"Akhirnya kita pulang....." Kata Ren sambil mengemasi barangnya, "Dengan ini kita lulus ujian kan?" tanya Minata, Yubisaki-sensi pun mengangguk, "Kalian telah luus dengan sempurna." kata sensei. "Tetapi, bagaimana kita pulang?" tanyaku. Sensei menoleh ke arahku, "Tentu saja jalan kaki." katanya, "lagi-lagi" kataku dalam hati. Saat itu Ayame menabrakku, "Ah,, ada apa? Tumben kamu melamun, apa kau sedang memikirkan sesuatu?" tanyaku, "Ah, tidak! Bukan apa-apa." katanya tergesa-gesa dan langsung berlari ke kamarnya, "Ada apa dengannya?" tanyaku penasaran. "Hei, apa malam ini kita akan berjaga di YGGDRASIL?" bisik Ren padaku, "Ah, sepertinya iya." jawabku. "Ah! Benar juga! Rikimaru!" panggil Hinata, "Ada apa Hinata-san?" tanyaku, "Maaf, tapi bisakah kau berjaga tanpaku malam ini?" tanyanya padaku, "Aku tidak keberatan sih tapi,,,, mengapa?" tanyaku dengan heran. "Ng? Kau tidak tahu ya? Dasar tidak sensitif! Sudahlah, yang pasti aku tak bisa hadir malam ini! Oh ya, aku mengajak mereka semua." kata Hinata sambil menunjuk Minata dkk. "Apa? Jadi malam ini aku hanya berdua dengan Ren?" kataku dengan terkejut, "Itu benar." kata Hinata sambil tersenyum. Kami semua berjalan ke sekolah, di tengah-tengah perjalanan Ayame terlihat bingung, entah kenapa. "Tercium bau darah yang sangat pekat dari tubuhnya, berhati-hatilah." perkataan nenek itu terus tergiang di kepala Ayame, "Apa itu benar? Apa Rikimaru itu pembunuh?, atau penciuman nenek salah? Yang mana yang benar?" Tanya Ayame dalam hati, "Hei Ayame kau akan ikut bukan?" tanya Hinata, "Eh, tentang apa?" tanyanya, "Kau itu sama saja, kau tahu kan kalau besok hari yang spesial?" Kata Minata, "Spesial?" tanya Ayame lagi, " Tanggal 14 Febuari, Valentine." Bisik Hinata. Ayame, berbalik, "Lalu?" katanya dengan cuek, "Apa kau tak mau memberi coklat paa seseorang seseorang?" tanya Hinata, Ayame kelihatan berpikir, "Sepertinya tidak." katanya, "Hei, paling tidak berikanlah partnermu coklat sebagai tanda terima kasih. Kau sudah sering dibantu sama dia kan?" kata Hinata, "Memberikan coklat,,,, pada Rikimaru,,,," kata Ayame terputus-putus, mukanya pun langsung memerah, "Apa-apaan itu? Tidak mau! Memang aku banyak di tolongnya, tetapi dia itu,,,,," kata Ayame, "Dia itu,,,,," kata Ayame yang terpikir lagi kata-kata nenek tersebut, "Bukan apa-apa, lupakan saja." kata Ayame sambil berjalan lagi.
"Akhirnya sampai,,,,, Capek, jauh sekali perjalan ini. Hari saja sudah sore, dan kita harus berjaga lagi, Rikimaru,,," keluh Ren, aku menoleh ke arahnya, "Biarkan aku libur malam ini ya?" katanya sambil memeohon,
BUKK!!!!
"Lalu kau mau membuatku berjaga sendirian hah?" kataku sambil memukulnya, "Pelit." katanya sambil mengusap-usap lukanya. "Kalau begitu, kami duluan ya? Kita akan bertemu besok di kelas." kata Hinata, "Di kelas?" tanyaku, "Mulai besok aku dan Miruku akan berada di kelasmu atas perintah kepala sekolah." katanya sambil pergi membawa Ayame dkk. "Yah, sudahlah, sebaiknya kita segera bersiap-siap" kataku sambil berjalan menuju asrama.
(Malam Hari)
"Bukan begitu! Pertama lelehkan dulu coklatnya lalu diolah." kata Hinata, "Mengapa begitu?" tanya Fuyu, "Agar mudah membentuknya nanti." kata Hinata sambil menyiapkan coklatnya. "Nah, sekarang tinggal membekukannya saja." kata Hinata dengan riang, "Membekukan? Biar aku saja." sahut Minata sambil membekukan coklat itu sampai tertutup es. BUGH!!! Hinata memukul Minata, "Bukan membekukan sampai tertutup es begini!" katanya dengan kesal karena coklatnya menjadi gagal, "Ngomong-ngomong di mana Ayame?" tanya Yoshida, "Ada di beranda, kondisinya aneh mulai dari tadi pagi." Yue berjalan mendekati Ayame, "Ada apa? Kondisimu aneh." tanya Yue, "Hei Yue, sebenarnya bagaimana Rikimaru pada waktu dulu?" tanya Ayame dengan lesu, "Mengapa kau menanyakan hal itu? Tanya Yue dengan penasaran. Ayame diam tak menjawab, "Rikimaru-sama itu rumit, tetapi yang jelas dia tidak akan meninggalkan seseorang dalam kesusahan. Dia tak pernah membuat seseorang kesusahan." kata Yue, "Kalau begitu, pernahkah Rikimaru melukai atau membunuh seseorang?" tanya Ayame dengan serius, Yue terkejut dengan perkataan Ayame, "Tidak, tidak pernah." kata Yue dengan lesu, "Kalau begitu itu hanya kesalahan saja, terima kasih Yue." kata Ayame dengan girang dan pergi, "Tidak secara sengaja." kata Yue dengan suara yang sangat kecil sehingga Ayame tidak mendegarnya.
Pagi harinya, "Huam.... Ngantuk, tadi malam tidak ada LORE seharusnya aku tinggal tidur saja." kata Ren, "Selamat pagi Rikimaru." kata Hinata dengan ceria di depan kelas, "Selamat pagi juga." kataku. Tiba-tiba ada banyak anak cewek medatangiku, "Rikimaru-sama!!!!!! Terima ini!" kata mereka sambil menyodorkan coklat dalam jumlah yang banyak, "Hahaha, menjadi populer susah ya?" ejek Ren. Ren-sama!!!! Ini Untukmu!!!!!" kata mereka juga. Kali ini aku yang tertawa, "Hei, ini banyak sekali! Bagaimana kita memakan ini semua?" bisik Ren di dalam kelas sambil membawa coklat yang sangat banyak. "Punyamu masih mending, bagaimana aku memakan itu semua." kataku sambil menunjuk coklat yang ditumpuk di atas mejaku yang menggunung. "Sudahlah, pakai saja shikigami untuk memakannya. Shikigami kan juga bagian dari diri kita." kataku sambil membuat shikigami dalam jumlah yang banyak. " Kau tidak memakan coklatnya?" Tanya Hinata padaku, "Aku tidak terlalu banyak makan-makanan manis." kataku, "Kau belum ada makan satu pun kan? tanyanya lagi, aku mengangguk. "Kalau begitu, ini!" kata Hinata sambil menyodorkan coklatnya kepadaku, "Terima kasih sudah menolongku ya?" katanya dengan muka yang memerah dan tersenyum, "Pastikan kau memakanny." kata Hinata memerintah. Aku tersenyum, "Ya, ya, akan kumakan." Minata dkk langsung berdiri, "Ini! Makan ini!" kata mereka sambil memberikanku coklat. "Walau begitu ini tetap saja banyak." kataku dalam hati. Aku melihat semua coklat itu tetapi tak ada coklat dari Ayame, kulihat sepertinya Ayame sudah kembali seperti semula. Tiba-tiba Yubisaki-sensei datang, "Ayo kita mulai pelajarannya sekarang." Kami semua duduk dan memulai pelajaran. Saat pelajaran selesai aku berjalan ke arah yang berbeda dari asrama, "Hei, Rikimaru, kau mau ke mana?" tanya Ayame, "Aku ada urusan sebentar pulanglah tanpaku." kataku sambil berjalan. Aku kembali ke asrama pada waktu malam dan melihat ada pesta yang diadakan, "Selamat datang, ayo kita pesat lagi!!!" kata Ren, "Pesta apa lagi ini?" tanyaku, "Pesta keberhasilan!!!" kata Ren dengan ceria, "Kau masih belum puas pesta ya?" kataku sambil masuk. "Ini silakan minum...." kata Saki sambil memberiku segelas minuman. Aku meminumnya dan terkejut kalau itu sake, "Hoi, ini, sake?" kataku sambil melihat sekelompok orang yang mabuk di ruang tamu. "Sudahlah, kita juga perlu bersenang-senang sesekali kan?" kata Ren sambil merangkulku, "Sepertinya yang senang hanya kamu." kataku sambil menghela nafas. Ayame pun turun ke bawah, "Pantasan saja waktu itu aku merasa aneh, ternyata aku diberi sake ya?" katanya dengan nada yang sedikit marah. "Sudahlah, tuan putri, ayo kita bersenang-senang." kata Ren dengan tertawa, "Sepertinya aku akan ikut." kata Ayame yang tidak jadi marah. "Ah! Pas sekali, Ayame" kataku, Ayame melihat ke arahku, "Ini, terima kasih telah membantuku." kataku sambil memberikan coklat kepada Ayame. Ayame menerimanya dan terlihta terkejut, "Hmph, valentine itu hari cewek memberikan coklat ke cowok. Apa kau menganggap kau itu cowok?" Ejeknya dengan tertawa, "Ugh,,,," kataku dengan kesal, "haha bercanda, akan kuterima ini. Terima kasih Rikimaru." kata Ayame sambil tertawa.
_____________________________________________________________________
by : Yahya De Courtville
"Akhirnya sampai,,,,, Capek, jauh sekali perjalan ini. Hari saja sudah sore, dan kita harus berjaga lagi, Rikimaru,,," keluh Ren, aku menoleh ke arahnya, "Biarkan aku libur malam ini ya?" katanya sambil memeohon,
BUKK!!!!
"Lalu kau mau membuatku berjaga sendirian hah?" kataku sambil memukulnya, "Pelit." katanya sambil mengusap-usap lukanya. "Kalau begitu, kami duluan ya? Kita akan bertemu besok di kelas." kata Hinata, "Di kelas?" tanyaku, "Mulai besok aku dan Miruku akan berada di kelasmu atas perintah kepala sekolah." katanya sambil pergi membawa Ayame dkk. "Yah, sudahlah, sebaiknya kita segera bersiap-siap" kataku sambil berjalan menuju asrama.
(Malam Hari)
"Bukan begitu! Pertama lelehkan dulu coklatnya lalu diolah." kata Hinata, "Mengapa begitu?" tanya Fuyu, "Agar mudah membentuknya nanti." kata Hinata sambil menyiapkan coklatnya. "Nah, sekarang tinggal membekukannya saja." kata Hinata dengan riang, "Membekukan? Biar aku saja." sahut Minata sambil membekukan coklat itu sampai tertutup es. BUGH!!! Hinata memukul Minata, "Bukan membekukan sampai tertutup es begini!" katanya dengan kesal karena coklatnya menjadi gagal, "Ngomong-ngomong di mana Ayame?" tanya Yoshida, "Ada di beranda, kondisinya aneh mulai dari tadi pagi." Yue berjalan mendekati Ayame, "Ada apa? Kondisimu aneh." tanya Yue, "Hei Yue, sebenarnya bagaimana Rikimaru pada waktu dulu?" tanya Ayame dengan lesu, "Mengapa kau menanyakan hal itu? Tanya Yue dengan penasaran. Ayame diam tak menjawab, "Rikimaru-sama itu rumit, tetapi yang jelas dia tidak akan meninggalkan seseorang dalam kesusahan. Dia tak pernah membuat seseorang kesusahan." kata Yue, "Kalau begitu, pernahkah Rikimaru melukai atau membunuh seseorang?" tanya Ayame dengan serius, Yue terkejut dengan perkataan Ayame, "Tidak, tidak pernah." kata Yue dengan lesu, "Kalau begitu itu hanya kesalahan saja, terima kasih Yue." kata Ayame dengan girang dan pergi, "Tidak secara sengaja." kata Yue dengan suara yang sangat kecil sehingga Ayame tidak mendegarnya.
Pagi harinya, "Huam.... Ngantuk, tadi malam tidak ada LORE seharusnya aku tinggal tidur saja." kata Ren, "Selamat pagi Rikimaru." kata Hinata dengan ceria di depan kelas, "Selamat pagi juga." kataku. Tiba-tiba ada banyak anak cewek medatangiku, "Rikimaru-sama!!!!!! Terima ini!" kata mereka sambil menyodorkan coklat dalam jumlah yang banyak, "Hahaha, menjadi populer susah ya?" ejek Ren. Ren-sama!!!! Ini Untukmu!!!!!" kata mereka juga. Kali ini aku yang tertawa, "Hei, ini banyak sekali! Bagaimana kita memakan ini semua?" bisik Ren di dalam kelas sambil membawa coklat yang sangat banyak. "Punyamu masih mending, bagaimana aku memakan itu semua." kataku sambil menunjuk coklat yang ditumpuk di atas mejaku yang menggunung. "Sudahlah, pakai saja shikigami untuk memakannya. Shikigami kan juga bagian dari diri kita." kataku sambil membuat shikigami dalam jumlah yang banyak. " Kau tidak memakan coklatnya?" Tanya Hinata padaku, "Aku tidak terlalu banyak makan-makanan manis." kataku, "Kau belum ada makan satu pun kan? tanyanya lagi, aku mengangguk. "Kalau begitu, ini!" kata Hinata sambil menyodorkan coklatnya kepadaku, "Terima kasih sudah menolongku ya?" katanya dengan muka yang memerah dan tersenyum, "Pastikan kau memakanny." kata Hinata memerintah. Aku tersenyum, "Ya, ya, akan kumakan." Minata dkk langsung berdiri, "Ini! Makan ini!" kata mereka sambil memberikanku coklat. "Walau begitu ini tetap saja banyak." kataku dalam hati. Aku melihat semua coklat itu tetapi tak ada coklat dari Ayame, kulihat sepertinya Ayame sudah kembali seperti semula. Tiba-tiba Yubisaki-sensei datang, "Ayo kita mulai pelajarannya sekarang." Kami semua duduk dan memulai pelajaran. Saat pelajaran selesai aku berjalan ke arah yang berbeda dari asrama, "Hei, Rikimaru, kau mau ke mana?" tanya Ayame, "Aku ada urusan sebentar pulanglah tanpaku." kataku sambil berjalan. Aku kembali ke asrama pada waktu malam dan melihat ada pesta yang diadakan, "Selamat datang, ayo kita pesat lagi!!!" kata Ren, "Pesta apa lagi ini?" tanyaku, "Pesta keberhasilan!!!" kata Ren dengan ceria, "Kau masih belum puas pesta ya?" kataku sambil masuk. "Ini silakan minum...." kata Saki sambil memberiku segelas minuman. Aku meminumnya dan terkejut kalau itu sake, "Hoi, ini, sake?" kataku sambil melihat sekelompok orang yang mabuk di ruang tamu. "Sudahlah, kita juga perlu bersenang-senang sesekali kan?" kata Ren sambil merangkulku, "Sepertinya yang senang hanya kamu." kataku sambil menghela nafas. Ayame pun turun ke bawah, "Pantasan saja waktu itu aku merasa aneh, ternyata aku diberi sake ya?" katanya dengan nada yang sedikit marah. "Sudahlah, tuan putri, ayo kita bersenang-senang." kata Ren dengan tertawa, "Sepertinya aku akan ikut." kata Ayame yang tidak jadi marah. "Ah! Pas sekali, Ayame" kataku, Ayame melihat ke arahku, "Ini, terima kasih telah membantuku." kataku sambil memberikan coklat kepada Ayame. Ayame menerimanya dan terlihta terkejut, "Hmph, valentine itu hari cewek memberikan coklat ke cowok. Apa kau menganggap kau itu cowok?" Ejeknya dengan tertawa, "Ugh,,,," kataku dengan kesal, "haha bercanda, akan kuterima ini. Terima kasih Rikimaru." kata Ayame sambil tertawa.
_____________________________________________________________________
by : Yahya De Courtville
Tidak ada komentar:
Posting Komentar