Halaman

TRANSLATE

Selasa, 28 Juni 2011

Anima no Seihen-Chapter 6 “About the Fact”

***
“Kau ini jangan-jangan…” ucap Karen pelan menatap Vienna yang terdiam.Vienna kemudian bangkit berdiri seraya membetulkan rambutnya,sementara siluet bayangan di depannya terlihat sedang mengunyah makanannya.Vienna kemudian menatap Karen tanpa ada sepatah kata pun.

“Makhluk itu…apa itu adalah Blackout miliknya…?” gumam Karen menatap siluet bayangan yang ada di depan Vienna.Karen kemudian berjalan perlahan mendekati Vienna.”Kau dan Blackout itu…jangan-jangan kau dari….” tanya Karen kemudian menghentikan langkahnya.Vienna mengangguk pelan.

“Namaku Vienna Eizenwald”  jawab Vienna singkat.Siluet bayangan di depan Vienna kemudian berhenti mengunyah.Vienna kemudian menatap siluet bayangan tersebut yang juga ikut menatapnya.”Sudah kenyang? Oh..sepertinya hari ini,kau tidak banyak mendapatkan makanan” ucap Vienna ekspresi.

“Blackout Eater” gumam Karen pelan.Vienna kemudian menatap Karen.

“Tugasku sudah selesai,akan kukembalikan perempuan ini padamu” ucap Vienna pelan,siluet bayangan tersebut kemudian memuntahkan Yui dan melesatkannya ke arah Karen.Karen segera menangkap tubuh Yui.Yui terlihat kembali seperti semula,dengan rambutnya yang kembali berwarna merah muda.

“Sayonara” ucap Vienna pelan seraya berbalik berjalan dan menghilang di tengah kegelapan di ruangan tersebut.Karen terdiam seraya memandang tempat Vienna tadi berada sebelum menghilang.

“Vienna Eizenwald…” gumam Karen.

***
Seorang laki-laki berambut hitam,memiliki mata hijau terang,memakai jaket terlihat sedang berlari pada tengahnya malam di taman,ia terlihat mengejar seorang perempuan berambut merah,bermata coklat yang sebaya dengannya.Perempuan berambut merah tersebut berlari hendak menjauh dari laki-laki berambut hitam tadi.

“Ranko!! Tunggu aku!!” seru laki-laki berambut hitam tersebut pada perempuan berambut merah yang tidak jauh di depannya yang dipanggilnya Ranko.Ranko tidak menjawab dan terus berlari tanpa menoleh.

“Baka,Skull!” teriak Ranko,air matanya perlahan menetes.

“Itu bukan aku Ranko!! Aku bisa jelaskan apa yang terjadi sebenarnya!” seru laki-laki bernama Skull tersebut.

“Sudah,cukup! Aku sudah tahu semuanya!” bentak Ranko semakin menangis.Tiba-tiba seorang perempuan berambut ungu kehitaman,bermata ungu terang serta memakai pakaian serba hitam muncul di depan Ranko dan langsung menghadang Ranko.

“Ranko! Berhenti dulu sejenak,dengarkan dulu penjelasan Skull-kun” ucap perempuan berambut ungu tersebut seraya merentangkan kedua tangannya.Ranko menghentikan langkahnya.

“Yuuko…tapi,dia sudah membuatku kecewa!” seru Ranko yang langsung menangis jatuh ke dekapan Yuuko.Yuuko hanya terdiam melihat Ranko yang menangis kemudian ia mendekat erat temannya.

“Ranko-chan….” Ucap Yuuko pelan.Skull berhenti dengan nafas terengah-engah,Skull mulai mengatur nafasnya.Kemudian Skull perlahan mendekati Ranko yang masih menangis.

“Jangan mendekat!!” bentak Ranko yang semakin menangis.Skull menghentikan langkahnya.

“Ranko…a-aku bisa jelaskan semuanya,yang tadi melakukan itu bukan aku tapi-“

“Tapi apa!!” seru Ranko yang melepaskan pelukannya seraya berbalik dan menatap Skull dengan tajam.Skull tekejut lalu terdiam sebentar.

“Itu adalah Blackout milikku…atau bisa dibilang jiwaku yang satu lagi dalam tubuhku” jelas Skull pelan seraya menatap Ranko dengan tatapan sayu.Ranko terkejut.

“Hah? Apa maksudmu?! Kau bilang bahwa kau mempunyai dua kepribadian,yang satu kau dan yang lagi satu orang lain?!” bentak Ranko.

“I-iya” ucap Skull pelan seraya memalingkan wajahnya.

“Skull-kun…Ranko-chan” ucap Yuuko pelan yang dari tadi memperhatikan mereka dengan seksama.

“Kalau itu memang benar..berikan aku buktinya!” seru Ranko,kemudian Skull menatap Ranko dengan tatapan memelas.Skull menghela nafas lalu memejamkan matanya.Perlahan rambut hitam Skull berubah menjadi perak dan agak memanjang,Ranko terkejut melihat perubahan pada penampilan Skull.

“Skull…” ucap Ranko pelan.Akhirnya seluruh rambut Skull sepenuhnya menjadi perak,Skull kemudian perlahan membuka matanya yang telah berubah menjadi biru laut pada Ranko.Ranko terkejut,perlahan air matanya menetes kembali dan langsung berlari memeluk Skull.

“Ah,maafkan,aku Ranko-chan.Harusnya aku tidak mengatakan hal tadi padamu,mungkin aku juga harus mengatakannya pada Skull” ucap Skull pelan,suara terdengar lebih halus dan tenang.Warna rambut Skull kembali seperti semula,dan bola matanya kembali menjadi hijau.

“Ranko..kau mengerti kan?..” tanya Skull pelan.

“Iya!” seru Ranko yang memeluk Skull lebih erat.Kemudian muncul siluet seseorang di belakang Yuuko.

“Heh,seperti biasa kau masih kurang bisa mengendalikan Blackoutmu sendiri,Skull” ucap seorang laki-laki berambut putih,bermata hitam serta memakai pakaian serba hitam di belakang Yuuko dengan nada dingin.Yuuko terkejut kemudian berbalik menatap laki-laki berambut putih di belakangnya.

“Eh,sejak kapan kau di belakangku?” kejut Yuuko.

“Tutup mulutmu itu Ciel” ucap Skull kesal pada laki-laki berambut putih yang bernama Ciel tersebut.Ciel terlihat menahan tawa.”Apa yang kau tertawakan? Huh?” tanya Skull agak kesal.

“Tidak apa-apa,ohya Ranko-chan.Karena kau sudah mengetahui soal Blackout maka aku akan menjelaskan semuanya padamu tapi kau harus berjanji untuk merahasiakan ini pada semua orang” ucap Ciel pelan.Ranko berbalik menatap Ciel lalu mengangguk

***
“Aku dimana?” ucap Sota perlahan membuka matanya,ia melihat dinding langit-langit rumahnya yang berwarna putih.Sota menyadari bahwa ia sedang tertidur di sebuah ranjang yang ada di kamarnya.”Ah,ternyata kamarku sendiri” ucap Sota pelan,lalu ia mengangkat tangan kanannya dan perlahan memegang kepalanya.Kemudian terdengar suara pintu dibuka pelan,terlihat Ayane yang membuka pintu masuk ke dalam kamar Sota.

“Ah,Nii-chan sudah sadar ya” ucap Ayane seraya tersenyum.

“Oh,Ayane…siapa yang membawaku kesini?” tanya Sota lemas seraya menatap Ayane yang berdiri di sampingnya.

“Kakak Karen” jawab Ayane singkat.Sota kemudian memalingkan wajahnya dan menatap langit-langit kamarnya.

“Ternyata Karen lagi ya” gumam Sota pelan.

“Ohya,Nii-chan.Makanan sudah siap di bawah kalau Nii-chan lapar,Nii-chan bisa mengambilnya di bawah” ucap Ayane berbalik hendak meninggalkan kamar Sota.

“Kau mau kemana?” tanya Sota menatap adiknya yang sudah berpakaian rapi.Ayane berbalik menatap kakaknya lalu mengedipkan matanya.

“Ada deh,rahasia” ucap Ayane yang langsung keluar berlari meninggalkan kamar Sota,Sota hanya menghela nafas melihat kelakuan adiknya.Kemudian ia kembali menatap langit-langit kamarnya.”Karen..Alexandrite” gumam Sota seraya memegang kepalanya.

***
Esoknya seperti biasa,Sota berangkat ke sekolah.Menjalani kehidupan seperti biasa sebagai siswa SMA di Yurika Gakkuen.Pada saat pelajaran belum dimulai,Sota yang masuk ke dalam kelas melihat Karen yang sudah duduk di sebelah bangkunya.Karen terlihat sedang membaca buku kecil yang dipegangnya,Sota terlihat mengenali sampul buku tersebut yang berwarna hitam.

“Buku itu…!” seru Sota berlari ke arah Karen.Karen melihat Sota kemudian menyapanya.

“Ohayou Gozaimasu,Takajima-san” ucap Karen seraya tersenyum.Sota yang sudah berada di depan Karen segera mengambil buku kecil tersebut dan langsung memasukkannya.Karen terdiam kemudian ia menghela nafasnya.

“Maafkan aku,dimana kau mendapatkan buku ini Karen?” tanya Sota kembali melihat buku yang ada di sakunya.

“Oh,jadi itu milikmu Takajima-kun.Aku tidak sengaja melihat sebuah buku kecil yang tergeletak tidak jauh dari bangku ini,karena tertarik aku mengambilnya dan membacanya.Dan aku rasa isinya bagus” ucap Karen tersenyum.Sentak wajah Sota memerah.

“K-kau membacanya?”  tanya Sota gugup.

“Iya,aku membaca tapi tidak sampai habis karena kau sudah duluan datang dan merebutnya dariku.Itu kau yang menulisnya sendiri? Ya,walaupun kata-kata yang kau pilih agak rumit tapi itu puisi yang bagus” ucap Karen manis.

Sota tampak semakin gugup,ia menggaruk kepalanya.”I-iya,buku ini sangat penting dan merupakan hal yang pribadi” ucap Sota yang memasukkan buku tersebut ke dalam tasnya,kemudian ia menaruh tasnya di bangkunya.

“Oh,aku mengerti.Tenang saja,aku tidak akan membacanya lagi tanpa sepengetahuanmu” ucap Karen seraya mengedipkan matanya.

“Ohya,btw dimana Yui?” tanya Sota yang melirik seluruh isi kelas yang terlihat sepi.

“Dia kelihatannya belum datang,kau terlalu pagi datang ke sekolah”

“Tapi bagaimana dengan yang kema-“

“Tenang saja,Yui-chan tidak apa-apa.Pasti sebentar lagi,dia datang cepat atau lambat” sela Karen.

“Oh,untunglah.Karen,aku ingin bertanya padamu soal kemarin…karena kelihatannya kau mengetahui yang aku tidak ketahui…” ucap Sota pelan.Karen menghela nafas lagi.

“Baiklah,akan aku jelaskan.Dalam hati manusia yang paling terdalam,terdapat jiwa yang selain dari diri manusia tersebut.Jiwa tersebut memiliki kesadaran sendiri,jiwa tersebut ada untuk agar membentuk suatu kesempurnaan dan keseimbangan dalam manusia tersebut” jelas Karen.

“Apa maksudmu?” tanya Sota yang tidak mengerti.

“Jiwa manusia itu susah ditebak,suatu saat pasti akan menjadi labil dan menghancurkan dirinya sendiri.Nah,tugas dari jiwa itu mengisi dan menyeimbangkan kelabilan tersebut agar menjadi stabil.Dan juga jiwa tersebut biasanya mempengaruhi kepribadian manusia” lanjut Karen.

“Oh,jadi seperti mengisi kekosongan dalam hati”

“Iya,bisa dibilang seperti itu.Jiwa tersebut ada dua jenis,yang pertama adalah Illumination:jiwa yang tercipta karena kebahagiaan dan rasa kasih sayang yang dirasakan oleh manusia,umumnya rupa Illumination dalam manusia itu berbeda-beda tergantung imajinasi manusianya.Sementara yang kedua adalah Blackout seperti yang kau miliki dalam tubuhmu” ucap Karen seraya menunjuk Sota.

“Blackout?”

“Blackout adalah jiwa yang tercipta karena penderitaan dan rasa dendam yang dimiliki oleh manusia.Umumnya rupa Blackout memiliki rambut berwarna perak dan bermata merah.Kedua jiwa itu mempunyai tugas yang sama,membantu mengisi kekosongan dalam hati dan membantu tuannya jika dalam bahaya dengan proses Shifting yaitu proses pengambilan alih tubuh oleh Blackout atau Illumination pada tuannya” jelas Karen kembali.

“He? Apa maksudku? Kau harusnya sudah tahu,Sota.Tentang Shifting…”

“Jadi dia itu yang dia maksud” pikir Sota.”Tapi bagaimana dengan kejadian yang kemarin,kenapa Fujima yang kelihatannya sudah dirasuki oleh Blackoutnya menyerangku? Bukannya tugas Blackout dan Illumination mempunyai tugas yang sama dan akan membantu jika tuannya dalam bahaya?” tanya Sota.

“Itu karena dia bukan Blackout tapi adalah Cursed Blackout,Blackout yang sudah terkontaminasi oleh energy negative yang berlebihan dari tuannya.Hal itu juga bisa berlaku pada Illumination dan berubah menjadi Cursed Illumination”

“Oh,jadi seperti itu…” ucap Sota mengerti.

“Dalam singkat cerita Blackout itu adalah Dark sementara Illumination adalah Light,yang bisa terkontaminasi oleh energy positif atau negative yang akan merubah sifat,kepribadian dan penampilan mereka”

“Oh,aku mengerti”

“Aku tertarik dengan Blackout milikmu…bolehkah aku melihatnya lebih jelas?” tanya Karen seraya tersenyum.

“Hah? Apa maksudmu?” tanya Sota bingung,tiba-tiba Karen bangkit dan langsung menusuk dada Sota menggunakan tangan kosong.Tangan Sota terkejut,bola matanya berubah menjadi pucat dan cahaya pada matanya meredup.

TO BE CONTINUED



Tidak ada komentar: