Aku berjalan di halaman belakang sekolah, meski hari ini libur aku malas balik ke asrama karena ada Ayame. "Kejadian kemarin benar-benar sial, aku yang cuma ingin berpura-pura saja malah menjadi kenyataan. Sampai sekarang pun dia masih marah, dasar Ayame. Hpmh,, benar-benar mirip dengan orang itu" gumamku sambil berjalan. Tiba-tiba terdengar suara yang memanggilku, "Rikimaru-kun....." aku menoleh ke belakang dan melihat Hinata berlari ke arahku. "Akhirnya kutemaukan juga" Kata Hinata sambil terengah-engah. "Ada apa Hinata-san?" tanyaku, "ini!" jawabnya sambil memberikan sebuah kartu yang terdapat fotoku di dalamnya. Aku menerimanya, "apa ini?" tanyaku pada Hinata, "itu adalah kartu PASS untukmu agar kau bisa memasuki ruang dewan murid." jawabnya. "Aku prihatin melihatmu yang dikejar oleh para murid cewek sebanyak itu, kau bisa gunakan tempat itu untuk bersembunyi." lanjut Hinata, aku tertawa sedih karena itu, "tetapi aku sudah memiliki partner kan? mereka seharusnya tak mengejarku lagi kan?" kataku. Hinata melihatku, "kau belum tahu ya ?" katanya, "di sini parner ada dua jenis yaitu, parner tetap dan partner sementara. Parner sementara bisa lebih dari satu, bahkan jumlahnya terserah kamu. Sebaliknya parner tetap adalah partner yang sudah ditetapkan secara mutlak, sekolah ini memakai partner sementara agar bisa melatih muridnya dengan cepat." kata Hinata, aku terdiam karena terkejut. "Itu berarti aku masih diburu oleh mereka semua, ini masih belum selesai !!!!!!" kataku dengan nada sedih.
(di asrama)
"Aku tidak mau!!!!!" teriak Ayame di ruang makan. Yoshida, Fuyu, dan Minata menatap Ayame seakan tidak terjadi apa-apa. "Meski begitu tetapi itu sudah diresmikan kan ?" kata Minata, "Benar, lagi pula bukankah kau ingin mempunyai partner?" sambung Fuyu, "Emm... kupikir,,,,, menjadikan Rikimaru sebagai partnermu bukan hal yang buruk." kata Yoshida dengan terpatah-patah. "Memang.... aku memang ingin memiliki parner, tetapi tidak dengan dia !!!!!!" teriak Ayame lagi, "Yah,,,, lalu mau bagaimana lagi??" kata Yoshida, Fuyu, dan Minata secara bersamaan. "Itulah yang membuatku makin kesal !!!!!" teriak Ayame lebih keras, "aku tak bisa memikirkan jalan keluarnya... bagaimana in??? ah, bagaimana kalau aku mengusirnya? tidak,,, dia pasti akan kembali..." kata Ayame sambil mondar-mandir mencari solusi. "Baru pertama kali aku melihat Ayame seperti itu?" kata Fuyu, "benar,,, mengapa ya??? kalu cuma partner kan masalah kecil." kata Yoshida, "Apa kalian tidak tahu?" tanya Minata. "Kamu mengetahuinya Minata??? apa alasannya???" tanya Fuyu dan Yoshida, "Seperti yang kau katakan Yoshida,, mempunyai partner bukan masalah besar. Tetapi itu bisa berubah menjadi masalah besar dengan satu situasi." Kata Minata dengan serius, "apa itu??" tanya Fuyu dan Yoshida penasaran. Minata tertawa kecil, "itu adalah cinta." PLETAK!!!!!! "Apa-apaan itu????? mana mungkin itu bisa terjadi!!!" bentak Ayame kepada Minata yang telah dipukulnya. "Lalu karena apa??? " tanya Minata dengan tenang meski telah dipukul oleh Ayame, "itu karena,,," kata-kata Ayame terputus sesaat. "Ayame?" sahut Minata, "itu dia,,,,, aku mendapatkan solusinya....." teriak Ayame girang. Minata, Yoshida, dan Fuyu terdiam, "apa itu ?" tanya mereka bertiga, Ayame tertawa dan berkata, "kita buat Rikimaru menjadi partner kita semua, kalau begitu aku tidak akan kebingungan lagi..." kata Ayame dengan girang, "Emm, itu ide yang lumayan bagus." kata Yoshida dengan malu-malu, "benar juga,, sepertinya menarik" kata Fuyu dengan polos. "Tidak!" bentak Minata, "aku tidak mau,, aku sebagai Yukki-onna mempunyai harga diri. Apa jadinya bila Yukki-onna mempunyai parner manusia? kecuali dia bisa membuktikan bahwa dia lebih kuat dariku, aku bisa menerimanya." kata Minata dengan dingin.
"Lebih kuat darimu ?? Apa kau tidak melihat sewaktu dia berduel ? itu jelas bukan kemampuan seseorang yang lemah." kata Ayame dengan sedikit cemas, "Kalau cuma segitu aku masih meragukannya, kecuali jika ia berduel denganku dan dia menang, aku akan mengakuinya sebagai partner." Kata Minata dengan cuek dan berjalan ke arah pintu depan. Saat itu tiba-tiba aku membuka pintu tersebut, Minata berdiri tepat di hadapanku, aku melihat Ayame, Yoshida, dan Fuyu berlari seperti mau mengejar Minata. Apa yang sebenarnya terjadi disini pikirku, "akhirnya,, dengan begini aku tidak perlu menunggu terlalu lama." Kata Minata dengan menyeramkan, Aku mundur sedikit karena takut, "apa yang sebenarnya terjadi ya?" tanyaku dengan takut. Minata langsung mengikatku dan membawaku pergi, aku berteriak, "Gya,,,,, aku mau dibawa ke mana????" tanyaku pada Minata, Minata menatapku dengan dingin, "Neraka." jawabnya pendek. "Eh,,, tunggu,,, apa maksudnya neraka???? hei..... tolong !!!!!!!" teriakku sambil dibawa pergi oleh Minata, "Ini menjadi makin rumit." kata Ayame dengan tenang.
_____________________________________________________________________
by : Yahya De Courtville
(di asrama)
"Aku tidak mau!!!!!" teriak Ayame di ruang makan. Yoshida, Fuyu, dan Minata menatap Ayame seakan tidak terjadi apa-apa. "Meski begitu tetapi itu sudah diresmikan kan ?" kata Minata, "Benar, lagi pula bukankah kau ingin mempunyai partner?" sambung Fuyu, "Emm... kupikir,,,,, menjadikan Rikimaru sebagai partnermu bukan hal yang buruk." kata Yoshida dengan terpatah-patah. "Memang.... aku memang ingin memiliki parner, tetapi tidak dengan dia !!!!!!" teriak Ayame lagi, "Yah,,,, lalu mau bagaimana lagi??" kata Yoshida, Fuyu, dan Minata secara bersamaan. "Itulah yang membuatku makin kesal !!!!!" teriak Ayame lebih keras, "aku tak bisa memikirkan jalan keluarnya... bagaimana in??? ah, bagaimana kalau aku mengusirnya? tidak,,, dia pasti akan kembali..." kata Ayame sambil mondar-mandir mencari solusi. "Baru pertama kali aku melihat Ayame seperti itu?" kata Fuyu, "benar,,, mengapa ya??? kalu cuma partner kan masalah kecil." kata Yoshida, "Apa kalian tidak tahu?" tanya Minata. "Kamu mengetahuinya Minata??? apa alasannya???" tanya Fuyu dan Yoshida, "Seperti yang kau katakan Yoshida,, mempunyai partner bukan masalah besar. Tetapi itu bisa berubah menjadi masalah besar dengan satu situasi." Kata Minata dengan serius, "apa itu??" tanya Fuyu dan Yoshida penasaran. Minata tertawa kecil, "itu adalah cinta." PLETAK!!!!!! "Apa-apaan itu????? mana mungkin itu bisa terjadi!!!" bentak Ayame kepada Minata yang telah dipukulnya. "Lalu karena apa??? " tanya Minata dengan tenang meski telah dipukul oleh Ayame, "itu karena,,," kata-kata Ayame terputus sesaat. "Ayame?" sahut Minata, "itu dia,,,,, aku mendapatkan solusinya....." teriak Ayame girang. Minata, Yoshida, dan Fuyu terdiam, "apa itu ?" tanya mereka bertiga, Ayame tertawa dan berkata, "kita buat Rikimaru menjadi partner kita semua, kalau begitu aku tidak akan kebingungan lagi..." kata Ayame dengan girang, "Emm, itu ide yang lumayan bagus." kata Yoshida dengan malu-malu, "benar juga,, sepertinya menarik" kata Fuyu dengan polos. "Tidak!" bentak Minata, "aku tidak mau,, aku sebagai Yukki-onna mempunyai harga diri. Apa jadinya bila Yukki-onna mempunyai parner manusia? kecuali dia bisa membuktikan bahwa dia lebih kuat dariku, aku bisa menerimanya." kata Minata dengan dingin.
"Lebih kuat darimu ?? Apa kau tidak melihat sewaktu dia berduel ? itu jelas bukan kemampuan seseorang yang lemah." kata Ayame dengan sedikit cemas, "Kalau cuma segitu aku masih meragukannya, kecuali jika ia berduel denganku dan dia menang, aku akan mengakuinya sebagai partner." Kata Minata dengan cuek dan berjalan ke arah pintu depan. Saat itu tiba-tiba aku membuka pintu tersebut, Minata berdiri tepat di hadapanku, aku melihat Ayame, Yoshida, dan Fuyu berlari seperti mau mengejar Minata. Apa yang sebenarnya terjadi disini pikirku, "akhirnya,, dengan begini aku tidak perlu menunggu terlalu lama." Kata Minata dengan menyeramkan, Aku mundur sedikit karena takut, "apa yang sebenarnya terjadi ya?" tanyaku dengan takut. Minata langsung mengikatku dan membawaku pergi, aku berteriak, "Gya,,,,, aku mau dibawa ke mana????" tanyaku pada Minata, Minata menatapku dengan dingin, "Neraka." jawabnya pendek. "Eh,,, tunggu,,, apa maksudnya neraka???? hei..... tolong !!!!!!!" teriakku sambil dibawa pergi oleh Minata, "Ini menjadi makin rumit." kata Ayame dengan tenang.
_____________________________________________________________________
by : Yahya De Courtville
Tidak ada komentar:
Posting Komentar