Halaman

TRANSLATE

Jumat, 27 November 2009

SPRING Chp 1 ( Night Mare )

” kakak…” panggil seorang gadis berumur 15 tahun itu.

” ah, sakura, Ohayou.. ” sahutnya sembari tersenyum. ia sedang menyiapkan buku-buku pelajarannya agar tidak ada yang tertinggal.

” kakak masih ingat janji kakak dulu? kau berkata padaku bahwa kau akan mengajakku melihat hanabi di musim panas ini, mana janji mu, kakak??” tagih gadis bernama Sakura itu sembari mendorong bahu Yuri pelan. Yuri hanya tertawa melihatnya.

” wah, ternyata kau masih ingat janji itu ya? kau seperti anak kecil yang belum pernah melihat hanabi saja..” goda Yuri sembari mengacak-acak rambut ikal Sakura lembut.

” kakak jahat sekali! aku memang belum pernah melihat hanabi dari dulu! ” gerutu Sakura kesal. Yuri tertawa makin keras melihat Sakura cemberut.

” ihh.. kenapa kakak malah tertawa? pokoknya nanti malam aku menagih janjimu! ini sudah tengah musim panas dan aku belum pernah sama sekali melihat hanabi secara langsung! ” ancam Sakura yang masih kesal.

” baiklah, baiklah, malam ini ada Tenjin Matsuri di kuil, kau mau ikut? ” tawar Yuri.

raut wajah Sakura yang tadinya muram langsung berubah. mata nya yang indah berbinar cerah.

” tentu ikut!” jawabnya girang. ia melonjak lonjak kesenangan. sementara Yuri hanya mengeleng-gelengkan kepala.

Yuri sudah bersiap pergi ke sekolah, ia sedang memakai sepatu di depan pintu.

” kau benar-benar tidak mau berangkat bersama ku, Sakura? ” tawar Yuri sekali lagi.

Sakura mengangguk pelan. Sakura menolak berangkat bersama karena ia belum sama sekali bersiap-siap. lagi pula ini masih cukup pagi. Yuri memang sering berangkat pagi-pagi. alasannya sih, karena ia akan menggantikan bunga segar di vas yang terletak di kelasnya. Yuri memang mencintai bunga. tapi beberapa hari ini, Sakura agak curiga karena Yuri lebih sering berangkat pagi. dan saat pulang sekolah, Yuri menolak untuk pulang bersama. entah apa alasannya.

” baiklah kalau begitu, aku berangkat dulu, Sakura, iitekimasu..” pamit Yuri sembari melambai ke arahnya. Sakura hanya tersenyum tipis sembari menutup pintu.

tiba-tiba Sakura terhenti. ia masih memegang gagang pintu. perasaan aneh mulai mengerogoti nya.

ia menatap kosong ke bawah. tiba-tiba ia melihat sesuatu yang berkilauan diterpa matahari dari arah jendela.

ia meraih benda kecil itu. ini…

ini sebuah anting perak berbentuk kepingan salju. hanya sebuah, sepertinya anting ini lepas dari pemiliknya.

dan Sakura tahu siapa pemiliknya. ini milik Yuri..mengapa bisa ada disini? batin Sakura heran.

anting milik Yuri ini adalah anting jepit yang memang mudah terlepas. kebetulan anting itu terlepas di depan pintu dan Sakura menemukannya. Sakura jadi teringat, saat Yuri mengganti antingnya -yang dahulu adalah anting berwarna putih berbentuk bunga Lily, yang diberikan ibu pada Sakura dan Yuri, dengan anting perak berbentuk kepingan salju itu.

” mengapa kau menggantinya kak? ” tanya Sakura saat itu.

” hanya ingin mengganti suasana, memangnya tidak boleh? ” ujar Yuri sembari bercermin. ia sedang mengenakan salah satu anting perak itu di telinga nya.

Sakura mengambil salah satu anting itu yang masih tergeletak di meja rias-Yuri belum mengenakannya.

” Perak? ini.. anting mahal kan kak? dari mana kakak mendapatkannya? ” tanya Sakura penasaran.

” ini hadiah..” jawab Yuri ragu.

” hadiah? dari siapa? memang nya kakak ulang tahun? ” desak Sakura lagi.

” dari teman, hanya sekedar hadiah saja, memangnya hadiah hanya diberikan saat berulang tahun?” ujarnya ringan. ia meraih salah satu antingnya kembali dari tangan Sakura dan mengenakannya.

Sakura hanya tersenyum heran.

sebenarnya anting ini dari siapa? gumamnya dalam hati. panggilan dari ibunya menghentakkannya dari lamunan dan Sakura segera menyimpan anting itu dalam saku seragamnya, dan segera bersiap pergi ke sekolah.

=-=

” baiklah, aku duluan, mata ashita!” pamit Sakura di persimpangan jalan. ia berpisah dengan teman-temannya sembari melambaikan tangan. ia berjalan sendirian di trotoar Blok lima yang ramai, penuh dengan orang-orang yang baru pulang kerja.

ia mendesah pelan, melihat kesekelilingnya. ia terus berjalan sembari merogoh tasnya. mengambil ponselnya dan menekan-nekan beberapa tombol. hanya menge-cek inbox e-mailnya.

ia terus berjalan hingga berhenti di sebuah lampu lalu lintas. ia menunggu hingga lampu lalu lintas itu berwarna merah. tiba-tiba dari kejauhan, ia mendengar suara ribut.

Sakura berjinjit. berharap ia melihat keributan tersebut.

ia melihat sepintas dari kerumunan orang-orang yang menunggu lampu merah. Yuri!

ia melihat Yuri sedang mengejar seseorang.

” Yuri!!” teriaknya memanggil-manggil. sosok Yuri dari kejauhan itu tidak mendengarnya.

” Yuri!!” teriaknya sekali lagi. ia melompat-lompat diantara kerumunan orang yang ribut.

Sakura melihat wajahnya sekilas. air mata?

seseorang yang dikejar oleh Yuri-tiba tiba melompat ke lalu lalang kendaraan di jalanan besar itu. JANGAN! orang itu terus berlari. padahal lampu masih berwarna hijau. sebuah Truk berkecepatan tinggi mengarah pada nya. sosok itu terus berlari tanpa memedulikan teriakan Yuri yang memanggilnya. sesaat sebelum truk itu menghantam sosok itu, dalam hitungan detik, Yuri mendorong sosok itu ke tepi jalan. sosok itu selamat. tapi Yuri..

seluruh kerumunan orang terhenyak. suara hentakan napas membahana.

” Yu, Yuri? “

semua orang berkerumun ke arah Yuri yang terpental. Truk itu terhenti. jalanan seketika macet. Sakura terduduk di antara puluhan orang yang bergegas menuju ke tempat kejadian. tangannya gemetar. wajahnya pucat pasi. air mata menggenang di pelupuk matanya.

Yuri, Yuri.. ini pasti bercanda. yang kulihat tadi bukan Yuri. itu orang lain.

” Ohayou, Sakura?”

” Moshi-moshi, Sakura – chan?”

” kau jangan bercanda Sakura, ini serius..”

” aku tampak cantik tidak? cantik bukan?”

” aku mencintai bunga ini seperti layaknya aku mencintai ayah, ibu, dan dirimu..”

” baiklah, malam ini ada Tenjin Matsuri di kuil, kau mau ikut?”

suara Yuri terngiang-ngiang di telinganya. terus terdengar semakin keras.

” hei, segera bawa gadis ini ke rumah sakit! panggil ambulans!”

” tidak, jangan, gadis ini..”

” kenapa?”

” gadis ini sudah meninggal…”

” Astaga! cepat hubungi keluarganya! apa disakunya ada ponsel? cepat hubungi kontak terakhirnya!”

ponsel Sakura berdering.

” Moshi-moshi..” jawab Sakura tak bertenaga.

” aku sudah tahu..”

” kalian pasti bercanda..”

” jangan coba-coba berbohong padaku..”

” Yuri tidak akan mati..”

” ia masih berhutang janji padaku..”

” ia berbohong..”

” pasti berbohong..”

” Yuri tidak mati..”

” tidak..tidak..”

” ini semua bohong, ini bukan kenyataan..”

” TIDAKK!!!!!” Sakura berteriak keras. air matanya bergulir deras. ponselnya terjatuh.

selamat tinggal, sakura – chan…

bisikan itu mengakhiri mimpi buruk Sakura. dan mengawali hari musim seminya, tanpa Yuri.

-ToBeContinued-

yepp.. berenti disini. haha. ada yang mau ditanyakan? ada yang bingung? yang udah baca harus komentar!! ok? ok?

pengenalan tokoh nanti yah, nanti suzu posting deh~ tenang saja..

Mata next Chapteru! ^^

maap kalo ada kekurangan ya? saya emang belom jago soal ginian.

hehe,








_____________________________________________________________________
by : suzuchankuchiki

Tidak ada komentar: