Halaman

TRANSLATE

Minggu, 25 Oktober 2009

Ninja's Demon Hunter(?) In Kuro Gakuen chp 14. The Turth of School (part 2)

"Sudahlah kepala sekolah, kami ini bukan tipe orang yang mudah untuk ditipu. Lebih baik anda ceritakan semuanya." Kataku mendesak kepala sekolah, Yubisaki-sensei kelihatan gelisah. Kepala sekolah duduk di kursinya, "Hah~ sebenarnya aku ingin memberitahukan kalian agak lama tetpi kalian sudah mendapatkan itu. Baiklah, akan kuberitahukan tetapi kalian harus berjanji agar tidak membocorkan hal ini ke luar." kata kepala sekolah. Aku mengangguk menyetujuinya, kepala sekolah bangkit dari tempat duduknya dan pergi keluar. Kami mengikutinya sampai halaman belakang sekolah dimana terdapat pohon yang sangat besar, yaitu pohon dimana aku dan Hinata pertama kali bertemu. Kepala sekolah berhenti di samping pohon itu, "Pertama-tama, apa kalian tahu tentang legenda 6 titik pusat dunia." tanya kepala sekolah. Ren meju kedepan, "Bukankah itu adalah legenda lama yang beredar di kalangan dunia Demon Hunter?" Kata Ren, kepala sekolah mengangguk. Karena Ayame dkk tampak tidak mengerti, aku menjelaskannya, "Itu adalah legenda tentang dimana dunia ini memiliki 6 titik pusat. Titik pusat inilah yang menjaga dunia tetap stabil, 6 titik ini memiliki kekuatan yang sangat besar dan tidak mungkin dapat dipindahkan." jelasku, "Teruskan." kata kepala sekolah sengan serius, "Masalahnya para pendahulu telah mencari 6 titik tersebut dan mereka hanya menemukan 5 saja. Dari situ muncullah anggapan bahwa titik ke-enam itu tak ada atau hanya tambahan, tetapi ada seorang Demon Hunter berkata bahwa titik ke-enam itu ada. Dia juga berkata dia menemukan titik ke-enam tersebut, kenyataan dari titik ke-enam itu diluar dugaan. Titik tersebut sengaja disegel agar aman, dan alasan titik tersebut dissegel adalah karena titik tersebut bukan hanya merupakan pusat dunia tetapi juga merupakan pusat dari 6 pusat dunia. Dengan kata lain jika titik ke-enam itu hancur maka, dunia akan tidak stabil lagi dan akan hancur. Menurut orang Yunani titik ke-enam tersebut berbentuk sebuah pohon raksasa, seorang penyair dari Yunani menamai pohon tersebut dengan nama, YGGDRASIL atau pohon kehidupan." Kataku dengan jelas, "Tepat!" kata kepala sekolah sambil menepukkan tanggannya.

"Dan dibalik itu ada satu legenda lagi yang tersembunyi, seperti yang kau ketahui, LORE harus mencari wadah agar dia bisa bertahan di dunia ini tetapi, ada satu lagi yang dapat membuat mereka hidup di dunia ini. Itu adalah bagian dari YGGDRASIL, satu daun dari YGGDRASIL dapat membuat 100 LORE bertahan di dunia ini. Itu baru satu daun saja, bagaimana jika YGGDARASIL jatuh ke tangan mereka? Tentu saja dunia ini akan jadi milik mereka." Kata kepala sekolah sambil menatap pohon besar yang disampingnya, "Jangan-jangan?" kataku dengan gugup. Kepala sekolah tersenyum, "Beberapa tahun yang lalu, YGGDRASIL telah dilindungi dengan penjaga. Tetapi karena kurang maka didirikanlah sebuah benteng yang kuat tetapi dapat berbaur dengan dunia ini. Untuk menambah pengamanan, para penjaga memasukan orang awam ke dalam benteng tersebut agar YGGDRASIL tidak terdektesi oleh para LORE. Mereka juga memasang kekkai yang menahan kekuatan YGGDRASIL secara penuh, tetapi kekkai tersebut hanya dapat bertahan sampai malam." Kata kepla sekolah yang menjauhkan tanggannya dari pohon itu." Ren meihat ke arah langit, hari akan berganti menjadi malam." kata Ren, Aku menengok ke arah kepala sekolah, "Apa yang kau pikirkan benar Kaguya-kun, pohon ini adalah YGGDRASIL." kata kepala sekolah dengan senyum dan diikuti perubahan pohon raksasa tadi menjadi pohon yang mengeluarkan cahaya . Aku masih diam menatap pohon itu, aku masih tak percaya akan hal ini. Siapa sangka jika ini adalah sekolahan sekaligus benteng YGGDRASIL? Ketika pagi sampai siang pohon ini berubah menjadi pohon biasa dan ketika malam dia menunjukan wujud aslinya. "Kalau begitu daun ini,,," kata Ayame, "Benar, itu adalah daun dari YGGDRASIL yang telah jatuh ke tanah dan disimpan di dalam kuil itu."

Tiba-tiba ada angin yang lumayan kencang bertiup. Aku dan Ren berbalik ke belakang, "Ada apa?" tanya Yoshida, Aku tersenyum dan mengeluarkan pedangku, "Ada monster.' kataku yang disertai kemunculan LORE berelemen angin atau KAZERI. Kali ini hanya satu tetapi LORE yang ini termasuk golongan yang lumayan kuat, "Kepala sekolah, apa ini yang menghancurkan kantin kemarin?" kepala sekolah berkata, "Ya." aku mulai memasang kuda-kuada menyerang. KAZERI, LORE yang memiliki elemen angin. Tipe serangannya adalah tebasan angin yang dapat memotong segalanya, tak bisa dihadang atau dipukul balik." Aku langsung memukul kepala Ren, "Jika kau ada waktu untuk menjelaskan lebih baik kau gunakan waktu itu untuk melawannya." kataku dengan kesal. "Apa kau tidak apa-apa melawannya?" tanya Minata, aku tersenyum, "kalau aku sendiri agak susah, tetapi jika ada Ayame ini akan mudah. Angin memang menembus segalanya tetapi mereka terhisap oleh api, tinggal membuat api yang berukuran seperti kemarin maka dia bisa dikalahkan." kataku kepada Minata, Ayame terlihat ragu-ragu mendengar apa perkataanku. "Tenanglah, kau cukup memikirkan sesuatu yang kau benci dan saat itu juga lempar bola api rubah ke LORE itu. Aku akan membantumu, tenang saja." kataku untuk menenangkan Ayame, LORE itu mulai bergerak. "Baiklah, apa kau siap Ayame?" kataku, "Ya!" kata Ayame dengan percaya diri, aku meletakkan tanganku di atas tanah, "teknik ninja keluarga Shiruya, Earth Lock." Tanah yang berada di bawah LORE itu mengikat kaki LORE tersebut, "Sekarang Ayame! sebelum dia melemparkan anginnya." kataku dengan berteriak. Ayame memusatkan energi Youkainya ke dalam api yang berada di tangannya sehingga api tersebut membesar. Saat itu juga Ayame melempar api tersebut, "Matilah kau brengsek!!!!!" DUARR!!!!! LORE tersebut telah dihantam oleh api rubah milik Ayame yang berukuran sangat besar sehingga dia menghilang. "Selesai.' kata Ren dengan senang, "S-E-L-E-S-A-I, katamu? Apa itu ucapanmu yang sama sekali tidak membantu hah?" kataku dengan marah kepada Ren, "Terima kasih telah menghancurkan LORE tersebut. Dengan ini sudah ditentukan." kata kepala sekolah, "Sudah ditentukan?" tanyaku, kepala sekolah dan Yubisaki-sensei tersenyum, "Ya, kalian akan kujadikan penjaga YGGDRASIL." Kami terkejut akan hal itu, "Mau menolak? sepertinya tidak bisa, ingat surat bahwa aku dapat menggunakan kalian sesuka hatiku masih berlaku. Mulai besok dan seterusnya jagalah YGGDRASIL ya." kata kepala sekolah sambil pergi dengan riang. Aku dan Ren menjadi lesu, "Hei sudahlah,, jangan terpuruk seperti itu. Lagipula jika pohon itu hancur maka kalian juga akan lenyap kan?" kata Ayame, "benar juga, tak ada artinya jika kita murung terus-menerus. Ini sudah ditetapkan." Kata Ren," Aku barusan ingat. Ayame, apa yang kau bayangkan saat kau melempar api ke LORE tersebut/" Tanyaku penasaran, "Ah, soal itu. Aku harus berterima kasih padamu." katanya, "Apa? mengapa?" kataku, Ayame menjawab dengan riang, "Karena dengan membanyangkan kamu adalah LORE tersebut aku dapat membuat api roh yang sangat besar." Situasi pun menjadi sunyi, aku makin terpuruk karena mengetahui hal itu. "Hei, ayo kita pulang. Besok kita masih sekolah." Kata Ren, aku berdiri dan berjalan ke arah asrama, "Hei, kali ini tidurlah dengan pulas. Jangan hanya tidur selama 3-4 jam saja." kata Ayame padaku. Aku melirik pada Ren, "Hei sebenarnya, apa yang kau tulis tadi siang Rikimaru?" tanya Fuyu, "Aku melihatmu menuliskan sebuah surat dan mengubah surat tersebut menjadi sebuah burung." sambungnya, "Ah, soal itu....." perkataanku terputus, "Ren, gawat. Aku telah meminta Yue untuk datang kesini." Ren terkejut, "Apa? mengapa kau lakukan itu?" bentaknya, "Mau bagaimana lagi? saat itu misteri ini masih belum terpecahkan." teriakku pada Ren, "Ya, suadahlah. Itu bukan urusanku, selamat ya kau kedatangan penjaga." Kata Ren dengan riang dan masuk ke asrama.






_____________________________________________________________________
by : Yahya De Courtville

Tidak ada komentar: