"Jadi peraturan pertama di sini adalah, ketika waktu makan tiba dan kamu terlambat kamu tak dapat makanan. Kedua, kau tak boleh merusak barang di asrama. Ketiga, tolong bersihkan pemandian sekali satu minggu ya." Kata Saki sambil berjalan.
aku masih depresi. Apalagi ketika mendengar kata makan.
"Kaguya,,,, tolong kemari, ke dapur. Aku sedang kekurangan bahan makanan, biar aku ambil hatimu sebagai tambahannya. Jangan khawatir, jika kurang biar aku ambil semua tubuhmu." Begitulah pikiranku. Aku akan dimasak? oh Tuhan, buat aku mati tanpa rasa sakit...
"Kaguya? apa kau mendengarkanku?" tanya Saki kepadaku, aku kembali ke dunia nyata.
"Ah, ya. Maaf, aku sedang memikirkan sesuatu." Kataku kepada Saki.
Saki berhenti di sebuah kamar. "Ini adalah kamarmu, bertemanlah dengannya." Kata Saki sambil membuka pintu.
"Ayame,,,, teman sekamarmu ada di sini. " Kata Saki sambil membuka pintu.
Aku berjalan ke depan pintu tersebut dan melihat seorang wanita berambut panjang bewarna kuning rubah. Aku melihat wajahnya dan merasa aneh, ia bergetar. Apa dia kedinginan? pikirku.
"Kaguya, ini adalah teman sekamarmu. Namanya Ayame Sakuraki, dia itu rubah berekor sembilan yang berasal dari keluarga youkai terkenal." Kata Saki.
jadi youkai juga punya kebanggaan menjadi terkenal ya? pikirku dalam hati. Aku memasuki kamar, "perkenalkan, namaku adalah Rikimaru Kaguya. Senang berkenalan denganmu Ayame-san."
Tiba-tiba sebuah bantal mendarat di depan mukaku, "Mengapa ada laki-laki di sini???? Terlebih lagi dia menjadi teman sekamarku. Saki, apa maksudnya ini???" Teriak Ayame.
"Ini perintah kepala sekolah, kita tak bisa melawannya." kata Saki.
"tapi mengapa dia harus sekamar denganku?" balas Ayame.
"Soalnya cuma kamarmu saja yang tersisa, yang lain sudah penuh." Balas Saki.
aku mencoba menengahi tetapi tidak dihiraukan.
"Kalau begitu kenapa tidak ditaruh di asrama yang lain saja?" sambung Ayame.
"Entahlah, tetapi apa kau mau melanggar perintah kepala sekolah?" Kata Saki.
"errr, apa boleh buat." kata Ayame.
Saki membantuku untuk berdiri, "silahkan bawa masuk barangmu." kata Saki.
Aku membawa masuk barangku dan Saki pun pergi, meski aku deperbolehkan masuk tetapi aku merasakan hawa membunuh yang tajam dari Ayame. Ayame bangkit dari tempat duduknya.
"Aku membiarkanmu masuk ke sini, tetapi bersiaplah menjalani kehidupan neraka dariku" Kata Ayame padaku.
Aku merasa hidupku sudah pendek, Biarkan aku mati tanpa rasa sakit Tuhan. Kataku sekali lagi
Makan malam yang mengerikan, aku dapat merasakan hawa membunuh yang luar biasa. Tentu saja itu dari Ayame, "apakah aku masih bisa lulus ya?" kataku dalam hati. Tapi tak kusangka kalau di asrama ini penghuninya lumayan sedikit meski tempatnya besar. Cuma ada 6 orang termasuk Saki dan Aku, di asrama ini penuh dengan youkai. Ayame, rubah berekor sembilan, Yoshida, manusia serigala, Minata, Yuki-onna(wanita salju), Fuyu, inugami. Itulah para wanita penghuni asrama ini, selain Ayame sepertinya mereka tidak berbahaya.
"Ini adalah Rikimaru Kaguya, dia manusia. Atas perintah kepala sekolah, dia akan tinggal disini sampai lulus." Kata Saki sambil memperkenalkanku.
Aku melihat penghuni asrama. Mereka semua tak bereaksi meski aku adalah laki-laki yang tinggal di asrama perempuan, apa bagi mereka itu biasa? jangan-jangan mereka berniat membunuhku malam ini juga? Pikirku.
"Kalau kau itu manusia, mengapa kau bisa berada di sini?" kata Fuyu.
"emm... aku dikirim k sini untuk dilatih, aku diharuskan lulus. Kalau tidak aku bisa mati." Jawabku.
"huh, Kalau kau tak mau mati saat itu mati saja sekarang. Aku akan membantumu." Kata Ayame, ternyata dia memang berniat membunuhku ya?
Makan malam selesai, aku pergi ke kamar bersama Ayame. Aku menduduki kasur.
"siapa yang memperbolehkanmu tidur disitu?" Kata Ayame.
"huh?" sahutku.
Ayame mengambil spidol dan menggambar bentuk persegi yang ukurannya cukup untuk duduk bersimpuh.
"Di sini, kau akan tidur di dalam garis batas ini. kalau kau sampai keluar dari situ, anggap saja kau tak melihat matahari terbit" kata Ayame dengan senyum yang mengerikan.
"Tapi itu bahkan tak cukup untukku berbaring, mana mungkin aku bisa tidur di sini." Sahutku.
"terserahlah, pokoknya lakukan saja apa yang bisa membuatmu bisa tidur di sini." kata Ayame.
"Apa saja?" tanyaku.
"ya, apa saja." jawab Ayame.
"Kalau begitu maaf." Aku menarik sebuah jimat dari kantung bajuku dan melemparnya ke Ayame.Saat itu juga Ayame tertidur.
"Itu adalah jimat pembuat tidur, setidaknya biarlah aku tidur dulu malam ini." kataku sambil bersiap untuk tidur.
"sessh, benar-benar youkai yang menakutkan. Apa aku bisa mencapai kelulusan ya?" gumamku.
_____________________________________________________________________
by : Yahya De Courtville
aku masih depresi. Apalagi ketika mendengar kata makan.
"Kaguya,,,, tolong kemari, ke dapur. Aku sedang kekurangan bahan makanan, biar aku ambil hatimu sebagai tambahannya. Jangan khawatir, jika kurang biar aku ambil semua tubuhmu." Begitulah pikiranku. Aku akan dimasak? oh Tuhan, buat aku mati tanpa rasa sakit...
"Kaguya? apa kau mendengarkanku?" tanya Saki kepadaku, aku kembali ke dunia nyata.
"Ah, ya. Maaf, aku sedang memikirkan sesuatu." Kataku kepada Saki.
Saki berhenti di sebuah kamar. "Ini adalah kamarmu, bertemanlah dengannya." Kata Saki sambil membuka pintu.
"Ayame,,,, teman sekamarmu ada di sini. " Kata Saki sambil membuka pintu.
Aku berjalan ke depan pintu tersebut dan melihat seorang wanita berambut panjang bewarna kuning rubah. Aku melihat wajahnya dan merasa aneh, ia bergetar. Apa dia kedinginan? pikirku.
"Kaguya, ini adalah teman sekamarmu. Namanya Ayame Sakuraki, dia itu rubah berekor sembilan yang berasal dari keluarga youkai terkenal." Kata Saki.
jadi youkai juga punya kebanggaan menjadi terkenal ya? pikirku dalam hati. Aku memasuki kamar, "perkenalkan, namaku adalah Rikimaru Kaguya. Senang berkenalan denganmu Ayame-san."
Tiba-tiba sebuah bantal mendarat di depan mukaku, "Mengapa ada laki-laki di sini???? Terlebih lagi dia menjadi teman sekamarku. Saki, apa maksudnya ini???" Teriak Ayame.
"Ini perintah kepala sekolah, kita tak bisa melawannya." kata Saki.
