the black parade.
Apa yang terjadi kalau satu sekolah ini meminta yang aneh aneh?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Hikaru! Apa yang terjadi!" teriakku di depan ruang ketua OSIS. Hikarupun membuka pintu itu.
"ada apa?" katanya.
"Coba! Coba buat harapan!" kataku.
"harapan? Ok? Moga moga, aku punya sayap!" kata Hikaru. Tiba tiba, muncul sepasang sayap di belakang Hikaru.
"jangan jangan ini...." ucap Hikaru sambil berpikir. Dia langsung berkata, "Ayo cari Takibi!". Takibi? Maksudnya kakakku? Hikaru langsung lari cepat. Akupun mengikutinya dari belakang. Di perjalanan, semua hal aneh terjadi. Ada yang terbang, ada yang berwajah seperti monalisa, ada pesawat, dan lain lain. Akhirnya, kami sampai di SMA sbelah. semua nya terjadi Hampir sama seperti di SMPku.
"Hikaru!" panggil seseorang dari belakang yang ternyata itu kakak bersama seseorang.
"apa yang terjadi?" kata seseorang yang bersama kakak. Namanya Koori Mizume. Anaknya manis serta suaranya lembut banget.
"gak tahu juga! Tiba tiba saja seperti ini!" ucap Hikaru.
"Ini... Pengaruh anak dari Dyrad!" kata Ignitus.
"Dyrad? Itu apa?" tanya Hikaru.
"itu... Kemarin aku menemukan bayi dyrad. Dyrad itu peri hutan yang bisa mengabulkan setiap permintaan. Mungkin, bayi dyrad sembarangan mengeluarkan kekuatannya ?" ucap kakak.
"kita harus secepatnya mencari anak itu!" kata koori.
"heart... Change!" ucapku. Seandainya aku bisa terbang dengan ke dua sayapku.
"lho? Ai?" kaget Takibi.
"kakak! Kakak tidak mau jujurkan kalau kak itu ignitus? Oke deh, ai jujur, ai itu Heart. Oleh karena itu, aku akan mencari bayi dyrad itu sebelum terjadi sesuatu. Dah..!" kataku lalu meninggalkan mereka.
"Ai! Dasar! Ignitus... Change!" kata Kakakku dan langsung menghampiriku.
"Ai! Jangan gegabah!" kata kakakku.
"iya! Aku pasti bisa kok!" kataku.
"hati hati! Kalau ada apa apa, panggil aku." ucapnya.
"iya" kataku dan langsung meninggalkannya.
Kakakku selalu kwatir padaku. Tapi, aku senang ! Ternyata kakakku memperhatikanku.
"Bayi itu... Pasti menangis!" kata seseorang dari belakang. Siapa? Lho..!
"yu... Yume?" kataku kaget.
"yup! Yume Fujisaki. Seorang Gou Kekkai posisi Dream! Aku akan membantumu!" ucap Yume.
"wala!!! kamu tau bayinya dimana??" tanyaku.
"ya... Aku juga gak tau! Bayinya aja aku gak tau dimana." katanya.
"Death... Change!" ucap seseorang. Tapi kok, kenapa dia mengatakan Death Change? Aku dan Yume langsung menoleh ke belakang.
"Itu... Posisi Death?" tanyaku.
"gak tau juga! Tapi..." kata kata yume terputus. Yume pun melanjutkannya lagi."Dia itu SHIN KUROSAKI?" kaget Yume.
"Shin Kurosaki?" tanyaku.
"itu loh, anak yang tadi bilang, Gou Kekkai telah lengkap" kata Yume.
"aha!" aku mengerti.
"Mencari... Bayi Ini?" kata Shin sambil tersenyum.
"iya! Wah... Udah kamu dapat kan?" senang kami.
"oops...! Tapi, ini bukan buat kalian!" ucap Shin.
"terus?" tanyaku.
"tentu saja, buat kami lah!" ucap Seseorang.
"Ryouhei? Anak yang namanya Kaoru? Dan... Siapa yang satunya?" kagetku.
"kamu tidak tau aku? Namaku Misa Utaboshi! Pacar Ryouhei!" katanya. Dia anak yang cantik sekali.
"pacar?" kagetku.
"halah! Bukan! Aku cuma temannya doank. Aku kan udah punya pacar." ucap Ryouhei.
"siapa?" tanya Misa dan aku berbarengan.
"yah... Heart kayaknya!" ucap Ryouhei santai.
"apa?" kataku dan Misa marah.
"tiga orang bego" ucap Kaoru.
"ya ya ya" kata Shin.
" akan kutuku Heart jadi tua! Jadilah tua" ucap Misa marah. Akhirnya, ucapan Misa terkabulkan. Yaiyalah, gitu kok gak terkabul. Kan masih di sekolah.
"tidak!" tangisku.
"huahahahaha" tawa Yume.
"kenapa kamu malah ketawa, Yume! " marahku.
"lu... Lu... Lucu sih! Wkwkwkwkwkwk" tawa Yume lebih keras.
"apa? o, iya! Anak cewek tadi namanya Pi... Pi... Pisang ya?" kataku dengan tujuan menghinanya.
" namaku misa!" marah Misa.
"Karena Pisang, mungkin kamu sejenis monyet?" aku menghentikan kata kataku dan melanjutkannya, "khukhukhu... Kutuk dia jadi monyet beneran!" ucapku.
Akhirnya, aku dan Misa malah berantem. Menyedihkan. Tiba tiba,
"Oek! Oek! Oek! Oek!" tangis bayi itu.
"wah! Parah nie! Bayinya malah nangis. Ayo pergi!" ucap Kaoru.
"OK!" Ucap Mereka semua.
Mereka, pergi.
"Tidak! Jangan pergi! Nasib ku gimana! Aku... " ucapku.
Bersambung...
___________________________________________________________________
by : Andris-An Wulandhari-Tsukikara
Apa yang terjadi kalau satu sekolah ini meminta yang aneh aneh?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Hikaru! Apa yang terjadi!" teriakku di depan ruang ketua OSIS. Hikarupun membuka pintu itu.
"ada apa?" katanya.
"Coba! Coba buat harapan!" kataku.
"harapan? Ok? Moga moga, aku punya sayap!" kata Hikaru. Tiba tiba, muncul sepasang sayap di belakang Hikaru.
"jangan jangan ini...." ucap Hikaru sambil berpikir. Dia langsung berkata, "Ayo cari Takibi!". Takibi? Maksudnya kakakku? Hikaru langsung lari cepat. Akupun mengikutinya dari belakang. Di perjalanan, semua hal aneh terjadi. Ada yang terbang, ada yang berwajah seperti monalisa, ada pesawat, dan lain lain. Akhirnya, kami sampai di SMA sbelah. semua nya terjadi Hampir sama seperti di SMPku.
"Hikaru!" panggil seseorang dari belakang yang ternyata itu kakak bersama seseorang.
"apa yang terjadi?" kata seseorang yang bersama kakak. Namanya Koori Mizume. Anaknya manis serta suaranya lembut banget.
"gak tahu juga! Tiba tiba saja seperti ini!" ucap Hikaru.
"Ini... Pengaruh anak dari Dyrad!" kata Ignitus.
"Dyrad? Itu apa?" tanya Hikaru.
"itu... Kemarin aku menemukan bayi dyrad. Dyrad itu peri hutan yang bisa mengabulkan setiap permintaan. Mungkin, bayi dyrad sembarangan mengeluarkan kekuatannya ?" ucap kakak.
"kita harus secepatnya mencari anak itu!" kata koori.
"heart... Change!" ucapku. Seandainya aku bisa terbang dengan ke dua sayapku.
"lho? Ai?" kaget Takibi.
"kakak! Kakak tidak mau jujurkan kalau kak itu ignitus? Oke deh, ai jujur, ai itu Heart. Oleh karena itu, aku akan mencari bayi dyrad itu sebelum terjadi sesuatu. Dah..!" kataku lalu meninggalkan mereka.
"Ai! Dasar! Ignitus... Change!" kata Kakakku dan langsung menghampiriku.
"Ai! Jangan gegabah!" kata kakakku.
"iya! Aku pasti bisa kok!" kataku.
"hati hati! Kalau ada apa apa, panggil aku." ucapnya.
"iya" kataku dan langsung meninggalkannya.
Kakakku selalu kwatir padaku. Tapi, aku senang ! Ternyata kakakku memperhatikanku.
"Bayi itu... Pasti menangis!" kata seseorang dari belakang. Siapa? Lho..!
"yu... Yume?" kataku kaget.
"yup! Yume Fujisaki. Seorang Gou Kekkai posisi Dream! Aku akan membantumu!" ucap Yume.
"wala!!! kamu tau bayinya dimana??" tanyaku.
"ya... Aku juga gak tau! Bayinya aja aku gak tau dimana." katanya.
"Death... Change!" ucap seseorang. Tapi kok, kenapa dia mengatakan Death Change? Aku dan Yume langsung menoleh ke belakang.
"Itu... Posisi Death?" tanyaku.
"gak tau juga! Tapi..." kata kata yume terputus. Yume pun melanjutkannya lagi."Dia itu SHIN KUROSAKI?" kaget Yume.
"Shin Kurosaki?" tanyaku.
"itu loh, anak yang tadi bilang, Gou Kekkai telah lengkap" kata Yume.
"aha!" aku mengerti.
"Mencari... Bayi Ini?" kata Shin sambil tersenyum.
"iya! Wah... Udah kamu dapat kan?" senang kami.
"oops...! Tapi, ini bukan buat kalian!" ucap Shin.
"terus?" tanyaku.
"tentu saja, buat kami lah!" ucap Seseorang.
"Ryouhei? Anak yang namanya Kaoru? Dan... Siapa yang satunya?" kagetku.
"kamu tidak tau aku? Namaku Misa Utaboshi! Pacar Ryouhei!" katanya. Dia anak yang cantik sekali.
"pacar?" kagetku.
"halah! Bukan! Aku cuma temannya doank. Aku kan udah punya pacar." ucap Ryouhei.
"siapa?" tanya Misa dan aku berbarengan.
"yah... Heart kayaknya!" ucap Ryouhei santai.
"apa?" kataku dan Misa marah.
"tiga orang bego" ucap Kaoru.
"ya ya ya" kata Shin.
" akan kutuku Heart jadi tua! Jadilah tua" ucap Misa marah. Akhirnya, ucapan Misa terkabulkan. Yaiyalah, gitu kok gak terkabul. Kan masih di sekolah.
"tidak!" tangisku.
"huahahahaha" tawa Yume.
"kenapa kamu malah ketawa, Yume! " marahku.
"lu... Lu... Lucu sih! Wkwkwkwkwkwk" tawa Yume lebih keras.
"apa? o, iya! Anak cewek tadi namanya Pi... Pi... Pisang ya?" kataku dengan tujuan menghinanya.
" namaku misa!" marah Misa.
"Karena Pisang, mungkin kamu sejenis monyet?" aku menghentikan kata kataku dan melanjutkannya, "khukhukhu... Kutuk dia jadi monyet beneran!" ucapku.
Akhirnya, aku dan Misa malah berantem. Menyedihkan. Tiba tiba,
"Oek! Oek! Oek! Oek!" tangis bayi itu.
"wah! Parah nie! Bayinya malah nangis. Ayo pergi!" ucap Kaoru.
"OK!" Ucap Mereka semua.
Mereka, pergi.
"Tidak! Jangan pergi! Nasib ku gimana! Aku... " ucapku.
Bersambung...
___________________________________________________________________
by : Andris-An Wulandhari-Tsukikara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar