“Hari ini kunjungan dari kerajaan sahabat… benarkan Leon?!” ucap paman Chris.
“Hah? Mana aku tau! Emang aku pikirin!!” ucapku.
“Kau itu bagaimana mau memimpin kerajaan Zettel.. jika kau sendiri saja acuh dengan kerajaanmu!!” balas paman Chris.
“Aku tak peduli! Dari awal mereka, papah dan mamahlah yang menginginkan aku seperti itu!! aku tidak benar-benar menginginkannya!” sahutku.
“Leon, gunakan kesempatan ini untuk ‘mencari seorang pendamping hidup yang akan menemanimu memimpin kerajaan Zettel ‘ ! okay,, keponakanku sayang yang benar-benar manis! ” ucap paman Heinz menggodaku.
“Iya paman! Tapi aku tegaskan, aku laki-laki!!” aku tidak mencerna dengan baik ucapan paman Heinz karena emosi sudah di ejek manis oleh pamanku.
“Nah itu, nampaknya putri Riesh! Uuppss,, pangeran Squere telah datang …!! Temui dia!!” ucap paman bersamaan dan sepertinya merahasiakan sesuatu padaku.
[Squere]
Sssssrrrrssshhh……….
“Ah sial! Kenapa tiba-tiba hujan begini ?! gawat, bisa-bisa aku terlambat! Aish, sebentar lagi penyamaranku rusak, bagaimana ini?!”
“Ah sial! Kenapa tiba-tiba hujan begini ?! gawat, bisa-bisa aku terlambat! Aish, sebentar lagi penyamaranku rusak, bagaimana ini?!”
Aku terus berlari dan sesekali mengeluh. Banyak kutemukan tempat berteduh yang aman, tapi aku tak punya waktu lagi, aku harus datang ke kerajaan Zettel.
DUUKK… aku tersandung sesuatu. Sepertinya ini.. ha….?! Ma… manusia?? Kenapa bisa ada di sini ? tergelatak di tengah hujan begini?? Aku harus bagaimana?? Menolong atau nya atau meninggalkannya?! Humzz.. aku harus menolongnya.
DUUKK… aku tersandung sesuatu. Sepertinya ini.. ha….?! Ma… manusia?? Kenapa bisa ada di sini ? tergelatak di tengah hujan begini?? Aku harus bagaimana?? Menolong atau nya atau meninggalkannya?! Humzz.. aku harus menolongnya.
[Leon]
“Mana? Paman menjahili aku lagi!! Aku bisa di marahin mamah nanti kalau tidak menyambut orang yang tidak aku kenal itu karena sudah terlanjur tidak percaya paman!” ucapku kesal.
“hahahaha…. Kau lucu sekali Leon… mana mungkin dia sampai secepat itu.. di luarkan sedang hujan deras…!!!” ejek paman Chris.
“hmm…paman aku bosan..!! nanti kalau mereka datang bangunkan aku ya…!!” ucapku engantuk.
“hmm…paman aku bosan..!! nanti kalau mereka datang bangunkan aku ya…!!” ucapku engantuk.
“Hei,, Leon !! enak saja !!!” protes paman Chris tidak terima.
[Mavros]
“ngg,,,??” aku terbangun di sebuah gubuk tua.
“Kenapa aku ada di sini?” aku melihat sekeliling, di luar ada seekor kuda. Melihat kuda itu aku jadi teringat akan kehidupanku yang lalu.
SREEK…. Ada suara yang berasal dari dinding. Aku yang penasaran bangkit dan berjalan, tak di sangka, ada seorang lelaki berambut panjang yang membawa air.
“Siapa kamu??” tanyaku heran.
“Ah, kau sudah sadar rupanya?” jawabnya sambil tersenyum, senang melihatku sudah siuman.
“Oh, ng, a..aku Squere, Squere Fernand!!”
Aku menaikan sebelah alisku karena aku bingung.
“Aku menemukanmu tadi tergeletak di jalan. Ku pikir kau kenapa-kenapa, jadi ku bawa kau kesini” jelasnya.
Aku terdiam sejenak. Kenapa orang ini menolongku? Jangan-jangan………
“Apa kau mengenalku? Kenapa kau yang berasal dari keluarga bangsawan menolongku ? kuda di luar itu jelas bukan milik orang biasa!” tanyaku penasaran.
[Squere]
Aku terkejut mendengar apa yang di ucapkan orang ini. Apakah dia tau siapa aku ?
“M… Mana mungkin ada bangsawan yang wujudnya seperti aku ini? Lusuh, kotor, dan berantakan? Kebetulan saja kuda itu terawat dan bagus!!” jawabku agak tergagap. “Lalu, kau sendiri siapa?” tanyaku mengalihkan pembicaraan.
Dia berdiam diri sejenak, “namaku Mavros, Mavros Minas!”
Dia menatapku dengan pandangan mencurigakan. Nampaknya dia mencurigaiku bahwa aku ini bangsawan.
“Kalau begitu, kenapa kuda tersebut di taruh di luar? Sedangkan masih banyak tempat di dalam sini? Apa kau ingin membersihkannya sekaligus mengganti sepatunya?”
Gleek.. dia mengujiku. Aku menelan ludah dan keringat dingin mengalir. Aduh, aku tak tahu apa yang dia maksud, dan aku tak tahu banyak tentang KUDA. Aku benar-benar tidak tahu. Hei, siapa? Mavros? Sepertinya aku kenal wajah itu, oh ya! Sepertinya aku tahu orang ini.. tapi di mana ya? Kapan? Atau dia hanya mirip seseorang ya? Tapi siapa?! Aku terdiam mematung.
[Leon]
“Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku.. Saat ku harus bersabar dan terus bersabar.. Menantikan kehadiran dirimu.. Entah sampai kapan aku harus menunggu.. Sesuatu yang sangat sulit tuk ku jalani……….. ” aku menyenandungkan lagu dari Zivilia.
Aku bosan, kemana orang yang akan datang kekerajaan Zettel? Apa jangan-jangan sebenarnya mereka memang tidak datang, jika begitu kirim saja surat penyesalan karena tidak bisa datang. Pakai burung merpati, burung beo, burung apa sajalah, yang member kabar.
Ah, menyusahkan saja, kenapa harus aku yang ditugaskan untuk menyambutnya? Masih banyak pekerjaan yang ingin aku lakukan dari pada menunggu orang-orang kerajaan sahabatna mamah, Stainsless. Kenapa tidak suruh pelayan saja.
“Leon, apa yang sedang kamu perhatikan di jendela itu? ” tiba-tiba mamah datang.
“Tidak ada apa-apa mah! Hanya bosan!!” kataku.
Mamahku , Shaila von Dermiend, sebenarnya dia bukan mamahku, dia mamah tiriku. Aku anak dari isteri pertama papah, namun mamah kandungku telah meninggal karena di bunuh oleh seseorang. Mamah kandungku bukan seorang bangsawan, Anna Petra Neumann. Mungkin itulah pihak kerajaan banyak yang membenci mamah kandungku.
“Bosan? Kenapa?” mamah bingung.
“Ya, jelas saja aku bosan! Menuggu mereka itu tidak berguna bagi Leon!”
“Kamu bilang apa , nak? Tidak berguna?! Justru sangat berguna!! Karena kita harus bersikap baik terhadap kerajaan-kerajaan yang lain untuk memperkuat kerajaan kita. Kamu tahu itu? Maka dari itu di adakan kunjungan tersebut untuk menjaga kekerabatan!” jelas mamah.
“ya, terserah mama! Aku mau ke taman!”
“Di luar sedang hujan, Leon!”
“Yah, aku lupa. Kalau begitu aku ke perpustakaan saja!”
“Leon! Kamu hanya memikirkan buku!! Buku saja!!”
“Mamah juga! Kerajaan saja! Mamah tidak mengerti!”
“Leon…. Leon…. Dengarkan mamah…..!!!”
TO BE CONTINUED......
BY: HOSHI WRITERS' MEMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar