.
"Baguslah kalau kau tidak bisa mati, karena jika begitu aku bisa memukulmu kapan saja." kata Ayame yang turun dari tangga, aku mendelik padanya.
"aku ini manusia." kataku dengan tegas.
Kami pergi ke sekolah, semua murid dimulai dari kelas yang paling bawah atau bisa dikatakan kelas yang bodoh. Mereka semua sudah berada enam bulan di sini, berarti mereka itu bodoh, tetapi aku penasaran mengapa Ayame ada di situ? bukankah ia dari keluarga yang terkenal? tanyaku dalam hati. Aku memasuki kelas, Yubisaki sensei pun memasuki kelas kami.
"kau masih ada di sini Kaguya-kun?" tanya sensei padaku.
"tentu saja, mana bisa aku pergi dari kelas ini dalam waktu satu hari." kataku kepada sensei.
"tentu saja bisa, jika kau sudah memiliki partner kau bisa naik ke kelas berikutnya." kata sensei.
Bingung dengan kata partner. Sensei menjelaskan apa itu partner padaku.
"partner adalah perkembangan dari pelayan. Mereka wajib dimiliki jika ingin lulus dari sekolah ini, mereka juga berguna jika sedang terjadi duel. Di sekolah ini kita menaikan nilai juga dengan duel begitulah." kata sensei.
Sekolah apa ini? untuk menaikan nilai kita harus berduel kataku dengan menghela nafas.
Waktunya makan siang, kantinnya melebihi ukuran lobi hotel, besar sekali untuk ukuran kantin. Aku membeli bento, saat itu aku duduk bersama Ayame dan yang lain. Tiba-tiba ada tiga orang yang mendatangiku.
"apa kau Rikimaru Kaguya?" kata mereka padaku.
Aku menjawab YA pada mereka dan mereka langsung memelukku sambil berteriak kesenangan.
"jadikan aku partnermu!" kata mereka semua padaku.
"Ah.... tidak!!! aku akan dimakan..." teriakku ketakutan.
"Tolong aku...." teriakku.
Ayame berdiri dari tempat duduknya, "lepaskan dia, apa kau tak tahu kalau kau membuat keributan?" kata Ayame pada mereka.
Sesaat aku melihat ekspresi Ayame, dia terlihat takut.
"Oh, bukankah kau adalah Ayame Sakuraki? murid yang berasal dari keluarga youkai terkenal tetapi dia sebenarnya lemah" kata salah satu dari mereka.
Saat aku mendengar itu aku mengerti mengapa Ayame tetap di kelas itu semanjak lama. Ketiga murid itu mendekati Ayame dengan tatapan yang mengerikan, saat itu aku melihat ekspresi ketakutan Ayame.
"Apakah sebegitu buruknya menjadi lemah? Apa itu bisa dijadikan alasan untuk ditindas? Hentikan itu sekarang juga!" kataku kepada tiga murid tersebut.
Ketiga murid tersebut melirik padaku, "kalau begitu bagaimana kita berduel? jika aku menang jadilah partnerku menarik bukan?" kata salah satu dari mereka bertiga.
_____________________________________________________________________
by : Yahya De Courtville
Tidak ada komentar:
Posting Komentar