"tapi mengapa dia harus sekamar denganku?" balas Ayame.
"Soalnya cuma kamarmu saja yang tersisa, yang lain sudah penuh." Balas Saki.
aku mencoba menengahi tetapi tidak dihiraukan.
"Kalau begitu kenapa tidak ditaruh di asrama yang lain saja?" sambung Ayame.
"Entahlah, tetapi apa kau mau melanggar perintah kepala sekolah?" Kata Saki.
"errr, apa boleh buat." kata Ayame.
Saki membantuku untuk berdiri, "silahkan bawa masuk barangmu." kata Saki.
Aku membawa masuk barangku dan Saki pun pergi, meski aku deperbolehkan masuk tetapi aku merasakan hawa membunuh yang tajam dari Ayame. Ayame bangkit dari tempat duduknya.
"Aku membiarkanmu masuk ke sini, tetapi bersiaplah menjalani kehidupan neraka dariku" Kata Ayame padaku.
Aku merasa hidupku sudah pendek, Biarkan aku mati tanpa rasa sakit Tuhan. Kataku sekali lagi
Makan malam yang mengerikan, aku dapat merasakan hawa membunuh yang luar biasa. Tentu saja itu dari Ayame, "apakah aku masih bisa lulus ya?" kataku dalam hati. Tapi tak kusangka kalau di asrama ini penghuninya lumayan sedikit meski tempatnya besar. Cuma ada 6 orang termasuk Saki dan Aku, di asrama ini penuh dengan youkai. Ayame, rubah berekor sembilan, Yoshida, manusia serigala, Minata, Yuki-onna(wanita salju), Fuyu, inugami. Itulah para wanita penghuni asrama ini, selain Ayame sepertinya mereka tidak berbahaya.
"Ini adalah Rikimaru Kaguya, dia manusia. Atas perintah kepala sekolah, dia akan tinggal disini sampai lulus." Kata Saki sambil memperkenalkanku.
Aku melihat penghuni asrama. Mereka semua tak bereaksi meski aku adalah laki-laki yang tinggal di asrama perempuan, apa bagi mereka itu biasa? jangan-jangan mereka berniat membunuhku malam ini juga? Pikirku.
"Kalau kau itu manusia, mengapa kau bisa berada di sini?" kata Fuyu.
"emm... aku dikirim k sini untuk dilatih, aku diharuskan lulus. Kalau tidak aku bisa mati." Jawabku.
"huh, Kalau kau tak mau mati saat itu mati saja sekarang. Aku akan membantumu." Kata Ayame, ternyata dia memang berniat membunuhku ya?
Makan malam selesai, aku pergi ke kamar bersama Ayame. Aku menduduki kasur.
"siapa yang memperbolehkanmu tidur disitu?" Kata Ayame.
"huh?" sahutku.
Ayame mengambil spidol dan menggambar bentuk persegi yang ukurannya cukup untuk duduk bersimpuh.
"Di sini, kau akan tidur di dalam garis batas ini. kalau kau sampai keluar dari situ, anggap saja kau tak melihat matahari terbit" kata Ayame dengan senyum yang mengerikan.
"Tapi itu bahkan tak cukup untukku berbaring, mana mungkin aku bisa tidur di sini." Sahutku.
"terserahlah, pokoknya lakukan saja apa yang bisa membuatmu bisa tidur di sini." kata Ayame.
"Apa saja?" tanyaku.
"ya, apa saja." jawab Ayame.
"Kalau begitu maaf." Aku menarik sebuah jimat dari kantung bajuku dan melemparnya ke Ayame.Saat itu juga Ayame tertidur.
"Itu adalah jimat pembuat tidur, setidaknya biarlah aku tidur dulu malam ini." kataku sambil bersiap untuk tidur.
"sessh, benar-benar youkai yang menakutkan. Apa aku bisa mencapai kelulusan ya?" gumamku.
_____________________________________________________________________
by : Yahya De Courtville
Tidak ada komentar:
Posting Komentar