Halaman

TRANSLATE

Sabtu, 10 April 2010

Ninja's Demon Hunter(?) In Kuro Gakuen chp 32. The plan wa succes, now the conter-attack has begin.

Ketegangan di aula dimana aku sedang berada sekarang sangatlah berat. Sesaat aku melihat ke kanan dan kiri untuk melihat keadaan, "baiklah, mari kita mulai saja acara ini...." kata Lia dengan senang. Ren yang sedang pergi keluar sebentar akhirnya kembali, "oh,,,, bagaimana? ada yang mencurigakan?" tanya kakak pada Ren. Ren menggeleng, "aku tidak menemukan keanehan, walau sudah kupasang jaring tapi aku tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan..." kata Ren dengan sedikit kecewa, mendengar hal itu kakak tertawa kecil, "kalau begitu mungkin saja taktik ini menjadi sia-sia...." kata kakak dengan sinis, "itu tidak akan terjadi......" kata Yue yang tiba-tiba muncul, "kalau gagal aku akan menghentikan taktik ini dengan paksa...." kata Yue dengan bersikap cuek seakan-akan itu adalah hal yang wajar. Ren pun tertawa mendengar hal itu, "yah,,,, kita lihat saja apa yang akan terjadi, tetapi sepertinya akan terjadi sesuatu yang mengejutkan...." kata Ren. Sekarang adalah bagian yang mendekati bagian akhir dari upacara ini, di bagian ini dimana kedua pengantin mengucapkan sumpah satu sama lain, lalu pengantin pria berlutut di depan tombak dan berjanji akan melindungi desa ini, kemudian salah satu pelayan memasangkan jubah di pundakku dan menaruh mahkota es pada Minata. Minata melangkah ke depanku dengan tenang,

kenapa dia bisa setenang itu sih? lagipula apa yang akan dia ucapkan? sumpah ini kan adalah sumpah yang kita buat sendiri, aku saja belum memikirkannya....

Minata berhenti di depan tombak yang menancap itu, suasana menjadi senyap, Minata pun mulai berbicara, "aku, Minata Vray Lascelot di depan tombak salju ini bahwa aku akan mengambil alih desa ini dan memimpinnya bersama pasanganku, Rikimaru Kaguya. Selama aku masih hidup tidak akan kubiarkan desa ini mati walau harus menyerahkan nyawaku. Mulai sekarang, aku akan mengambil julukan, The Queen of Immortal Ice Lake dan akan terus melakukan tugasku dengan baik!!!!!" kata Minata dengan tegas. Aku melihat ekpresi muka Minata yang serius dan tegas itu menatap tegak tombak tersebut.

Jadi begitu..... Minata bukan tenang atau apa, tetapi dia sudah memutuskan untuk melakukan hal ini walau ini hanya taktik. Sumpah barusan itu serius, Minata benar-benar ingin menggantikan ibunya dari pekerjaan ini.

......................... ..................... ...............

Dasar, Minata sudah berusaha sampai seperti ini sedangkan aku hanya memikirkan masalah taktik, taktik, dan taktik. Benar juga, bukankah aku biasanya mengikuti hal seperti ini dengan mengikuti arus? lalu kenapa sekarang aku jadi uring-uringan begini, haha,,,, benar-benar bodoh...

"Baiklah, sekarang saatnya sumpah dari Kaguya-kun....." kata Lia menyadarkanku. Minata mundur beberapa langkah dan aku maju ke depan mendekati tombak tersebut, "Aku, Rikimaru Kaguya bersumpah akan menjadi pendamping Minata Vray Lascelot, The Queen of immortal ice lake dan melindunginya dari bahaya apapun meski harus menjual jiwaku kepada setan" kataku bersumpah dengan tegas dan serius. Minata terlihat terkejut mendengar apa perkataanku barusan, "wah,,,, dia serius tuh..." kata Ren, "Rikimaru-sama....." kata Yue dengan nada kecil, "tenang saja, dengan begini dia akan bisa berpikir lebih jernih. Keadaannya tadi itu terlalu tegang tetapi sekarang sudah berbeda." sambung kakak. Yue pun kembali bersemangat.

"Yang lebih penting,,,,, kenapa kamu jadi marah Ayame-dono?" tanya kakak yang heran melihat muka Ayame yang menjadi kesal, "aku nggak marah kok..." kata Ayame, "jelas baget kamu lagi marah....." kata Fuyu. Ren berdiam diri sejenak dan menyadari sesuatu, "begitu,,,,,, jadi kamu kesal karena sumpah yang diucapkan oleh Rikimaru barusan?" tanya Ren dengan senyumnya yang aneh, "HAH!!?? Kenapa? Buat apa aku harus kesal karena hal itu???" jerit Ayame dengan muka yang memerah, "lalu kenapa kamu marah?" tanya Ren sekali lagi, "itu karena kamu mengatakan hal yang tidak-tidak!!!!" jawab Ayame yang sedang marah.

Mereka ribut sekali disana, ga bisa baca situasi ya? "sekarang pengucapan janji...." kata Lia memanduku, aku berlutut di depan tombak tersebut dan berkata, "di depan tombak ini aku berjanji akan melindungi desa ini dan semua penduduknya. Karena itu, biarkan aku menyandang jubah pemimpin dan memegang tombak ini sebagai bukti bahwa aku telah direstui menjadi pemimpin desa ini." kataku dengan jelas. Saat itu juga ada seorang pelayan membawakan jubah bewarna hitam bercampur dengan warna putih dan memasangkannya padaku. Aku berdiri dan berbalik dengan mengenakan jubah itu ke hadapan semua orang. Kemudian seorang pelayan terlihat membawakan mahkota untuk dipasang di atas kepala Minata

Ini dia, ini adalah saat-saat yang menentukan.

Aku melihat keadaan sekeliling dan tidak ada yang mencurigakan, aku dapat melihat Ren dan yang lain juga melakukan hal yang sama. Pelayan yang memegang mahkota tersebut bersiap untuk memakaikannya di kepala Minata. Dia mulai mengangkat mahkota tersebut, kemudian berjalan ke arah Minata dan mulai menaruhnya di kepala Minata. Mahkota itu semakin dekat dengan kepala Minata, 5 cm, 3cm, 2cm, ini adalah saat yang menegangkan, aku dapat melihat ekspresi tersebut dari wajah Ren dkk. Saat mahkota tersebut semakin dekat Ren melihat keanehan, tanah di dekatku dan Minata sedikit terangkat, "Rikimaru,,,,, Tanah!!!!!!!" teriak Ren dengan nyaring. Aku segera mengalihkan pandanganku pada tanah yang terangkat tersebut, "Minata,,,,, awas!!!!" tiba-tiba saja keluar sebuah tikus tanah yang berukuran besar menyerangku, aku langsung menarik tombak yang tertancap tersebut tanpa pikir panjang.

"Teknik rahasia keluarga Shiruya, Lion Cut" aku menebas tikus tersebut dengan sekali tebas tetapi, bekas tebasan yang terdapat pada tikus tersebut ada tiga seperti bekas cakaran singa. Tikus tersebut bersinar dan berubah menjadi kertas.

Shikigami!! tikus ini cuma pengalih perhatian, berarti sejak awal sasarannya memang........

"terima kasih atas mahkota ini dan tuan putrinya...." kata seseorang dari belakangku. Aku langsung berbalik dan melihat seseorang lelaki berpakaian omnyoji menaiki shikigami burung. Aku melihat atap dan melihat ada kerusakan.

Jadi begitu, dia menggunakan tikus tadi sebagai umpan lalu dia masuk dan menambil mahkota tersebut bersama Minata. Dia menghilangkan hawa keberadaan tikus tersebut dan dirinya sendiri, sesuai dugaan, dia omnyoji tingkat menengah ke atas.

"Kau menghabisi shikigamiku dengan cepat, tetapi sayangnya kau masih lengah nak...." kata orang tersebut. Aku menatap mata orang tersebut, "aku memang lengah dalam hal ini.... tapi, bukankah kau sendiri juga lengah?" Balasku, "apa?" kata orang tersebut. "Sekarang!!!!" teriakku pada Ren dkk. Ren dkk langsung menempelkan kertas mantera, 3 di masing-masing pintu masuk, dan 4 di setiap sudut aula. "Rikimaru-sama, ini!!!!" kata Yue sambil melempar pedangku, aku menangkapnya dan menancapkannya di tengah-tengah aula, "three sun, and four moon, seven warrior make a pact with the god of light." kertas mantera yang terpasang pun mulai bersinar, "free the innocence, lock the guilty, appear now, The Barrier of Light!!!" kertas mantera yang tadi semakin bersinar dan membentuk tiang-tiang cahaya, kemudian tiang-tiang cahaya tersebut membentuk sebuat kekkai yang mengelilingi aula tersebut, "i, ini...." kata omnyoji tersebut tidak percaya, "benar, The Barrier of Freyr, atau dekenal jyga kekkai dewa cahaya..." kataku dengan tengang, "tidak mungkin, ini teknik tingkat tinggi, siap kamu sebenarnya?" tanya omnyoji tersebut, "namaku Rikimaru Kaguya, aku adalah Ninja Demon Hunter. Sayang sekali, kau sudah masuk ke dalam jebakanku...." kataku sambil mengacungkan pedang ke arah Omnyoji tersebut.

by Yahya Valcyria Courtville

Tidak ada komentar: