Halaman

TRANSLATE

Selasa, 24 Mei 2011

Puzzles of The Memories : Puzzels 5. “It’s a Secret!”


[Squere]
Ih ! Apaan sih pengawalnya tuan Leon?! Sok sekali! Masa aku harus mengakui kalau aku Riesh! SRAKK…. Suara langkah kaki seseorang terdengar, sebelum aku sempat menoleh, orang itu menarik tanganku dan sekarang dia ada di depanku membelakangiku. Aku membelalakan mtaku terkejut. “Ma.. Mavros?!” ucapku tak percaya.
“Hai, terima kasih telah menjemput kami, pangeran Leon!” ucapnya ramah.
“Ternyata kau orang yang benar yang di utus oleh kerajaan Stainsless! Dan ini pengawalmu kan?! Pasti bukan orang yang sembarangan! Boleh kami tahu tuan Squere, siapa dia?!” kata pangeran Leon padaku sambil menatap Mavros, “dan kau! Jangan pernah kau ulangi lagi perbuatanmu yang makin hakim sendiri itu! mengerti?” lanjut pangeran Leon pada pelayannya. Pelayannya hanya tertuduk dan tampak menyesali perbuatannya.
Mavros menurunkan pisaunya dan menyimpannya kembali. Mavros mencoba tersenyum ramah. “Nama saya Mavros Minas. Pelayan pribadi tuan Squere Bernaith, ini suatu kehormatan untuk bertemu denganmu pangeran Leon!” katanya dengan ramah. “Maaf, kalau kami terlambat, anda sampai menjemput kami, tetapi setahu saya jalan di depan tidak bisa di lewati…!” sambung Mavros lagi.
Pangeran Leon membalas senyum Mavros yang ramah.
“Ya, kamu benar. Jalan itu akan rusak berat jika terjadi cuaca yang sebegini buruk! Tapi tak di sangka kalian benar-benar datang pada cuaca yang sangat buruk sekali seperti ini. Maafkan kami pula karena tidak menyadari hal itu, jika kami menyadarinya kami pasti akan menjemput kalian lebih cepat dan tidak akan membuat kesulitan!” jelas pangeran Leon, “Lalu, bagaimana cara kami menjemput kalian sementara jalan yang kalian maksud itu rusak? Itu pertanyaan mudah! Hanya orang-oran kerajaanlah yang tahu jalan lorong rahasia yang di gunaka pihak kerajaan untuk berkomnikasi dengan dunia luar tanpa harus melalui jalan utama yang sering kalian lewati. Lihatlah! Kami tidak terlalu basahkan? Karena kerajaan kalian memang kerajaan yang paling setia dan sahabat baik kerajaan Zettel, tidak ada salahnya kami memberitahukan jalan tersebut pada kalian!” lanjut pangeran Leon.



[Mavros]
“Jadi begitu? Sudah ku duga….” Balasku. “Yah, akibat jalan rusak itulah saya memakai pakaian biasa. Tadi saya pergi ke sana dan hampir terjatuh, walau kuda milikku terjatuh” kataku berbohong. “Ngomong-ngomong pangeran Leon, apa semua kerajaan telah datang?” tanyaku.
Tiba-tiba Squere menarik bajuku agar aku menoleh padanya, “hei, aktingmu bagus, mengaku sebagai pelayanku! Terima kasih!” bisiknya.
Akupun menoleh ke belakang dengan wajah datar. “Lebih baik jangan senang dulu, biaya menjadikanku pelayan tidak murah. Kalau kau menolak, tentu kau tahu akibatnya, karena apa kata orang jika tahu kamu tidak membalasku. Itu rahasia pertama, lalu aku masih menyimpan yang kedua, tuan putri!” bisikku dengan kecil dan langsung pergi mengikuti Leon. Kami berjalan di lorong.
“yah, kalian dapat melihatnya sendiri nanti jika sudah di kerajaan Zettel!” senyum pangeran Leon ramah menawab pertanyaanku.
“Oh iya! Sebenarnya lorong ini berada tepat di bawah jalan yang rusak itu, mungkin kalian tidak percaya. Selain di gunakan sebagai lintasan, lorong ini pun juga di gunakan sebagai tempat berlindung kalau sedang terjadi kekacauan antar kerajaan. Seharusnya, tidak ada seorang pun yang di perbolehkan mengetahui lorong ini kecuali pihak kerajaan Zettel, tapi karena kerajaan Zettel bersahabat baik dengan kerajaan Stainsless, maka kami tidak keberatan memperlihatkannya juga.” Lanjutnya, “ujung lorong ini berada di belakang taman kerajaan di balik pohon Trembesi, dan tersamarkan tentunya….”
“Terima kasih banyak”
Aku berjalan mengikuti Leon, sedangkan Squere heboh karena melihat lorong itu. Suara hentakan sepatu memantul di dinding-dinding lorong. Aku tak pernah terpkir akan begini jadinya. Ini kedua kalinya aku terlibat dalam urusan kerajaan.


[Squere]
Wuaa…. Lorong ini keren! Seperti di cerita-cerita yang pernah aku baca saja. Batinku kagum sambil mengedarkan pandanganku ke seluruh sudut lorong itu. penerangannya memang minim, tapi justru yang membuat menarik. Ku lihat Mavros dan Leon sudah berjalan agak jauh di depan, aku pun mempercepat langkahku.
“Mavros tunggu!” kataku sambil mensejajarkan langkahku dengannya, tapi susah. Akhirnya aku menarik bajunya, langkahnya pun melambat. “Langkahmu terlalu lebar! Langkah pria dan wanita itu berbeda tahu!” kataku sambil menghela nafas. Akhirnya langkah kami sejajar.
“Hei, katamu jika kamu jadi pelayanku bayarannya tidak murah. Kau serius? Atau hanya bagian dari skenario?” tanyaku saat mengingat kejadian tadi. Untung saja di depan, Leon dan pengawalnya tidak mencurigai kami lagi. Dia tidak menjawab pertanyaanku, dia hanya diam dan terus berjalan.
“Nah, kita sudah sampai…. Awas !! Di luar masih hujan ! nanti terpeleset!” kata pangeran Leon memperingatkan kami saat ingin keluar dari lorong di dekat pohon trembesi.
Aku yang semenjak tadi hanya mengagumi keindahan lorong yangkami lalui tidak mendengar kata-kata Leon. Dan……. Aku terpeleset…. SRUUTT…….
“Kau tidak apa-apa tuan Squere?” Tanya pangeran Leon. Aku hanya mengaduh kesakitan. Mavros tampak tidak peduli. Dasar pengawal abal-abal!
“Anda tidak apa-apa tuanku?” Tanya Mavros padaku sambil memberikannya tangannya. Aku pun berdiri. “Tuan Leon, ini sudah larut malam, tua Squere membutuhkan istirahat, apa anda bisa member kami 2 kamar?” Tanya Mavros pada pangeran Leon.


 [Leon]
“Oh, itu mudah di atur!!” jawabku. Aku memanggil pengurus kamar khusus untuk acara kunjungan.
“Yoshi, sediakan kamar untuk 2 orang! Antarkan mereka ke kamarnya! Perlakukan mereka dengan khusus, mereka dari kerajaan Stainsless!” kataku pada pelayanku itu.
Dia berbicara perlahan. Maaf tuanku! Saya kira kerajaan Stainsless tidak jadi datang, sehingga hanya ada 1 kamar tersisa!” jelasnya.
“Bagaimana tuan Mavros?” aku bertanya padanya untuk meminta pendapat.
“Itu tidak masalah, cukup untuk 1 orang kan? Tempatku tidur tidak  yang masalah!” jawabnya.
“Benarkah? Tapi, saya sebagai pangeran di sini merasa tidak enak dengan anda yang telah jauh-jauh dari kerajaan Stainsless berkorban untuk datang kemari hingga terkena cuaca buruk dan sampai pada larut malam seperti ini…. Menurut saya itu sangat tidak sopan!” kataku pada Mavros.
“Mengapa kalian tidak 1 kamar saja…! Pelayan Yoshi akan menyiapkannya…! Bila ada yang ingin di perlukan, silahkan panggil saja Yoshi…! Yup,, semoga istirahat anda menyenangkan!!”







Tidak ada komentar: