Halaman

TRANSLATE

Selasa, 28 Juni 2011

Anima no Seihen-Chapter 9 “Dancing in the Darkness”

***
“Hah? Maksudmu apa Takajima-kun?” tanya Karen tak habis pikir.Sota terdiam kemudian memalingkan wajahnya dari Karen untuk beberapa saat.Lalu Sota kembali menatap Karen dengan tajam.

“Maksudku apakah kau pernah mengenali perempuan dengan penampilan yang aku sebutkan tadi? Atau melihatnya,apakah semua Shaman sama menusukkan tangannya ke dada manusia untuk memasuki jiwa orang tersebut?” Sota terus melontarkan pertanyaan.

“Kenapa kau menanyakan hal tersebut,Takajima-kun?” tanya Karen yang masih terlihat kebingungan.

“Dalam mimpiku,aku selalu bertemu dengan perempuan berambut ungu gelap yang memakai jubah hitam.Entah kenapa perempuan itu selalu di mimpiku,dalam di mimpiku dia selalu bertanya apakah aku bahagia atau menderita” jelas Sota pelan,tangannya memainkan sendok yang digenggamnya.

“Lalu apa yang terjadi?” tanya Karen penasaran.

“Aku tidak sempat menjawabnya karena aku dalam ketakutan di mimpi itu,tiba-tiba perempuan itu mendekatiku dan langsung menusukkan tangannya ke dadaku hingga tertembus.Aku langsung  jatuh tidak sadarkan diri,hingga itu saja yang aku ingat.” jelas Sota lagi.

“Oh,begitu.Tapi sayang Takajima-kun,aku tidak pernah mengenal perempuan dengan penampilan yang kau katakan tadi.Mungkin itu hanya sebuah mimpi saja,jangan terlalu dipikirkan Takajima-kun” ucap Karen tersenyum seraya kembali memakan nasi karenya.

“Ah,mungkin benar juga.Mungkin aku tidak usah terlalu memikirkannya” ucap Sota seraya menyendok nasi karenya.”Tapi kenapa rasanya aku pernah mengalami kejadian itu…jangan-jangan itu bukan mimpi tapi-“ ucap Sota dalam hati yang langsung memasukkan nasi kare tersebut ke mulutnya.Saat makanan itu masuk ke mulut Sota,tiba-tiba wajah Sota berubah merah padam,keringat mengucur di seluruh wajahnya.

“Bagaimana enak kan? Aku tidak tahu kenapa tidak ada siswa yang membeli makanan ini,padahal makanan ini serasa membuatku hidup kembali” ucap Karen tersenyum seraya kembali melahap nasi karenya.

“PEDAAAAAAAAAS!!”

***
Yui sedang terlihat berjalan di lorong kelas sendirian,mata kuning tajamnya memandang seluruh pemandangan yang ada di lorong tersebut perlahan-lahan.Wajahnya terlihat senang dan ia pun tersenyum.

“Wah,sekolah itu ternyata menyenangkan juga.Aku kira membosankan,selama ini aku salah” ucap Yui melirik sekitar.Kemudian pandangannya jatuh pada perempuan berambut hitam panjang yang mendekatinya.

“Yui-chan,apa kau melihat Nac?” tanya perempuan berambut hitam itu yang ternyata adalah Misa.Yui terlihat kebingungan dan gugup.Misa memperhatikan tingkah Yui yang agak aneh.

“Maaf,Misa-chan.Aku tidak melihat Nac dari tadi” jawab Yui pelan.Misa menghela nafas.

“Ini aneh,sepertinya Nac ingin menjauh dariku.Biasanya tiap pagi,kami pergi berangkat ke sekolah bersama-sama namun pagi ini dia tidak menjemputku seperti biasanya.Apa ini cuma perasaanku saja ya?” ucap Misa menundukkan wajah sedihnya.Yui terlihat semakin kebingungan.

“Eem..em..mungkin itu cuma perasaanmu,Misa-chan.Em..baiklah,aku ada urusan.Ma-maaf tidak bisa menemanimu lama,da!” ucap Yui yang langsung berlari meninggalkan Misa.Misa bingung melihat Yui dari kejauhan.

“Yui-chan…” ucap Misa pelan.

***
Bel berbunyi pertanda bahwa pelajaran di kelas hari ini telah usai,semua siswa terlihat senang kecuali Sota.Ia teringat dengan janjinya yang ia katakan pada Yui.Karen melirik Sota yang termenung.

“Masih memikirkan hal itu,Takajima-kun?” tanya Karen.Sota terkejut kemudian ia menatap Karen.

“Tidak,aku tidak apa-apa” ucap Sota mengambil tas di bangkunya lalu memikulnya.

“Sotaaaaaa!” teriak Yui yang berlari ke arah bangku Sota.Karen melirik Yui yang matanya berubah menjadi kuning tajam serta telinga kucing di kepala dan ekor berbulu di belakang Yui.”Kau tidak lupa kan dengan janji kita tadi pagi?” tanya Yui.Sota menghela nafas.

“Aku tidak lupa,ayo” ucap Sota berjalan mendekati Yui.

“Kalau begitu ayo!” seru Yui seraya menarik tangan Sota.Sota merogoh sesuatu dari tasnya kemudian ia mengambil sebuah topi putih polos.

“Tapi sebelum itu,kau pakai topi ini.Aku tidak ingin melihat orang-orang yang kebingungan dengan penampilanmu yang aneh itu dan kalau bisa tolong sembunyikan ekor berbulu itu selama kita pergi” ucap Sota seraya memberikan topi tersebut pada Yui.Yui mengambilnya lalu memakainya.

“Baiklah,terserah Sota saja” ucap Yui seraya menghilangkan ekor pada tubuhnya.”Ayo,Sota!” ucap Yui yang kembali menarik tangan Sota.Sota hanya membiarkan tangannya ditarik tanpa melawan.

“Eh,tapi kita sekarang kemana Yui?” tanya Sota.

“Ayo,tidak usah banyak bertanya yang penting ikut saja” jawab Yui menarik Sota hingga keluar dari ruangan kelas.Karen menatap mereka berdua yang telah keluar dari kelas.

“Heh,couple” ucap Karen pelan seraya tersenyum,kemudian ia mengemas semua barangnya ke dalam tas.Setelah mengecek tidak ada yang tertinggal,Karen berdiri dan berjalan hendak keluar meninggalkan kelas yang sudah sepi.Tiba-tiba seseorang datang dan mencegatnya di pintu kelas.

“Kau…” ucap Karen pelan menatap tajam laki-laki di depannya.Laki-laki itu tersenyum.

“Hei,apa kau yang bernama Karen Alexandrite?”

***
Yui terus menarik Sota hingga keluar dari gedung sekolah,dimana terdapat lapangan yang luas yang berada di depan gedung sekolah tersebut.Matahari sore menyinari tempat tersebut.Sota berhenti dan melepaskan tangannya dari cengkraman Yui.Yui terkejut lalu ia berbalik dan menatap Sota.

“Tunggu dulu,sebenarnya kita mau kemana,Yui?” tanya Sota yang terengah-engah.Yui tersenyum dan rona wajahnya agak memerah.

“Kencan” ucap Yui singkat.

“Hah? Kencan?” tanya Sota bingung.

“Iya,sebenarnya aku selalu melihat orang-orang yang kencan yang tidak sengaja dilihat oleh Yui.Aku ingin juga merasakan bagaimana rasanya kencan,jadi boleh kan?” ucap Yui memainkan kedua ibu jarinya.Sota terkejut kemudian ia terdiam.

“Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak pernah berkencan selama ini,apa aku harus menolaknya atau menerimanyaa,tapi jika aku menolak” Sota mengucap dalam hati,kemudian ia membayangkan sesuatu yang menyeramkan yang mungkin Yui lakukan jika ia menolak ajakan tersebut.Keringat dingin menetes di wajahnya.

“Sota,kau tidak apa-apa?” tanya Yui memperhatikan wajah Sota yang berubah pucat.Sota terkejut dan keluar dari lamunannya.

“Aku tidak apa-apa.Baiklah terserah kau saja” ucap Sota menghela nafas.

“Benarkah? Yeay! Ayo,kalau begitu pertama kita pergi ke-“ tiba-tiba terdengar suara kaca pecah dari bangunan gedung sekolah.Sota dan Yui yang terkejut langsung memandang jendela yang ada di lantai dua yang merupakan kelas mereka.Mereka lebih terkejut ketika melihat perempuan berambut coklat yang terhempas keluar dari jendela tersebut.

“Karen?!” ucap Sota melihat perempuan berambut coklat tersebut yang melayang di udara.

“Cih,sial.Tekanannya terlalu besar” ucap Karen yang memutar tubuhnya kemudian ia mendarat dengan mulus pada lapangan yang ada di bawahnya.

“Karen! apa yang terjadi?!” teriak Sota yang berlari mendekati Karen,namun Sota terhenti ketika melihat seorang laki-laki memakai topi dan headset di telinganya yang jatuh dari atas dan mendarat tidak jauh dari Karen.Karen menggigit bibirnya.

“Dia…bukannya?” ucap Sota pelan.

“C’mon lets dance! I’ll kill you” ucap Nac pelan seraya menunjuk Karen.”Execreation…Tune Up!” ucap Nac seraya mengayunkan tangannya,melepaskan angin hitam yang mengeluarkan suara music.Karen menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya untuk menahan angin tersebut.Namun Karen terhempas beberapa meter dari tempatnya berdiri.

“Tidak buruk juga,untuk seorang Cursed Blackout” ucap Karen tersenyum pada Nac.Nac menatap tajam Karen.

“Terima kasih atas pujianmu itu” ucap Nac pelan.Karen langsung berlari menerjang Nac,kemudian Karen mengangkat tangannya hendak menusuk Nac menggunakan tangannya.Nac mengangkat topinya seraya memiringkan tubuhnya,kemudian Nac melepaskan tendangan ke perut Karen hingga Karen terpental dan membentur dinding bangunan sekolah.

“Heh,aku tahu apa yang akan kau coba lakukan.Kau pasti akan menusuk dadaku lalu pergi ke hati Nac kemudian mengubahku menjadi Illumination tapi itu percuma,Shaman” ucap Nac memandang Karen yang mulai bangkit.

“Kau darimana kau tahu,padahal aku siswa baru di sekolah ini harusnya kau masih belum tahu siapa aku sebenarnya” ucap Karen seraya memegang perutnya yang kesakitan.

“Hooh,aku diberitahu seseorang tentang dirimu dan juga kelemahanmu”

“Cih,Phantom” ucap Karen kesal.

“Aku dengar kau tidak memiliki kekuatan khusus saat kau tidak memasuki hati orang lain karena sebagai Shaman kau tidak memiliki Blackout ataupun Illumination,apa itu benar?” tanya Nac menatap tajam Karen.

“Cih,kau tahu terlalu banyak!” ucap Karen berlari ke arah Nac.

“Karen..jadi..kau” gumam Sota yang hanya bisa melihat mereka berdua.Yui terlihat kesal,kemudian ia berlari ke arah Nac.

“BAKA!! Gara-gara kau janjiku dengan Sota jadi gagal!” seru Yui,dari jari-jari tangannya muncul cahaya berwarna merah yang membentuk sebuah kuku panjang.Yui langsung mengayunkan cakar di tangannya ke punggung Nac.Nac yang menyadari itu segera berputar ke samping,kemudian Nac melompat menjauh ke belakang.Karen berhenti kemudian ia menatap Yui.

“Yui-chan” ucap Karen pelan.

“Heh,ternyata ada pengganggu” ucap Nac seraya menjentikkan jarinya,tiba-tiba suara music terdengar di tempat itu.Beberapa siswa yang merupakan anggota Devil Nest keluar dan mengepung tempat tersebut,mereka menari mengikuti alunan music.”Kemampuanku dapat menghipnotis lawanku yang kehilangan kesadarannya menggunakan alunan music,Execreation…Hypno Tune” ucap Nac tersenyum.

“Itu bukannya sama seperti Fujimaki” gumam Sota.

“Kemampuanku adalah mengubah makhluk hidup di sekitarku menjadi mayat hidup,dan mereka tidak akan bisa kembali menjadi makhluk hidup kembali.Ini hanya bisa berlaku pada orang biasa atau orang yang tidak memiliki Blackout dan Illumination yang kuat pada diri mereka”

“Jangan membuatku tertawa! Akan kutunjukkan kekuatan Illumination padamu! Votus!...Velocity Claw!” teriak Yui seraya mengayunkan tangannya ke arah semua kelompotan Devil Nest,melepaskan aura yang tidak terlihat yang melesat dengan cepat.Semua komplotan Devil Nest tiba-tiba jatuh satu per satu dengan luka bekas seperti cakaran di dada mereka.

“Cih,Execreation!..Tune Up!” seru Nac melepaskan aura berwarna hitam ke arah Yui,Yui dengan cepat melompat menghindar ke samping.”Cih,dia…” gumam Nac.

“Cuma itu saja kemampuanmu? Ternyata Blackout sepertimu cuma omong besar saja” ledek Yui.

”Aku tidak punya waktu lagi untuk meladeni kalian,lebih baik aku gunakan level berikutnya….Release,Harmony and Metalic” ucap Nac pelan.Aura hitam muncul dan berkumpul di kedua tangan Nac,membentuk sebuah pistol hitam dan pistol putih dengan motif garis emas.

“Itu…?” tanya Sota bingung.

“Release merupakan proses yang dimiliki oleh Blackout atau Illumination untuk menciptakan sesuatu seperti senjata dari kekuatan hati yang mereka miliki,biasanya digunakan untuk mempertahankan diri tapi….bisa juga digunakan untuk membunuh” ucap Karen menatap tajam Nac.

“Jika kau sudah tahu maka aku tidak usah menjelaskannya pada kalian,baiklah ada dua manusia biasa dan satu Illumination kacangan.Kalian akan kuhabisis semuanya!” seru Nac melompat ke atas,di atas Nac merubah posisi tubuhnya sehingga kepalanya menghadap ke bawah dan kakinya menghadap ke atas.

“Bahaya,jangan-jangan dia akan…Sota!” seru Yui yang berlari ke arah Sota,Sota terlihat terkejut.

“Lambat kalian!! Execreation…Thousand Fireworks!”

TO BE CONTINUED 


Tidak ada komentar: