peace 6
saat haus, aku ingin pergi ke tepi danau untuk minum. Tapi, tiba tiba, ada yang mendekap mulutku dan mataku! Auuu... Siapa dia?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
siapa? Aku... Bu... Bu... "Bunny kick!!!" teriakku.
"aduh!! Sakit!" teriaknya.
"siapa... Kam.. Ryouhei? Ngapain kamu?" kagetku.
"haha... Cuma sedikit tersesat" ucapnya.
"whats? Tersesat? Emang dari mana?" tanyaku.
"haha... Gak dari mana mana!" ucapnya. Hmm... Pandangan mata Ryouhei memandang jauh seakan akan seperti ada sesuatu yang akan terjadi. Tapi, apa? Aku melihat sebuah kalung yang di pakainya. Kalung itu... Seperti kalung yang di pakai Ichi!
"Ryouhei...? Apa kamu..." ucapku yang tiba tiba kuputus. Ku berpikir, gak mungkin dia itu Ichi!
"ada apa, Ai?" tanyanya.
"gak mungkin ya... Hehe... Tidak apa apa kok, Ryouhei" ucapku.
"yakin? Apa jangan jangan... Kamu mau bilang..." ucapannya terputus. Apa dia mau berkata aku ini ichi? "mau bilang aku ini tambah cakep? " ucapnya lanjut.
"hah? Gak lha... Ryouhei, pede amat! Wkwkwkwkwk" tawaku terbahak bahak.
"akhirnya... Akhirnya kamu tertawa juga! Bagus lah! Ku senang kamu kembali tersenyum!" ucapnya. Wajahku tiba tiba memerah. Ah... Kenapa? Ryouhei....
"hoammm~ ngantuk! Aku mau tidur di pahamu ah!~" ucap Ryouhei. Wajahku semakin tambah merah. Aku sudah tak bisa berkata apa apa lagi. Ukh... Kenapa? Aku pun mengacak acak rambut Ryouhei.
"sakit! Sakit banget, jelek!" ucapku. Ah.... Aku langsung mengangkat kepala ryouhei dan membantingnya ketanah. Dasar!
"aduh! Sakit!" jeritnya. Aku pun tertawa kecil.
"hahaha... Ketawa lagi kau! Hmm... aku... Aku akan selalu menjagamu dan melindungimu!" ucap Ryouhei lalu tertidur di pundakku. Itu membuat muka ku semakin memerah! Aduh... Dasar Ryouhei. Gara gara dia, ku jadi IF. Apa an juga sih maksudnya 'melindungi dan menjaga'-ku? Hoammmm... Tapi aku juga ngantuk berat! Fuyuh... Perlahan lahan, aku pun menutup mataku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Ai... Ai..."
perlahan lahan, aku membuka mataku. Terasa berat sekali.
"ukh... Kakak,.." ucapku.
"apanya yang kakak? Ayo bangun! Aku ini Ryouhei. Aku tidak tega meninggalkanmu di sini sendirian!" ucapnya. Aku pun terbangun. Tiba tiba, di belakang pohon tempatku senderan tadi ada suara tangisan. Karena penasaran, Aku melihatnya. Ternyata, itu seekor anak naga berwarna biru. WAIT! Anak naga? Apa apaan itu?
"apaan sih?" tanya Ryouhei penasaran.
"anak naga? Hmm... Mungkin?" ucapku.
"naga? Ini mah bukan naga! Ini tuh kadal!" ucapnya. Huh? Itu sih lebih parah! Tiba tiba, ponselku bunyi. Aku mengangkat telpon itu. Ternyata telpon dari kakak. Ku di suruh segera kesana. Tapi, aku tidak tega meninggalkan anak naga itu. Akhirnya, aku menyuruh kakakku dkk untuk menemuiku di tepi sungai. Tapi, pada saat seperti itu, Ryouhei tiba tiba menghilang. Malah yang muncul.... Si Ichi. Ichi berkata, "wah wah.... Anak naga nyasar dari mana itu?".
Aku langsung menoleh ke belakang lalu berkata, "Ini kadal! Bukan Naga!". Oops... Kata kata si Ryouhei! Tidak!
"emang kadal!" ucap Ichi.
"kasihan dia. Dia di tinggal induknya..." ucapku.
"yah, kamu aja deh sana yang jadi induk naga itu! Biar nanti di panggil, mama! Wkwkwk" ucap Ichi.
"eh?" apa apaan sih dia itu.
"kalau kamu jadi mamanya, aku papanya deh! Mau gak, jelek?" kata Ichi sambil tersenyum licik. Karena aku kasihan dengan bayi naga itu, akupun memungutnya. Si Ichi berkata, "namanya Ryouai ya?"
"aku maunya itu Pearl! Bukan Ryouai!" ucapku.
"yeeee, akukan ayahnya!" ucapnya.
BBBBLLLLAAAAARRRRR ! ! ! !
"batunya... Gosong! Huee..." takutku. Aku melihat ke arah atas. Ternyata, yang menyerang itu Misa! Wala... Dia dendam ya sama aku? Nakutin!
"jangan dekat dekat Ryouhei! Jangan dekat dekat Ryouhei!" ucapnya.
"Ryouhei? Dia kan..." ucapanku terpotong. Ku melihat sebelahku (ichi), tapi, dia itu bukan Ichi!!! Malahan dia itu Ryouhei!!! Apa maksudnya ini?
"hiyeee... Ryouhei?" teriakku.
"apa?" ucap Ryouhei.
Mana? Ichi kemana?
BLAAAARRR
wala...! Ku kan tidak bisa berubah! Ada Ryouhei di sini!
BLAAAARRR
"huweee! Maaf! Misaaaaaaa jangan serang akuuu! Aku itu... Wait! Kenapa Misa bisa tau Ryouhei?" ucapku.
BLAAAAARRR
sambil berlari menghindari serangan Misa, aku melihat Ryouhei. Tapi, dia tidak ada.
Tap tap tap... GUBRAK!
"Kyaaaaa!" teriakku. Aku tersandung batu besar! Sakit sekali. Mana pakaian sekolahku jadi belang bontel!
"tertangkap juga kau akhirnya, Heart!" ucap Misa.
Walah... Tidak!
"Heart... Change!" ucapku
"AYO KITA SELESAIKAN SEKARANG JUGA" kata Misa marah.
me... mena... MENAKUTKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
bersambung....
____________________________________________________________________
by : An-Andris Tsukikara-Wulandhari
saat haus, aku ingin pergi ke tepi danau untuk minum. Tapi, tiba tiba, ada yang mendekap mulutku dan mataku! Auuu... Siapa dia?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
siapa? Aku... Bu... Bu... "Bunny kick!!!" teriakku.
"aduh!! Sakit!" teriaknya.
"siapa... Kam.. Ryouhei? Ngapain kamu?" kagetku.
"haha... Cuma sedikit tersesat" ucapnya.
"whats? Tersesat? Emang dari mana?" tanyaku.
"haha... Gak dari mana mana!" ucapnya. Hmm... Pandangan mata Ryouhei memandang jauh seakan akan seperti ada sesuatu yang akan terjadi. Tapi, apa? Aku melihat sebuah kalung yang di pakainya. Kalung itu... Seperti kalung yang di pakai Ichi!
"Ryouhei...? Apa kamu..." ucapku yang tiba tiba kuputus. Ku berpikir, gak mungkin dia itu Ichi!
"ada apa, Ai?" tanyanya.
"gak mungkin ya... Hehe... Tidak apa apa kok, Ryouhei" ucapku.
"yakin? Apa jangan jangan... Kamu mau bilang..." ucapannya terputus. Apa dia mau berkata aku ini ichi? "mau bilang aku ini tambah cakep? " ucapnya lanjut.
"hah? Gak lha... Ryouhei, pede amat! Wkwkwkwkwk" tawaku terbahak bahak.
"akhirnya... Akhirnya kamu tertawa juga! Bagus lah! Ku senang kamu kembali tersenyum!" ucapnya. Wajahku tiba tiba memerah. Ah... Kenapa? Ryouhei....
"hoammm~ ngantuk! Aku mau tidur di pahamu ah!~" ucap Ryouhei. Wajahku semakin tambah merah. Aku sudah tak bisa berkata apa apa lagi. Ukh... Kenapa? Aku pun mengacak acak rambut Ryouhei.
"sakit! Sakit banget, jelek!" ucapku. Ah.... Aku langsung mengangkat kepala ryouhei dan membantingnya ketanah. Dasar!
"aduh! Sakit!" jeritnya. Aku pun tertawa kecil.
"hahaha... Ketawa lagi kau! Hmm... aku... Aku akan selalu menjagamu dan melindungimu!" ucap Ryouhei lalu tertidur di pundakku. Itu membuat muka ku semakin memerah! Aduh... Dasar Ryouhei. Gara gara dia, ku jadi IF. Apa an juga sih maksudnya 'melindungi dan menjaga'-ku? Hoammmm... Tapi aku juga ngantuk berat! Fuyuh... Perlahan lahan, aku pun menutup mataku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Ai... Ai..."
perlahan lahan, aku membuka mataku. Terasa berat sekali.
"ukh... Kakak,.." ucapku.
"apanya yang kakak? Ayo bangun! Aku ini Ryouhei. Aku tidak tega meninggalkanmu di sini sendirian!" ucapnya. Aku pun terbangun. Tiba tiba, di belakang pohon tempatku senderan tadi ada suara tangisan. Karena penasaran, Aku melihatnya. Ternyata, itu seekor anak naga berwarna biru. WAIT! Anak naga? Apa apaan itu?
"apaan sih?" tanya Ryouhei penasaran.
"anak naga? Hmm... Mungkin?" ucapku.
"naga? Ini mah bukan naga! Ini tuh kadal!" ucapnya. Huh? Itu sih lebih parah! Tiba tiba, ponselku bunyi. Aku mengangkat telpon itu. Ternyata telpon dari kakak. Ku di suruh segera kesana. Tapi, aku tidak tega meninggalkan anak naga itu. Akhirnya, aku menyuruh kakakku dkk untuk menemuiku di tepi sungai. Tapi, pada saat seperti itu, Ryouhei tiba tiba menghilang. Malah yang muncul.... Si Ichi. Ichi berkata, "wah wah.... Anak naga nyasar dari mana itu?".
Aku langsung menoleh ke belakang lalu berkata, "Ini kadal! Bukan Naga!". Oops... Kata kata si Ryouhei! Tidak!
"emang kadal!" ucap Ichi.
"kasihan dia. Dia di tinggal induknya..." ucapku.
"yah, kamu aja deh sana yang jadi induk naga itu! Biar nanti di panggil, mama! Wkwkwk" ucap Ichi.
"eh?" apa apaan sih dia itu.
"kalau kamu jadi mamanya, aku papanya deh! Mau gak, jelek?" kata Ichi sambil tersenyum licik. Karena aku kasihan dengan bayi naga itu, akupun memungutnya. Si Ichi berkata, "namanya Ryouai ya?"
"aku maunya itu Pearl! Bukan Ryouai!" ucapku.
"yeeee, akukan ayahnya!" ucapnya.
BBBBLLLLAAAAARRRRR ! ! ! !
"batunya... Gosong! Huee..." takutku. Aku melihat ke arah atas. Ternyata, yang menyerang itu Misa! Wala... Dia dendam ya sama aku? Nakutin!
"jangan dekat dekat Ryouhei! Jangan dekat dekat Ryouhei!" ucapnya.
"Ryouhei? Dia kan..." ucapanku terpotong. Ku melihat sebelahku (ichi), tapi, dia itu bukan Ichi!!! Malahan dia itu Ryouhei!!! Apa maksudnya ini?
"hiyeee... Ryouhei?" teriakku.
"apa?" ucap Ryouhei.
Mana? Ichi kemana?
BLAAAARRR
wala...! Ku kan tidak bisa berubah! Ada Ryouhei di sini!
BLAAAARRR
"huweee! Maaf! Misaaaaaaa jangan serang akuuu! Aku itu... Wait! Kenapa Misa bisa tau Ryouhei?" ucapku.
BLAAAAARRR
sambil berlari menghindari serangan Misa, aku melihat Ryouhei. Tapi, dia tidak ada.
Tap tap tap... GUBRAK!
"Kyaaaaa!" teriakku. Aku tersandung batu besar! Sakit sekali. Mana pakaian sekolahku jadi belang bontel!
"tertangkap juga kau akhirnya, Heart!" ucap Misa.
Walah... Tidak!
"Heart... Change!" ucapku
"AYO KITA SELESAIKAN SEKARANG JUGA" kata Misa marah.
me... mena... MENAKUTKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
bersambung....
____________________________________________________________________
by : An-Andris Tsukikara-Wulandhari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar